Doa Al-i’tiraf, Cara Abu Nawas Menipu Tuhan?

Senin, 24 Januari 2022 - 07:46 WIB
Syair Al-i’tiraf adalah karya Abu Nawas yang berarti pengakuan dosa. (Ilusrasi: Matematrik)
Abu Nawas adalah seorang pujangga. Ia selalu memiliki jawaban pada setiap pertanyaan yang diajukan santrinya kepadanya. Suatu ketika seorang santri bertanya: "Wahai guru, mungkinkah manusia bisa menipu Tuhan?"

"Mungkin," jawab Abu Nawas.

"Bagaimana caranya?" tanya murid Abu Nawas penasaran.

"Dengan merayuNya melalui pujian dan doa," kata Abu Nawas.

"Ajarkanlah doa itu padaku wahai guru," pinta sang murid.



Abu Nawas pun menyanyikan pujian dan doa yang dimaksud.

إِلهِي لََسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاَ# وَلاَ أَقوى عَلَى النّارِ الجَحِيم

Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi Wahai Tuhanku!

Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahim

فهَبْ لِي تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذنوبِي # فَإنّكَ غَافِرُ الذنْبِ العَظِيْم

Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fa innaka ghaafirudzdzambil ‘azhiimi

Maka berilah aku tobat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar

ذنوبِي مِثلُ أَعْدَادٍ الرّمَالِ # فَهَبْ لِي تَوْبَةً يَاذَاالجَلاَل

Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali

Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan



وَعُمْرِي نَاقِصٌ فِي كُلِّ يَوْمٍ # وَذنْبِي زَائِدٌ كَيفَ احْتِمَالِي

Wa ‘umrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaa-idun kaifah timaali

Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya

َإلهي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ # مُقِرًّا بِالذنوبِ وَقَدْ دَعَاك

Ilaahii ‘abdukal ‘aashii ataaka muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka

Wahai, Tuhanku! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada-Mu

َفَإِنْ تَغْفِرْ فَأنْتَ لِذاك أَهْلٌ # فَإنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاك

Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun wa in tathrud faman narjuu siwaaka

Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni, Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?

Syair ini sampai kini menjadi salah satu sya’ir karya Abu Nawas yang terkenal. Syair ini diberi tajuk Al-i’tiraf yang berarti pengakuan dosa, tentang ekspresi penyesalan seorang hamba yang menyesali dosa-dosanya dan mengharapkan ampunan Allah SWT.

(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
فَلَمَّا نَسُوۡا مَا ذُكِّرُوۡا بِهٖ فَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ اَبۡوَابَ كُلِّ شَىۡءٍ ؕ حَتّٰٓى اِذَا فَرِحُوۡا بِمَاۤ اُوۡتُوۡۤا اَخَذۡنٰهُمۡ بَغۡتَةً فَاِذَا هُمۡ مُّبۡلِسُوۡنَ
Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.

(QS. Al-An'am Ayat 44)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More