Badan Malaikat Itu Sangat Besar, Begini Penjelasan Al-Quran dan Hadits Nabi
Jum'at, 11 Februari 2022 - 18:25 WIB
Besarnya fisik malaikat tidak bisa dibandingkan dengan manusia. Rasulullah SAW pernah melihat Jibril dalam wujud aslinya. " Jibril memiliki enam ratus sayap dan setiap satu sayap mampu menutup cakrawala,” ujar Rasulullah SAW.
Prof Dr Umar Sulaiman al-Asyqar dalam bukunya berjudul "Rahasia Alam Malaikat, Jin, dan Setan" menjelaskan hadits ini diriwayatkan dalam Musnad-nya dari Ibnu Mas'ud.
Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul "Al-Bidayah wa Al-Nihayah" saat mengomentari hadits ini menyatakan: “Sanad hadis ini jayyid.”
Sementara itu, dalam Sunan at-Tirmidzi, dengan sanad yang sahih, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menceritakan tentang Jibril, “Aku melihat Jibril turun dari langit. Besarnya tubuh Jibril menutupi antara langit dan bumi."
Abu Dawud juga meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku diizinkan untuk menceritakan tentang salah satu malaikat penyangga Arsy. Jarak antara daun telinga dan pundaknya adalah perjalanan tujuh ratus tahun.” (HR. Abu Dawud)
Pen-tahgig kitab Misykat al-Mashabih mengatakan, “Sanad hadis adalah sahih.” (Jilid 3, hlm. 121)
Selain itu, Imam Thabrani, dalam Al-Mu'jam al-Ausath, dengan sanad yang sahih dari Anas, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku diizinkan untuk menceritakan tentang salah satu malaikat penyangga Arsy. Kedua kakinya menginjak bumi paling bawah, Arsy berada di atas tanduknya, antara daun kedua telinga dan pundaknya adalah sejauh tujuh ratus tahun terbangnya burung. Malaikat itu berucap: 'Mahasuci Engkau di mana pun berada'” (HR Ath-Thabrani)
Dalam menggambarkan tentang Jibril, Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya, al-Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril). Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.” ( QS At-Takwir : 19-21)
Syaikh Umar Sulaiman menjelaskan “utusan mulia” yang dimaksud di sini adalah Jibril, sementara “Yang mempunyai Arsy” adalah Allah Taala.
Diciptakan dari Cahaya
Hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah binti Abi Bakar ra, Rasulullah SAW memberitahukan bahwa malaikat diciptakan dari cahaya.
Rasulullah bersabda, “Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian.” (HR Muslim)
Rasulullah SAW tidak menjelaskan cahaya apakah yang menjadi asal penciptaan malaikat. "Karena itu, kita tidak bisa mengkaji lebih detail karena perkara ini merupakan hal gaib yang tidak dijelaskan lebih jauh melebihi hadis di atas."
Selanjutnya, hadits yang diriwayatkan oleh Ikrimah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Para malaikat diciptakan dari cahaya keagungan, sedangkan Iblis diciptakan dari api kesombongan.”
Selanjutnya, hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Allah menciptakan malaikat dari cahaya (yang keluar dari) kedua hasta dan dada."
Tiga Macam
Waliyullah ad-Dahlawi, dalam Al-Hujjah al-Balighah menuturkan bahwa al-Mala' al-A'la itu ada tiga macam:
Pertama, kelompok ilmu al-Haq, yaitu sistem kebaikan tergantung pada mereka. Mereka diciptakan dalam wujud cahaya, semacam api Musa, kemudian ditiupkan ruh-ruh mulia.
Prof Dr Umar Sulaiman al-Asyqar dalam bukunya berjudul "Rahasia Alam Malaikat, Jin, dan Setan" menjelaskan hadits ini diriwayatkan dalam Musnad-nya dari Ibnu Mas'ud.
Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul "Al-Bidayah wa Al-Nihayah" saat mengomentari hadits ini menyatakan: “Sanad hadis ini jayyid.”
Sementara itu, dalam Sunan at-Tirmidzi, dengan sanad yang sahih, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menceritakan tentang Jibril, “Aku melihat Jibril turun dari langit. Besarnya tubuh Jibril menutupi antara langit dan bumi."
Abu Dawud juga meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku diizinkan untuk menceritakan tentang salah satu malaikat penyangga Arsy. Jarak antara daun telinga dan pundaknya adalah perjalanan tujuh ratus tahun.” (HR. Abu Dawud)
Pen-tahgig kitab Misykat al-Mashabih mengatakan, “Sanad hadis adalah sahih.” (Jilid 3, hlm. 121)
Selain itu, Imam Thabrani, dalam Al-Mu'jam al-Ausath, dengan sanad yang sahih dari Anas, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku diizinkan untuk menceritakan tentang salah satu malaikat penyangga Arsy. Kedua kakinya menginjak bumi paling bawah, Arsy berada di atas tanduknya, antara daun kedua telinga dan pundaknya adalah sejauh tujuh ratus tahun terbangnya burung. Malaikat itu berucap: 'Mahasuci Engkau di mana pun berada'” (HR Ath-Thabrani)
Dalam menggambarkan tentang Jibril, Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya, al-Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril). Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.” ( QS At-Takwir : 19-21)
Syaikh Umar Sulaiman menjelaskan “utusan mulia” yang dimaksud di sini adalah Jibril, sementara “Yang mempunyai Arsy” adalah Allah Taala.
Diciptakan dari Cahaya
Hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah binti Abi Bakar ra, Rasulullah SAW memberitahukan bahwa malaikat diciptakan dari cahaya.
Rasulullah bersabda, “Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian.” (HR Muslim)
Rasulullah SAW tidak menjelaskan cahaya apakah yang menjadi asal penciptaan malaikat. "Karena itu, kita tidak bisa mengkaji lebih detail karena perkara ini merupakan hal gaib yang tidak dijelaskan lebih jauh melebihi hadis di atas."
Selanjutnya, hadits yang diriwayatkan oleh Ikrimah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Para malaikat diciptakan dari cahaya keagungan, sedangkan Iblis diciptakan dari api kesombongan.”
Selanjutnya, hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Allah menciptakan malaikat dari cahaya (yang keluar dari) kedua hasta dan dada."
Tiga Macam
Waliyullah ad-Dahlawi, dalam Al-Hujjah al-Balighah menuturkan bahwa al-Mala' al-A'la itu ada tiga macam:
Pertama, kelompok ilmu al-Haq, yaitu sistem kebaikan tergantung pada mereka. Mereka diciptakan dalam wujud cahaya, semacam api Musa, kemudian ditiupkan ruh-ruh mulia.
Lihat Juga :