Kisah Nabi Idris, Manusia Pertama yang Menjahit dan Wafat Saat Plesir ke Surga
Rabu, 26 Januari 2022 - 05:15 WIB
Nabi Idris adalah orang yang pertama kali memiliki kemampuan menjahit pakaian dan mendapatkan upah dari menjahit. Bukan hanya itu, Nabi Idris juga menjadi orang pertama kali yang bisa menulis. Bahkan, Nabi Idris pula yang menjadi pelopor ilmu nujum dan ilmu perhitungan. Lebih jauh lagi, beliau adalah orang yang pertama kali membuat takaran.
Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas (1448-1522) dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Abdul Halim dengan judul “Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman” menyatakan Nabi Idris adalah orang pertama yang menjahit pakaian dan memakai jarum.
Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas adalah Beliau salah satu sejarawan Mesir yang paling penting. Mengutip Wahab bin Munabbih, ia menjelaskan bahwa semata-mata dia diberi nama Idris karena dia banyak membaca suhuf. "Beliau adalah orang yang pertama kali menulis dengan qalam (pena). Beliau juga orang pertama yang menulis suhuf (wahyu)," jelasnya.
Menurut Ibnu Abbas ra , Allah SWT mengutus Nabi Idris AS kepada keturunan Qabil yang menyembah berhala dan menyimpang dari mentauhidkan Allah. Selain menyembah Allah, keturunan Qabil bin Adam memiliki lima berhala yang mereka sembah yaitu Wud, Siwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr, yang disinggung oleh Allah di dalam al-Qur’an yang agung.
Di luar tugas berdakwah, kesibukan Nabi Idris sehari-hari adalah menjahit. Dalam setiap tusukan jarum dia bertasbih kepada Allah. Apabila lupa, jahitannya yang tidak disertai dengan tasbih kepada Allah dia udar kembali.
Beliau adalah orang yang tidak mau makan kecuali dari hasil usahanya. Beliau suka menjahit pakaian milik orang lain sehingga mendapatkan upah.
Sebelum zaman Nabi Idris, manusia memakai kain tanpa dijahit. Setelah Nabi Idris menciptakan jahitan dan menjahitnya, orang-orang menganggapnya bagus, dan mereka pun ikut menggunakan bahan pakaian yang dijahit.
Selanjutnya, Nabi Idris diberi 30 suhuf (wahyu) oleh Allah. Dia tidak pernah lesu membacanya, siang dan malam.
Para malaikat suka datang untuk mushafahah (bersalaman) dengan Nabi Idris. Setiap hari, ibadah Nabi Idris dilaporkan seukuran ibadah seluruh manusia. Saking banyaknya ibadah Nabi Idris, sampai-sampai malaikat merasa takjub kepadanya dan karenanya dia didengki oleh Iblis terlaknat. Akan tetapi, Iblis tidak menemukan cara untuk memperdayainya.
Ingin Melihat Neraka
Diriwayatkan bahwa Malaikat Maut meminta izin kepada Allah untuk berziarah kepada Idris. Dia diizinkan, lalu datang kepada Idris dalam rupa seorang laki-laki.
Idris bertanya kepadanya, “Hai laki-laki, siapa engkau?”
Laki-laki itu menjawab, “Aku adalah Malaikat Maut; aku telah meminta izin kepada Tuhanku untuk berziarah kepadamu, maka berikanlah aku izin untuk itu!”
Idris berkata kepadanya, “Sesungguhnya aku mempunyai satu keperluan kepadamu.”
“Apa keperluanmu itu?” tanya Malaikat Maut.
Idris menjawab, “Cabutlah nyawaku saat ini!”
“Sesungguhnya Tuhanku belum mengizinkanku untuk melakukan itu,” ujar Malaikat Maut.
Pada waktu itu, Allah mewahyukan kepada Malaikat Maut, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang ada dalam benak hamba-Ku; cabutlah ruhnya!”
Baca Juga
Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas (1448-1522) dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Abdul Halim dengan judul “Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman” menyatakan Nabi Idris adalah orang pertama yang menjahit pakaian dan memakai jarum.
Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas adalah Beliau salah satu sejarawan Mesir yang paling penting. Mengutip Wahab bin Munabbih, ia menjelaskan bahwa semata-mata dia diberi nama Idris karena dia banyak membaca suhuf. "Beliau adalah orang yang pertama kali menulis dengan qalam (pena). Beliau juga orang pertama yang menulis suhuf (wahyu)," jelasnya.
Menurut Ibnu Abbas ra , Allah SWT mengutus Nabi Idris AS kepada keturunan Qabil yang menyembah berhala dan menyimpang dari mentauhidkan Allah. Selain menyembah Allah, keturunan Qabil bin Adam memiliki lima berhala yang mereka sembah yaitu Wud, Siwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr, yang disinggung oleh Allah di dalam al-Qur’an yang agung.
Di luar tugas berdakwah, kesibukan Nabi Idris sehari-hari adalah menjahit. Dalam setiap tusukan jarum dia bertasbih kepada Allah. Apabila lupa, jahitannya yang tidak disertai dengan tasbih kepada Allah dia udar kembali.
Beliau adalah orang yang tidak mau makan kecuali dari hasil usahanya. Beliau suka menjahit pakaian milik orang lain sehingga mendapatkan upah.
Sebelum zaman Nabi Idris, manusia memakai kain tanpa dijahit. Setelah Nabi Idris menciptakan jahitan dan menjahitnya, orang-orang menganggapnya bagus, dan mereka pun ikut menggunakan bahan pakaian yang dijahit.
Selanjutnya, Nabi Idris diberi 30 suhuf (wahyu) oleh Allah. Dia tidak pernah lesu membacanya, siang dan malam.
Para malaikat suka datang untuk mushafahah (bersalaman) dengan Nabi Idris. Setiap hari, ibadah Nabi Idris dilaporkan seukuran ibadah seluruh manusia. Saking banyaknya ibadah Nabi Idris, sampai-sampai malaikat merasa takjub kepadanya dan karenanya dia didengki oleh Iblis terlaknat. Akan tetapi, Iblis tidak menemukan cara untuk memperdayainya.
Baca Juga
Ingin Melihat Neraka
Diriwayatkan bahwa Malaikat Maut meminta izin kepada Allah untuk berziarah kepada Idris. Dia diizinkan, lalu datang kepada Idris dalam rupa seorang laki-laki.
Idris bertanya kepadanya, “Hai laki-laki, siapa engkau?”
Laki-laki itu menjawab, “Aku adalah Malaikat Maut; aku telah meminta izin kepada Tuhanku untuk berziarah kepadamu, maka berikanlah aku izin untuk itu!”
Idris berkata kepadanya, “Sesungguhnya aku mempunyai satu keperluan kepadamu.”
“Apa keperluanmu itu?” tanya Malaikat Maut.
Idris menjawab, “Cabutlah nyawaku saat ini!”
“Sesungguhnya Tuhanku belum mengizinkanku untuk melakukan itu,” ujar Malaikat Maut.
Pada waktu itu, Allah mewahyukan kepada Malaikat Maut, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang ada dalam benak hamba-Ku; cabutlah ruhnya!”
Lihat Juga :