Amalan Nisfu Syaban yang Bisa Dilakukan Wanita Haid
Kamis, 03 Maret 2022 - 11:57 WIB
Banyak amalan di bulan Syaban yang sayang untuk dilewatkan, termasuk bagi kaum muslimah yang sedang mengalami siklus bulanan atau haid. Meski tidak boleh menjalankan sholat dan puasa, wanita haid bisa mengamalkan beberapa amalan sunnah yang juga bertabur pahala.
“Muslimah yang sedang haid bisa berdzikir, Anda bisa beristighfar, Anda bisa mengadu memohon kepada Allah, tafakur pada malam itu (Nisfu Sya’ban),” ujar Buya Yahya, pimpinan pondok Pesantren Al Bahjah Cirebon, saat menjawab pertanyaan seorang santri dalam tayangan ceramahnya yang diunggah kanal You Tube Al Bahjah TV yang diunggah 2019 lalu.
Seperti diketahui, mulai besok umat Islam sudah memasuki bulan Syaban dalam kalender Islam. Dan salah satu malam yang mulia di bulan haram ini, diyakini ada di malam Nisfu Sya’ban. Sehingga umat mulsim disarankan melakukan amalan baik pada waktu tersebut. Tak terkecuali bagi wanita haid juga dapat melakukan amalan pada malam Nisfu Syaban.
“Dalam keadaan halangan haid bukan berarti ibadah semuanya terputus. Memang Anda tidak boleh membaca Al Quran, tidak boleh melakukan sholat.Tapi ada ibadah lain yang masih bisa anda lakukan,” ungkap Buya Yahya.
Menurutnya wanita haid meski tidak dapat beribadah seperti sholat dan membaca Al Quran pada saat Nisfu Sya’ban tapi masih bisa melakukan amalan dengan cara lain.
“Anda bisa berdzikir, Anda bisa beristighfar, Anda bisa mengadu memohon kepada Allah, tafakur pada malam itu (Nisfu Sya’ban),” ujar Buya Yahya.
Bahkan Buya Yahya juga menyarankan untuk tetap bangun pada saat sepertiga malam. Meski tidak bisa melakukan tahajud karena haid, tapi dapat mendampingi keluarga seperti suami, adik, ataupun anak yang sholat dengan membuatkan minum teh ataupun kopi.
“Kemudian setelah itu Anda memohon dan membaca istighfar, termasuk malam Nisfu Sya’ban Anda masih bisa melakukan kebaikan-kebaikan. Anda memang tidak itikaf di masjid, tapi Anda masih bisa lakukannya di rumah,” kata Buya Yahya.
Buya Yahya menjelaskan, Wanita haid tetap dapat melakukan amalan Nisfu Syaban di rumah seperti membaca sholawat kepada Rasulullah, beristighfar mohon ampun kepada Allah kemudian tafakur untuk merenungi kesalahan.
Wallahu A'lam
“Muslimah yang sedang haid bisa berdzikir, Anda bisa beristighfar, Anda bisa mengadu memohon kepada Allah, tafakur pada malam itu (Nisfu Sya’ban),” ujar Buya Yahya, pimpinan pondok Pesantren Al Bahjah Cirebon, saat menjawab pertanyaan seorang santri dalam tayangan ceramahnya yang diunggah kanal You Tube Al Bahjah TV yang diunggah 2019 lalu.
Seperti diketahui, mulai besok umat Islam sudah memasuki bulan Syaban dalam kalender Islam. Dan salah satu malam yang mulia di bulan haram ini, diyakini ada di malam Nisfu Sya’ban. Sehingga umat mulsim disarankan melakukan amalan baik pada waktu tersebut. Tak terkecuali bagi wanita haid juga dapat melakukan amalan pada malam Nisfu Syaban.
“Dalam keadaan halangan haid bukan berarti ibadah semuanya terputus. Memang Anda tidak boleh membaca Al Quran, tidak boleh melakukan sholat.Tapi ada ibadah lain yang masih bisa anda lakukan,” ungkap Buya Yahya.
Menurutnya wanita haid meski tidak dapat beribadah seperti sholat dan membaca Al Quran pada saat Nisfu Sya’ban tapi masih bisa melakukan amalan dengan cara lain.
“Anda bisa berdzikir, Anda bisa beristighfar, Anda bisa mengadu memohon kepada Allah, tafakur pada malam itu (Nisfu Sya’ban),” ujar Buya Yahya.
Bahkan Buya Yahya juga menyarankan untuk tetap bangun pada saat sepertiga malam. Meski tidak bisa melakukan tahajud karena haid, tapi dapat mendampingi keluarga seperti suami, adik, ataupun anak yang sholat dengan membuatkan minum teh ataupun kopi.
“Kemudian setelah itu Anda memohon dan membaca istighfar, termasuk malam Nisfu Sya’ban Anda masih bisa melakukan kebaikan-kebaikan. Anda memang tidak itikaf di masjid, tapi Anda masih bisa lakukannya di rumah,” kata Buya Yahya.
Buya Yahya menjelaskan, Wanita haid tetap dapat melakukan amalan Nisfu Syaban di rumah seperti membaca sholawat kepada Rasulullah, beristighfar mohon ampun kepada Allah kemudian tafakur untuk merenungi kesalahan.
Wallahu A'lam
(wid)