Tabiat Istri Pengaruhi Cara Suami Mencari Nafkah, Berikut Kisahnya
Rabu, 19 Januari 2022 - 17:45 WIB
Wanita adalah asbab utama terciptanya sakinah dan ketenangan dalam keluarga atau rumah tangga. Tidak ada faktor lebih kuat yang dapat mempengaruhi seorang laki-laki atau suami lebih bertakwa melebihi pengaruh seorang wanita saleha.
Kisah berikut bisa jadi pelajaran berharga bagi kita terutama bagi para istri. Betapa tabiat seorang istri sangat mempengaruhi cara suami dalam mencari nafkah.
Dikisahkan oleh Ulama Tabi'in, Imam Hasan Al-Bashri berkata: "Aku datang kepada seorang pedagang kain di Makkah untuk membeli baju. Lalu si pedagang mulai memuji-muji dagangannya dan bersumpah, aku pun meninggalkannya dan aku katakan tidaklah layak membeli dari orang semacam itu, lalu akupun membeli dari pedagang lain.
Dua tahun kemudia aku berhaji dan aku bertemu lagi dengan orang itu. Tetapi aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji dagangannya dan bersumpah. Lalu aku bertanya kepadanya:
"Bukankah engkau orang yang dulu pernah berjumpa denganku beberapa tahun lalu?"
Laki-laki itu menjawab: "Iya benar"
Aku bertanya lagi: "Apa yang membuatmu berubah seperti sekarang? Aku tidak lagi melihatmu memuji-muji dagangan dan bersumpah!"
Laki-laki itu bercerita: "Dulu aku punya istri yang jika aku datang kepadanya dengan sedikit rezeki, ia meremehkannya dan jika aku datang dengan rezeki yang banyak ia menganggapnya sedikit.
Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut, dan akupun menikah lagi dengan seorang wanita. Jika aku hendak pergi ke pasar, ia memegang bajuku lalu berkata: "Wahai suamiku, bertaqwalah kepada Allah, jangan engkau beri makan aku kecuali dengan yang thayyib (halal). Jika engkau datang dengan sedikit rezeki, aku akan menganggapnya banyak, dan jika kau tidak dapat apa-apa aku akan membantumu memintal (kain)."
Hikmah yang dapat kita petik dari kisah ini adalah betapa hebatnya pengaruh istri kepada suaminya. Para istri hendaknya mensyukuri usaha dan pemberian suaminya. Jangan menuntut ini dan itu atau meminta sesuatu di luar kemampuan suaminya.
Apabila istri menuntut lebih, para suami akan mencari nafkah dengan cara bathil atau membuatnya mencari jalan pintas yang tidak diridhai Allah. Dampaknya, rumah tangga dan keluarga menjadi tidak berkah. Semoga Allah melindungi kita dari perkara-perkara yang haram.
Referensi:
Kitab Al-Mujaalasah wa Jawaahirul 'Ilm (5/252) karya Abu Bakr Ahmad Bin Marwan bin Muhammad
Kisah berikut bisa jadi pelajaran berharga bagi kita terutama bagi para istri. Betapa tabiat seorang istri sangat mempengaruhi cara suami dalam mencari nafkah.
Dikisahkan oleh Ulama Tabi'in, Imam Hasan Al-Bashri berkata: "Aku datang kepada seorang pedagang kain di Makkah untuk membeli baju. Lalu si pedagang mulai memuji-muji dagangannya dan bersumpah, aku pun meninggalkannya dan aku katakan tidaklah layak membeli dari orang semacam itu, lalu akupun membeli dari pedagang lain.
Dua tahun kemudia aku berhaji dan aku bertemu lagi dengan orang itu. Tetapi aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji dagangannya dan bersumpah. Lalu aku bertanya kepadanya:
"Bukankah engkau orang yang dulu pernah berjumpa denganku beberapa tahun lalu?"
Laki-laki itu menjawab: "Iya benar"
Aku bertanya lagi: "Apa yang membuatmu berubah seperti sekarang? Aku tidak lagi melihatmu memuji-muji dagangan dan bersumpah!"
Laki-laki itu bercerita: "Dulu aku punya istri yang jika aku datang kepadanya dengan sedikit rezeki, ia meremehkannya dan jika aku datang dengan rezeki yang banyak ia menganggapnya sedikit.
Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut, dan akupun menikah lagi dengan seorang wanita. Jika aku hendak pergi ke pasar, ia memegang bajuku lalu berkata: "Wahai suamiku, bertaqwalah kepada Allah, jangan engkau beri makan aku kecuali dengan yang thayyib (halal). Jika engkau datang dengan sedikit rezeki, aku akan menganggapnya banyak, dan jika kau tidak dapat apa-apa aku akan membantumu memintal (kain)."
Hikmah yang dapat kita petik dari kisah ini adalah betapa hebatnya pengaruh istri kepada suaminya. Para istri hendaknya mensyukuri usaha dan pemberian suaminya. Jangan menuntut ini dan itu atau meminta sesuatu di luar kemampuan suaminya.
Apabila istri menuntut lebih, para suami akan mencari nafkah dengan cara bathil atau membuatnya mencari jalan pintas yang tidak diridhai Allah. Dampaknya, rumah tangga dan keluarga menjadi tidak berkah. Semoga Allah melindungi kita dari perkara-perkara yang haram.
Referensi:
Kitab Al-Mujaalasah wa Jawaahirul 'Ilm (5/252) karya Abu Bakr Ahmad Bin Marwan bin Muhammad
(rhs)