Tata Cara Menyapih Anak Menurut Islam
Kamis, 13 Januari 2022 - 11:49 WIB
Menyapih anak bukanlah hal yang mudah, seringkali Bunda diliputi rasa tak tega setiap kali melihat si kecil ingin minum ASI. Tetaplah sabar dalam menjalaninya, Bun. Konsisten hati bahwa ini dilakukan untuk kebaikan si kecil.
Tak apa untuk menggunakan trik tertentu yang dinilai aman. Ada ibu yang mencoba untuk menerapkan beberapa bahan pahit pada puting susu mereka atau mewarnai payudara dengan warna hitam yang membuat anak enggan untuk menyusuinya.
Apa pun cara yang dilakukan, sebaiknya Bunda tetap perhatikan psikologis si kecil. Proses menyapih sebaiknya terhindar dari berbagai hal yang membuat si kecil trauma secara psikologis.
4. Mengetahui informasi MPASI yang baik
Dalam ajaran agama Islam, kadar halal dan toyyib atau halal serta kebaikan makanan menjadi hal yang perlu untuk diperhatikan. Hal ini tentunya juga berlaku untuk pemberian MPASI pada si kecil.
Tak hanya halal, seorang ibu pun sebaiknya memerhatikan kadar kebaikan makanan tersebut bagi si kecil. Perluas pengetahuan dengan mengetahui tekstur, bahan, dan kandungan makanan dan minuman yang cocok untuk usia anak.
5. Lakukan perlahan
Menyapih merupakan proses yang membutuhkan waktu dan kerja sama antara orangtua dengan anak. Jangan terlalu memaksakan apalagi membandingkan si kecil dengan anak yang lain.
Cobalah untuk berkomunikasi dengan baik dengan si kecil bahwa ia sudah cukup besar untuk tidak lagi menyusu. Seorang ibu juga bisa bertahap membiasakan si kecil minum ASI di botolnya atau minum susu formula di botol.
6. Peran ayah dalam menyapih
Hal yang penting diperhatikan ialah keterlibatan serta peran ayah dalam setiap prosesnya. Islam sangat mengatur hal ini yang sudah banyak ditegaskan mengenai tanggung jawabnya dalam Al-Qur'an.
Beberapa peran vital ayah dalam proses ini antara lain: Memberikan dukungan dan dorongan moral, menyediakan sarana untuk memberi kebutuhan terbaik anak dan ibu. Jika ayah meninggal selama masa menyusui dan menyapih, biaya perawatan bayi harus ditanggung oleh ahli warisnya (biasanya kakek dari pihak ayah bayi). Membahas dan memutuskan menyapih bersama dengan ibu.
Fakta bahwa ayah harus menjadi orang utama yang bertanggung jawab atas keuangan sangat penting dalam Islam, bahkan jika pasangan bercerai, ayah harus terus membayar biaya ibu dan anak sampai bayi disapih (dalam waktu dua tahun).
Wallahu A'lam
Tak apa untuk menggunakan trik tertentu yang dinilai aman. Ada ibu yang mencoba untuk menerapkan beberapa bahan pahit pada puting susu mereka atau mewarnai payudara dengan warna hitam yang membuat anak enggan untuk menyusuinya.
Apa pun cara yang dilakukan, sebaiknya Bunda tetap perhatikan psikologis si kecil. Proses menyapih sebaiknya terhindar dari berbagai hal yang membuat si kecil trauma secara psikologis.
4. Mengetahui informasi MPASI yang baik
Dalam ajaran agama Islam, kadar halal dan toyyib atau halal serta kebaikan makanan menjadi hal yang perlu untuk diperhatikan. Hal ini tentunya juga berlaku untuk pemberian MPASI pada si kecil.
Tak hanya halal, seorang ibu pun sebaiknya memerhatikan kadar kebaikan makanan tersebut bagi si kecil. Perluas pengetahuan dengan mengetahui tekstur, bahan, dan kandungan makanan dan minuman yang cocok untuk usia anak.
5. Lakukan perlahan
Menyapih merupakan proses yang membutuhkan waktu dan kerja sama antara orangtua dengan anak. Jangan terlalu memaksakan apalagi membandingkan si kecil dengan anak yang lain.
Cobalah untuk berkomunikasi dengan baik dengan si kecil bahwa ia sudah cukup besar untuk tidak lagi menyusu. Seorang ibu juga bisa bertahap membiasakan si kecil minum ASI di botolnya atau minum susu formula di botol.
6. Peran ayah dalam menyapih
Hal yang penting diperhatikan ialah keterlibatan serta peran ayah dalam setiap prosesnya. Islam sangat mengatur hal ini yang sudah banyak ditegaskan mengenai tanggung jawabnya dalam Al-Qur'an.
Beberapa peran vital ayah dalam proses ini antara lain: Memberikan dukungan dan dorongan moral, menyediakan sarana untuk memberi kebutuhan terbaik anak dan ibu. Jika ayah meninggal selama masa menyusui dan menyapih, biaya perawatan bayi harus ditanggung oleh ahli warisnya (biasanya kakek dari pihak ayah bayi). Membahas dan memutuskan menyapih bersama dengan ibu.
Fakta bahwa ayah harus menjadi orang utama yang bertanggung jawab atas keuangan sangat penting dalam Islam, bahkan jika pasangan bercerai, ayah harus terus membayar biaya ibu dan anak sampai bayi disapih (dalam waktu dua tahun).
Wallahu A'lam
(wid)