Kerja Iblis Sebelum Nabi Nuh, Merekayasa Orang Saleh Jadi Berhala
Jum'at, 14 Januari 2022 - 08:56 WIB
Demikianlah, tradisi penyembahan berhala ini terus terjadi sampai ke masa Nuh. Oleh Ibnu Katsir, Nuh digambarkan sebagai satu-satunya orang yang tersisa yang pemikirannya masih merdeka. Dia tidak terseret oleh arus besar bangsanya sendiri yang telah melupakan Allah dan menyembah berhala.
Allah SWT kemudian mengutus Nuh untuk memberi peringatan kepada kaumnya, peristiwa ini diabadikan di dalam Al-Quran, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): ‘Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu, agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan.’.” ( QS Hud : 25-26)
Qatadah bin an-Numan, ketika memberikan penjelasan tentang Surat Al-Baqarah ayat 213, mengatakan, “Nabi pertama yang diutus adalah Nuh.”
Dengan demikian, di dalam sejarah Islam, menurut Ath-Thabari, Nuh adalah nabi pertama yang menjadi rasul. Banjir besar menyebabkan terbunuhnya semua manusia, kecuali orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang ikut Nabi Nuh dalam bahteranya.
Pasca banjir, semua orang-orang beriman di luar keluarga Nabi Nuh meninggal. Mereka tidak memiliki keturunan. "Di dunia ini, pada hari ini, anak-anak Adam adalah keturunan langsung dari Nuh dan tidak ada keturunan Adam lainnya," tulis Ath-Thabari.
Menurutnya, mereka yang ikut bersama Nabi Nuh di bahtera adalah orang-orang yang beriman kepadanya dan mengikutinya. Namun, mereka menghilang dan binasa, dan tidak ada keturunan mereka yang selamat.
Selanjutnya Ath-Thabari mengutip firman Allah SWT dalam Al-Quran surat As-Saffat ayat 77: "Dan Kami jadikan anak cucunya (Nuh) orang-orang yang melanjutkan keturunan."
(mhy)