Surat Yusuf Ayat 37: Dakwah Nabi Yusuf Mulai Diterima Penghuni Penjara
Selasa, 22 Februari 2022 - 22:29 WIB
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Yayasan Pustaka Afaf,
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir
Kisah Nabi Yusuf ketika dipenjara oleh pihak kerajaan sangat menarik untuk dikaji. Berkat kemampuannya mentakwil mimpi, beliau berhasil mengajak para tahanan untuk beriman dan menyembah Allah.
Perlahan tapi pasti, dakwah Nabi Yusuf diterima oleh dua tahanan yang juga anggota kerajaan yang mendekam di penjara tersebut. Berikut kisahnya diceritakan Allah dalam Surat Yusuf Ayat 37.
قَالَ لَا يَاۡتِيۡكُمَا طَعَامٌ تُرۡزَقٰنِهٖۤ اِلَّا نَـبَّاۡتُكُمَا بِتَاۡوِيۡلِهٖ قَبۡلَ اَنۡ يَّاۡتِيَكُمَا ؕ ذٰ لِكُمَا مِمَّا عَلَّمَنِىۡ رَبِّىۡ ؕ اِنِّىۡ تَرَكۡتُ مِلَّةَ قَوۡمٍ لَّا يُؤۡمِنُوۡنَ بِاللّٰهِ وَهُمۡ بِالۡاٰخِرَةِ هُمۡ كٰفِرُوۡنَ
Qoola laa yaatiikumaa ta'aamun turzaqoonihiii illaa nabbaatukumaa bitaawiilihii qabla ay- yaatiyakumaa; zaali kumaa mimmaa 'allamanii rabbii; innii taraktu millata qawmil laa yu'minuuna billaahi wahum bil aakhirati hum kaafiruun.
Artinya: "Dia (Yusuf) berkata, "Makanan apa pun yang akan diberikan kepadamu berdua aku telah dapat menerangkan takwilnya, sebelum (makanan) itu sampai kepadamu. Itu sebagian dari yang diajarkan Tuhan kepadaku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, bahkan mereka tidak percaya kepada hari akhirat." (QS. Yusuf Ayat 37)
Pesan dan Hikmah
1. Tanda kebaikan Allah kepada Nabi Yusuf mulai diperlihatkan dengan adanya dua tahanan yang curhat soal mimpi dan meminta untuk dijelaskan arti mimpinya. Kedua tahanan itu adalah pembantu kerajaan. Yang satu penghidang roti raja dan yang satu lagi penyaji minuman raja. Keduanya dipenjara karena salah satu dari mereka tertuduh meracuni raja. Karena keduanya tidak mengaku, mereka pun akhirnya dipenjara.
2. Melihat kesempatan ini, Nabi Yusuf mulai memasukkan pesan dakwah kepada keduanya dengan lembut dan meyakinkan. Dimulai dengan menebak makanan apa yang akan disuguhkan kepada keduanya nanti sebelum makanan itu tiba. Artinya, Yusuf memperlihatkan bahwa beliau mengetahui perkara ghaib, dan itu berasal dari inspirasi ketuhanan (ilham ilahi).
3. Kemampuan Yusuf mengetahui yang ghaib karena dia mengikuti agama dan keyakinan yang lurus. Dirinya sama sekali tidak terkontaminasi dengan keyakinan yang sedang berkembang di masyarakatnya yang menyesatkan dan menyembah berhala yang pastinya tidak bisa memberikan mafaat dan menolak mudharat.
4. Nabi Yusuf menunjukkan pentingnya beriman kepada Allah dan yakin dengan kehidupan akhirat. Dua pijakan ini yang akan membuat hidup terarah, bahagia dan selamat dunia dan akhirat.
Perlahan tapi pasti, secara bertahap Yusuf mengemukakan dan memperkenalkan siapa Tuhan yang berhak untuk dipatuhi dan disembah serta meninggalkan keyakinan sesat mereka yang tidak percaya adanya hari akhir.
