Kisah Penemuan Harta Karun Saat Abdul Muthalib Menggali Sumur Zamzam

Sabtu, 29 Januari 2022 - 09:53 WIB
Melihat ada harta karun di dalam sumur, orang-orang mulai ikut campur. "Tidak!" ujar Abdul Muthalib. "Tetapi marilah kita mengadakan pembagian, antara aku dengan kamu sekalian. Kita mengadu nasib dengan permainan qid-h (anak panah). Dua anak panah buat Kakbah, dua buat aku, dan dua buat kamu. Kalau anak panah itu keluar, ia mendapat bagian, kalau tidak, dia tidak mendapat apa-apa," lanjutnya.

Usul ini disetujui. Lalu anak-anak panah itu diberikan kepada juru qid-h yang biasa melakukan itu di tempat Hubal di tengah-tengah Kakbah. Anak panah Quraisy ternyata tidak keluar.

Pedang-pedang dari sumur Zamzam itu buat Abdul Muthalib dan dua buah pangkal pelana emas buat Kakbah. Pedang-pedang itu oleh Abdul Muthalib dipasang di pintu Kakbah, sedang kedua pelana emas dijadikan perhiasan dalam Rumah Suci itu.

Sesudah sumur Zamzam memproduksi air kembali, Abdul Muthalib meneruskan tugasnya mengurus air untuk keperluan tamu.

Baca juga: Kisah Keturunan Nabi Ismail Terusir dari Mekkah dan Rusaknya Aqidah Pengelola Kakbah
(mhy)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abdullah Busr radhiyallahu 'anhu bahwa seorang laki-laki berkata,  Wahai rasulullah, sesungguhnya syari'at-syari'at Islam telah banyak yang menjadi kewajibanku, maka beritahukan kepadaku sesuatu yang dapat aku jadikan sebagai pegangan!  Rasulullah bersabda, Hendaknya senantiasa lidahmu basah karena berdzikir kepada Allah.

(HR. Tirmidzi No. 3297)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More