Kisah Sa’id bin Musayya Tolak Putra Khalifah Abdul Malik dan Pilih Duda Miskin sebagai Menantu

Kamis, 21 April 2022 - 17:14 WIB
"Dia dalam keadaan disukai oleh kawan dan dibenci oleh musuh."

"Alhamdulillah."

Sesudah kembali ke rumah, Abu Wardaah mendapati Said telah mengirim banyak uang untuk membantu kehidupan mereka berdua.

Mengherankan

Dr Abdurrahman Raat Basya dalam bukunya berjudul "Mereka adalah Para Tabiin" menceritakan mendengar kisah tentang putri Said bin Musayyab dan Abu Wardaah, putra-putra Khalifah Abdul Malik berkomentar, "Sungguh mengherankan orang itu."

"Apa yang mengherankan wahai tuan? Dia memang manusia yang menjadikan dunianya sebagai kendaraan dan perbekalan untuk akhiratnya. Dia membeli untuk diri dan keluarganya, akhirat dengan dunianya. Demi Allah, bukan karena beliau bakhil terhadap putra Amirul Mukminin dan bukannya beliau memandang bahwa al-Walid tidak sebanding dengan putrinya itu. Hanya saja beliau khawatir putrinya akan terpengaruh oleh fitnah dunia ini,” jawab lelaki yang menceritakan tentang kisah tersebut.

Said bin Musayyab pernah ditanya oleh seorang kawannya, "Mengapakah Anda menolak pinangan Amirul Mukminin lalu kau nikahkan putrimu dengan orang awam?"

Syaikh yang teguh itu menjawab, "Putriku adalah amanat di leherku, maka kupilihkan apa yang sesuai untuk kebaikan dan keselamatan dirinya."

"Apa maksud Anda wahai Syaikh?" tanya kawannya lagi.

"Bagaimana pandangan kalian bila misalnya dia pindah ke istana Bani Umayah lalu bergelimang di antara ranjang dan perabotnya? Para pembantu dan dayang mengelilingi di sisi kanan dan kirinya dan dia mendapati dirinya sebagai istri khalifah. Bagaimana kira-kira keteguhan agamanya nanti?" ujar Said balik bertanya.

Ketika itu ada seseorang dari Syam berkomentar, "Tampaknya kawan kalian itu benar-benar lain dari yang lain."

Lalu laki-laki itu berkata, "Sungguh aku mengatakan yang sebenarnya. Beliau suka shaum di siang hari dan sholat di malam hari. Sudah hampir 40 kali beliau melaksanakan haji dan tak pernah ketinggalan melakukan takbir pertama di masjid Nabawi sejak 40 tahun yang silam. Juga tak pernah melihat punggung orang dalam sholatnya selama itu, karena selalu menjaga shaf pertama.



Kendati ada peluang bagi beliau untuk memilih istri dari golongan Quraisy, tetapi beliau lebih mengutamakan putri Abu Hurairah radhiyallahu anhu daripada wanita lain. Karena kedudukannya di sisi Rasulullah dan memiliki kekayaan mengenai riwayat hadis, yang beliau ingin juga mengambilnya. Sejak kecil beliau telah bernadzar untuk mencari ilmu.

Beliau mendatangi rumah istri-istri Rasulullah untuk memperolah ilmu dan berguru pada Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Umar serta Abdullah bin Abbas.

Beliau mendengar hadis dari Utsman, Ali, Suhaib dan para sahabat Nabi SAW yang lain. Beliau berakhlak dengan akhlak mereka dan berperilaku seperti mereka.

Beliau selalu mengucapkan suatu kalimat yang menjadi slogannya setiap hari: "Tiada yang lebih menjadikan hamba berwibawa selain taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tiada yang lebih membuat hina seorang hamba dari bermaksiat kepada-Nya."
(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Qais bin Sa'ad bin 'Ubadah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Maukah aku tunjukkan kepadamu sesuatu yang dapat mengantarkanmu menuju pintu-pintu surga?  Jawabku; Tentu.  Beliau bersabda: LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH (Tidak ada daya dan upaya kecuali milik Allah).

(HR. Tirmidzi No. 3505)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More