Peristiwa Besar Saat Gerhana Matahari Zaman Nabi, Kini Pertanda Apa?

Minggu, 21 Juni 2020 - 05:00 WIB
Selain itu, gerhana matahari juga terjadi pada 24 November 569 M, berdekatan dengan masa kelahiran Rasulullah SAW. Saat itu, terjadi peristiwa gerhana matahari total (GMT). Namun, gerhana nampak sebagian di Kota Makkah .

“Di Kota Suci Makkah, gerhana itu nampak sebagai gerhana sebagian di pagi hari dengan 64 persen cakram matahari tertutupi,” tutur Ma’rufin.

Konjungsi Bulan-Matahari

Hari ini, Ahad (21/6/2020) atau bertepatan dengan 29 Syawwal 1441 H masyarakat Indonesia juga akan kembali menyaksikan Gerhana Matahari Cincin (Annular). ( )

Sebagian besar masyarakat Indonesia berkesempatan menyaksikan gerhana matahari ini meski dalam wujud gerhana sebagian, karena hanya sebagian kecil paras Matahari yang tertutupi oleh Bulan. ( )

Gerhana matahari (al–kusuf asy–syams) terjadi saat bumi, bulan, dan matahari benar-benar sejajar dalam satu garis lurus ditinjau dari perspektif tiga dimensi, dengan Bulan berada di antara Bumi dan Matahari.

KH Sirril Wafa, Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan dalam khazanah ilmu falak, Gerhana Matahari terjadi bersamaan dengan konjungsi Bulan-Matahari (ijtima’) dengan Bulan menempati salah satu di antara dua titik nodalnya.



Titik nodal, terangnya, merupakan titik potong khayali di langit di mana orbit Bulan tepat memotong ekliptika (masir asy–syams), yakni bidang edar orbit Bumi dalam mengelilingi Matahari.

“Sebagai akibat kesejajaran tersebut maka pancaran sinar Matahari yang menuju ke Bumi akan terblokir sedikit oleh Bulan. Maka peristiwa Gerhana Matahari selalu terjadi di siang hari,” kata dosen Ilmu Falak UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Lebih lanjut, Kiai Sirril Wafa menjelaskan bahwa pemblokiran tersebut terjadi secara tidak merata di sekujur paras bumi yang sedang terpapar sinar matahari pada saat itu. Melainkan hanya di sektor–sektor tertentu saja yang bergantung pada geometri orbit Bulan kala kesejajaran tersebut terjadi. Hal tersebut mengingat ukuran bulan jauh lebih kecil dibanding bumi. ( )

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
وَاِذَا رَاَيۡتَ الَّذِيۡنَ يَخُوۡضُوۡنَ فِىۡۤ اٰيٰتِنَا فَاَعۡرِضۡ عَنۡهُمۡ حَتّٰى يَخُوۡضُوۡا فِىۡ حَدِيۡثٍ غَيۡرِهٖ‌ ؕ وَاِمَّا يُنۡسِيَنَّكَ الشَّيۡطٰنُ فَلَا تَقۡعُدۡ بَعۡدَ الذِّكۡرٰى مَعَ الۡقَوۡمِ الظّٰلِمِيۡنَ
Apabila engkau (Muhammad) melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka hingga mereka beralih ke pembicaraan lain. Dan jika setan benar-benar menjadikan engkau lupa akan larangan ini, setelah ingat kembali janganlah engkau duduk bersama orang-orang yang zhalim.

(QS. Al-An'am Ayat 68)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More