Keutamaan Bergaul dengan Waliyullah dan Orang Saleh
Senin, 14 Maret 2022 - 21:12 WIB
Al-Qur'an menyatakan bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah ialah yang paling bertakwa di antara kamu. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya agar bergaul dengan orang-orang saleh agar membuat kita ingat dan bertambah dekat dengan Allah.
Siapakah orang-orang saleh yang dimaksud? Mereka adalah orang-orang yang di dalam dirinya terdapat petunjuk, dan dapat menunjukkan ke jalan yang diridhai oleh Allah, yakni para Auliya' dan orang saleh. Muncul pertanyaan, apakah yang masih hidup atau yang telah wafat?
Baik waliyullah dan kaum shalihin yang masih hidup maupun telah wafat adalah orang-orang terpilih di sisi Allah. Hendaknya kita dapat mengambil manfaat dan barokah dari mereka.
و قال الشيخ الامام السيد عبد الله ابن علوي الحداد رضي الله عنه ونفعنا به: ما تظهر بركات الصالح على من صحبه الا بعد موته. والولي يكون اعتناؤه بقرابته والائذين به بعد موته اكثر من اعتناؤه بهم في حياته: لانه في حياته مشغول بالتكليف، وبعد موته طرح الله عنه الاعباء.
Imam Abdullah bin Alwi Al Haddad mengatakan, "Tidak akan tampak keberkahan seorang solih atas para sahabatnya melainkan setelah ia mati. Dan pertolongan seorang wali setelah mati, kepada kerabat dan orang-orang yang memohon pertolongannya,lebih banyak daripada ketika masih hidup. Karena, ketika masih hidup dia disibukkan dengan berbagai beban, sedangkan setelah mati, Allah menghilangkan segala beban darinya."
Dikisahkan, Syekh Ali bin Hisamuddin Al Muttaqi, saat menjelang wafatnya, berkata kepada muridnya yang bernama Abdul Wahhab. Beliau berkata: "Janganlah engkau bersedih. Kami adalah kaum yang suka menolong para murid setelah wafat sebagaimana menolong mereka ketika masih hidup, bahkan lebih banyak lagi."
وقال سيدنا الامام الشيخ علي بن ابو بكر السكران باعلوي نفع الله بهما في كتابه معارج الهداية: روي ان الشيخ الكبير محمد بن حسن البجلي رحمه الله تعالى ،قال: رايت رسول الله صلى الله عليه وسلم في المنام. فقلت ، يا رسول الله، اي الاعمال افضل؟ فقال: وقوفك بين يدي ولي لله كحلب شاة او كشي بيضة افضل من ان تعبد الله حتى تتقطع في العبادة اربا اربا. فقلت: يا رسول الله ،حيا كان او ميتا؟ فقال: حيا كان او ميتا.
Imam Asy-Syaikh Ali bin Abu Bakar As Sakroni Ba 'Alawi mengatakan di dalam Kitabnya Ma'arijul Hidayah, diriwayatkan bahwa seorang Syaikh besar, Muhammad bin Husain Al Bajaliy mengatakan, 'Aku pernah melihat Rasulullah SAW di dalam mimpi, lalu aku berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah amal yang paling utama?'
Beliau menjawab, 'Engkau berada di hadapan seorang Wali Allah (dengan mahabbah) meskipun hanya sekadar orang yang memerah susu kambing atau memanggang telur, adalah lebih utama daripada engkau beribadah hingga terpotong-potong.'
Lalu aku bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, apakah wali yang masih hidup, atau yang telah wafat?' Beliau menjawab, 'Baik yang masih hidup atau yang telah wafat."
Demikian keutamaan bergaul dengan orang saleh dan memuliakan para waliyullah baik yang hidup maupun yang telah wafat. Semoga kita mendapatkan pancaran nadzroh para Auliya dan kaum salihin. Aamiin.
Referensi:
Disarikan dari Kitab Manhajus Sawiy Lil Faqih Al Habib Zain ibn Ibrahim ibn Sumaith
Siapakah orang-orang saleh yang dimaksud? Mereka adalah orang-orang yang di dalam dirinya terdapat petunjuk, dan dapat menunjukkan ke jalan yang diridhai oleh Allah, yakni para Auliya' dan orang saleh. Muncul pertanyaan, apakah yang masih hidup atau yang telah wafat?
Baik waliyullah dan kaum shalihin yang masih hidup maupun telah wafat adalah orang-orang terpilih di sisi Allah. Hendaknya kita dapat mengambil manfaat dan barokah dari mereka.
و قال الشيخ الامام السيد عبد الله ابن علوي الحداد رضي الله عنه ونفعنا به: ما تظهر بركات الصالح على من صحبه الا بعد موته. والولي يكون اعتناؤه بقرابته والائذين به بعد موته اكثر من اعتناؤه بهم في حياته: لانه في حياته مشغول بالتكليف، وبعد موته طرح الله عنه الاعباء.
Imam Abdullah bin Alwi Al Haddad mengatakan, "Tidak akan tampak keberkahan seorang solih atas para sahabatnya melainkan setelah ia mati. Dan pertolongan seorang wali setelah mati, kepada kerabat dan orang-orang yang memohon pertolongannya,lebih banyak daripada ketika masih hidup. Karena, ketika masih hidup dia disibukkan dengan berbagai beban, sedangkan setelah mati, Allah menghilangkan segala beban darinya."
Dikisahkan, Syekh Ali bin Hisamuddin Al Muttaqi, saat menjelang wafatnya, berkata kepada muridnya yang bernama Abdul Wahhab. Beliau berkata: "Janganlah engkau bersedih. Kami adalah kaum yang suka menolong para murid setelah wafat sebagaimana menolong mereka ketika masih hidup, bahkan lebih banyak lagi."
وقال سيدنا الامام الشيخ علي بن ابو بكر السكران باعلوي نفع الله بهما في كتابه معارج الهداية: روي ان الشيخ الكبير محمد بن حسن البجلي رحمه الله تعالى ،قال: رايت رسول الله صلى الله عليه وسلم في المنام. فقلت ، يا رسول الله، اي الاعمال افضل؟ فقال: وقوفك بين يدي ولي لله كحلب شاة او كشي بيضة افضل من ان تعبد الله حتى تتقطع في العبادة اربا اربا. فقلت: يا رسول الله ،حيا كان او ميتا؟ فقال: حيا كان او ميتا.
Imam Asy-Syaikh Ali bin Abu Bakar As Sakroni Ba 'Alawi mengatakan di dalam Kitabnya Ma'arijul Hidayah, diriwayatkan bahwa seorang Syaikh besar, Muhammad bin Husain Al Bajaliy mengatakan, 'Aku pernah melihat Rasulullah SAW di dalam mimpi, lalu aku berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah amal yang paling utama?'
Beliau menjawab, 'Engkau berada di hadapan seorang Wali Allah (dengan mahabbah) meskipun hanya sekadar orang yang memerah susu kambing atau memanggang telur, adalah lebih utama daripada engkau beribadah hingga terpotong-potong.'
Lalu aku bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, apakah wali yang masih hidup, atau yang telah wafat?' Beliau menjawab, 'Baik yang masih hidup atau yang telah wafat."
Demikian keutamaan bergaul dengan orang saleh dan memuliakan para waliyullah baik yang hidup maupun yang telah wafat. Semoga kita mendapatkan pancaran nadzroh para Auliya dan kaum salihin. Aamiin.
Referensi:
Disarikan dari Kitab Manhajus Sawiy Lil Faqih Al Habib Zain ibn Ibrahim ibn Sumaith
(rhs)