15 Dosa-Dosa Besar Menurut Al-Qur'an yang Sebagian Sudah Dianggap Biasa
Kamis, 06 Januari 2022 - 18:44 WIB
Ada setidaknya 15 dosa besar yang disebut di dalam Al-Qur'an. Dosa-dosa besar ini sebagian dianggap biasa oleh sementara umat Islam.
Syekh M Mutawalli Sya'rawi dalam bukunya berjudul "Dosa-dosa Besar" (Penerjemah: Abdul Hayyie al Kattani dan Fithriah Wardie) menukil kisah Amru bin Ubaid, seorang ulama Bashrah, dan seorang zahid yang mengkaji masalah ini..
Suatu saat, ulama kita ini ingin mengetahui definisi yang jelas tentang apa itu dosa besar, secara langsung dari nash Al-Quran, bukan dari pendapat para ulama. Ia kemudian menemui Abu Abdillah Ja'far bin Muhammad Shadiq.
Ja'far Shadiq adalah tokoh yang paling patut untuk ditanya tentang hal ini; karena ia adalah seorang ulama dari ahlul bait, dan ia telah begitu mendalami rahasia-rahasia kandungan Al-Quran. Setelah ia bertemu dengannya, dan duduk bersamanya, ia kemudian membaca firman Allah SWT berikut ini:
"(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil". ( QS An Najm: 32 ).
Sampai di sini ia berhenti dan berdiam. Menyaksikan hal itu Abu Abdillah Ja'far Shadiq bertanya kepadanya: "mengapa engkau terdiam, wahai Ibnu Ubaid?"
Ia menjawab: "aku ingin mengetahui secara pasti apa itu dosa-dosa besar, langsung dari keterangan kitab Allah".
Abu Abdillah Ja'far Shadiq berkata: "engkau datang kepada orang tepat". Selanjutnya ia berkata kembali: "Dosa besar itu adalah, pertama: syirik kepada Allah SWT. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". ( QS An Nisaa : 48)
Dan Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga". ( QS Al Maaidah : 72)
Selanjutnya ia menambahkan: dosa besar yang kedua adalah berputus asa dari mendapatkan rahmat Allah SWT. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir"".( QS Yusuf : 87).
Demikianlah, Abu Abdillah Ja'far Shadiq mengungkapkan hukum sambil menyebutkan dalilnya dari Al Quran.
Berikutnya atau ketiga, ia memberikan penjelasan selanjutnya: dosa besar yang berikutnya adalah merasa aman dari ancaman Allah SWT. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." ( QS Al A'raaf : 99)
Dosa besar yang keempat adalah: berbuat durhaka kepada kedua orang tua. Karena Allah SWT mensipati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang yang jabbaar syaqiy 'orang yang sombong lagi celaka'. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka". ( QS Maryam : 32).
Syekh M Mutawalli Sya'rawi dalam bukunya berjudul "Dosa-dosa Besar" (Penerjemah: Abdul Hayyie al Kattani dan Fithriah Wardie) menukil kisah Amru bin Ubaid, seorang ulama Bashrah, dan seorang zahid yang mengkaji masalah ini..
Suatu saat, ulama kita ini ingin mengetahui definisi yang jelas tentang apa itu dosa besar, secara langsung dari nash Al-Quran, bukan dari pendapat para ulama. Ia kemudian menemui Abu Abdillah Ja'far bin Muhammad Shadiq.
Ja'far Shadiq adalah tokoh yang paling patut untuk ditanya tentang hal ini; karena ia adalah seorang ulama dari ahlul bait, dan ia telah begitu mendalami rahasia-rahasia kandungan Al-Quran. Setelah ia bertemu dengannya, dan duduk bersamanya, ia kemudian membaca firman Allah SWT berikut ini:
الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلَّا اللَّمَمَ
"(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil". ( QS An Najm: 32 ).
Sampai di sini ia berhenti dan berdiam. Menyaksikan hal itu Abu Abdillah Ja'far Shadiq bertanya kepadanya: "mengapa engkau terdiam, wahai Ibnu Ubaid?"
Ia menjawab: "aku ingin mengetahui secara pasti apa itu dosa-dosa besar, langsung dari keterangan kitab Allah".
Abu Abdillah Ja'far Shadiq berkata: "engkau datang kepada orang tepat". Selanjutnya ia berkata kembali: "Dosa besar itu adalah, pertama: syirik kepada Allah SWT. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". ( QS An Nisaa : 48)
Dan Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga". ( QS Al Maaidah : 72)
Selanjutnya ia menambahkan: dosa besar yang kedua adalah berputus asa dari mendapatkan rahmat Allah SWT. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir"".( QS Yusuf : 87).
Demikianlah, Abu Abdillah Ja'far Shadiq mengungkapkan hukum sambil menyebutkan dalilnya dari Al Quran.
Berikutnya atau ketiga, ia memberikan penjelasan selanjutnya: dosa besar yang berikutnya adalah merasa aman dari ancaman Allah SWT. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." ( QS Al A'raaf : 99)
Dosa besar yang keempat adalah: berbuat durhaka kepada kedua orang tua. Karena Allah SWT mensipati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang yang jabbaar syaqiy 'orang yang sombong lagi celaka'. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka". ( QS Maryam : 32).