Kupas Tuntas Lailatul Qodar, Ini Tanda dan Waktunya Menurut Imam Al-Ghozali

Senin, 25 April 2022 - 03:25 WIB
Malam Lailatul Qodar itu berada pada bulan Ramadhan khususnya pada malam-malam sepuluh terakhir. Foto/Ist
Lailatul Qodar merupakan karunia yang Allah khususkan untuk umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Sekalipun umur umat Nabi Muhammad tergolong pendek, dengan adanya Lailatul Qodar dapat menyamai amal umat terdahulu yang berumur panjang hingga ratusan tahun.

Sebagaimana dijelaskan Al-Qur'an, Lailatul Qodar lebih baik dari pada seribu bulan yaitu 83 tahun 4 bulan. Malam Lailatul Qodar itu berada pada bulan Ramadhan khususnya pada malam-malam sepuluh terakhir. Dan lebih diharapkan pada malam-malam ganjil pada hari-hari terakhir Ramadhan.



Menurut Imam Syafi'i, malam Lailatul Qodar itu sangat diharapkan pada malam ke-21 atau ke-23. Sedangkan menurut Imam Al-Ghazali diketahui malam Lailatul Qodar itu sesuai dengan hari pertama bulan Ramadhan.

1. Jika Ramadhan dimulai hari Ahad atau hari Rabu, maka malam Lailatul Qodar pada malam 29.



2. Jika dimulai hari Senin, maka Lailatul Qodar pada malam 21.

3. Jika dimulai hari Selasa atau Jumat, maka malam Lailatul Qodar pada malam 27.

4. Jika dimulai hari Kamis, maka malam Lailatul Qodar pada malam 25.

5. Jika dimulai hari Sabtu, maka malam Lailatul Qodar pada malam 23.

Berkata Syaikh Abul Hasan: "Sejak aku dewasa tidaklah luput dariku malam Lailatul Qodar dengan rumus Imam Al-Ghazali ini."

5 Tanda Malam Lailatul Qadar

Allah sengaja merahasiakan waktu turunnya malam Lailatul Qodar agar seorang muslim menghidupkan seluruh malam-malam dari bulan Ramadhan dengan amalan saleh. Namun demikian, malam Lailatul Qodar itu dapat diketahui dengan tanda dan ciri-ciri berikut:

1. Cuaca malam itu tidak dingin dan tidak juga panas (sedang).

2. Cahaya matahari paginya tidak cemerlang, karena besarnya cahaya-cahayapara Malaikat yang naik dan turun.

3. Pada malam itu seseorang merasa tenang jiwanya.

4. Tidak ada suara gonggongan anjing pada malam itu.

5. Pada malam itu tidak turun hujan.

Tingkatan Orang Menghidupkan Lailatul Qadar

Adapun tingkatan orang yang menghidupkan malam Lailatul Qodar ada tiga tingkatan sebagai berikut:

1. Menghidupkan seluruh malamnya dengan beragam ibadah.

2. Menghidupkan kebanyakan malamnya dengan beragam ibadah.

3. Melaksanakan sholat Isya berjamaah dan bertekad sholat Subuh berjamaah.

Doa yang Diajarkan Nabi

Adapun doa yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ketika bertepatan pada malam Lailatul Qodar adalah:

اللّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي


Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa Fa'fu 'annii.

Artinya: "Yaa Allah, seseungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi suka Mengampuni, maka ampunilah (maafkanlah) aku Yaa Allah."

Catatan:

1. Orang yang sholat Maghrib dan Isya berjamaah sebulan penuh, maka ia sungguh telah mengambil bagian yang banyak dari malam Lailatul Qodar.

2. Orang yang bertemu malam Lailatul Qodar disunnahkan tidak memberitahukannya kepada orang lain. Ia hidupkan siangnya dengan amal salih sebagaimana ia hidupkan pada malamnya.

Semoga Bermanfaat. Aamiiin!

Referensi:

1. I'aanah ath-Thoolibiin Juz Juz 2 Hal. 257

2. At-Taqriiroot As-Sadiidah Hal. 446.

3. Bughyah Ath-Thaalib Hal. 354.

4. Syu'ab Al-Iimaan Juz 5 Hal. 281.



Dikirim oleh Ali Musthafa Siregar, mahasiswa Fakultas Syari'ah Universitas Al-Ahgaff Hadhramaut, Yaman.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Hadits of The Day
Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya dia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar seseorang mengucapkan: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, bahwasanya Engkau adalah Allah Yang Maha Esa, yang bergantung pada-Nya segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sungguh dia telah meminta kepada Allah dengan nama-Nya yang Agung, yang apabila diminta dengan menyebut-Nya, pasti akan diberi dan apabila berdoa dengan menyebut-Nya pasti akan dikabulkan.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 3847)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More