Allahu A'lam
Yayasan Pustaka Afaf,
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir
Kisah Nabi Yusuf ketika dipenjara oleh pihak kerajaan sangat menarik untuk dikaji. Berkat kemampuannya mentakwil mimpi, beliau berhasil mengajak para tahanan untuk beriman dan menyembah Allah.
Perlahan tapi pasti, dakwah Nabi Yusuf diterima oleh dua tahanan yang juga anggota kerajaan yang mendekam di penjara tersebut. Berikut kisahnya diceritakan Allah dalam Surat Yusuf Ayat 37.
قَالَ لَا يَاۡتِيۡكُمَا طَعَامٌ تُرۡزَقٰنِهٖۤ اِلَّا نَـبَّاۡتُكُمَا بِتَاۡوِيۡلِهٖ قَبۡلَ اَنۡ يَّاۡتِيَكُمَا ؕ ذٰ لِكُمَا مِمَّا عَلَّمَنِىۡ رَبِّىۡ ؕ اِنِّىۡ تَرَكۡتُ مِلَّةَ قَوۡمٍ لَّا يُؤۡمِنُوۡنَ بِاللّٰهِ وَهُمۡ بِالۡاٰخِرَةِ هُمۡ كٰفِرُوۡنَ
Qoola laa yaatiikumaa ta'aamun turzaqoonihiii illaa nabbaatukumaa bitaawiilihii qabla ay- yaatiyakumaa; zaali kumaa mimmaa 'allamanii rabbii; innii taraktu millata qawmil laa yu'minuuna billaahi wahum bil aakhirati hum kaafiruun.
Artinya: "Dia (Yusuf) berkata, "Makanan apa pun yang akan diberikan kepadamu berdua aku telah dapat menerangkan takwilnya, sebelum (makanan) itu sampai kepadamu. Itu sebagian dari yang diajarkan Tuhan kepadaku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, bahkan mereka tidak percaya kepada hari akhirat." (QS. Yusuf Ayat 37)
Pesan dan Hikmah
1. Tanda kebaikan Allah kepada Nabi Yusuf mulai diperlihatkan dengan adanya dua tahanan yang curhat soal mimpi dan meminta untuk dijelaskan arti mimpinya. Kedua tahanan itu adalah pembantu kerajaan. Yang satu penghidang roti raja dan yang satu lagi penyaji minuman raja. Keduanya dipenjara karena salah satu dari mereka tertuduh meracuni raja. Karena keduanya tidak mengaku, mereka pun akhirnya dipenjara.
2. Melihat kesempatan ini, Nabi Yusuf mulai memasukkan pesan dakwah kepada keduanya dengan lembut dan meyakinkan. Dimulai dengan menebak makanan apa yang akan disuguhkan kepada keduanya nanti sebelum makanan itu tiba. Artinya, Yusuf memperlihatkan bahwa beliau mengetahui perkara ghaib, dan itu berasal dari inspirasi ketuhanan (ilham ilahi).
3. Kemampuan Yusuf mengetahui yang ghaib karena dia mengikuti agama dan keyakinan yang lurus. Dirinya sama sekali tidak terkontaminasi dengan keyakinan yang sedang berkembang di masyarakatnya yang menyesatkan dan menyembah berhala yang pastinya tidak bisa memberikan mafaat dan menolak mudharat.
4. Nabi Yusuf menunjukkan pentingnya beriman kepada Allah dan yakin dengan kehidupan akhirat. Dua pijakan ini yang akan membuat hidup terarah, bahagia dan selamat dunia dan akhirat.
Perlahan tapi pasti, secara bertahap Yusuf mengemukakan dan memperkenalkan siapa Tuhan yang berhak untuk dipatuhi dan disembah serta meninggalkan keyakinan sesat mereka yang tidak percaya adanya hari akhir.
Allahu A'lam
(rhs)