Keinginan Manusia Pada Saat Maut Menghampiri
Kamis, 05 Mei 2022 - 18:49 WIB
Pada saat maut menghampiri manusia, ia akan mengharap kembali ke dunia. Seandainya ia orang kafir, bisa jadi ia berharap masuk Islam. Kalau ia banyak dosanya, ia berharap untuk taubat .
Allah berfirman:
حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ
لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Demikianlah keadaan orang orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal saleh terhadap yang telah aku tinggalkan? Sekali kali tidak. Sesungguhnya ilu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan? ( QS Al-Mukminun : 99-100)
Syaikh Umar Sulaiman al Asygar dalam bukunya berjudul " Ensiklopedia Kiamat " memaparkan iman tidak diterima lagi jika maut telah datang, dan taubat akan sia-sia jika sekarat telah sampai di kerongkongan.
Allah berfiiman:
إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَٰئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
“Sesungguhnya taubat di visi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertobat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan, 'Sesungguhnya saya bertaubat sekarang'.
Dan tidak (pula diterima taubat) orang orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih” ( QS An-Nisa' : 17-18)
Ibn Katsir menuturkan hadis yang menunjukkan bahwa taubat seorang hamba dapat diterima jika maut telah datang selama belum sampai tenggorokan: “Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama sekarat belum sampai tenggorokan.” (Diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibn Majah)
Setiap orang yang taubat sebelum mati, maka ia telah benar-benar bertaubat asal ikhlas dan serius. Terkadang seseorang tidak dapat bertaubat pada saat sekarat. Dan seyogyanya ia menyegerakan taubat sebelum ajal menjelang.
Lakukanlah taubat dengan penuh harapan pada dirimu sebelum datang maut dan sebelum mulut terkunci. Bersegeralah taubat, wahai jiwa-jiwa yang tertutup. Karena taubat adalah harta karun bagi orang yang kembali dan berbuat baik.
Allah berfirman:
حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ
لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Demikianlah keadaan orang orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal saleh terhadap yang telah aku tinggalkan? Sekali kali tidak. Sesungguhnya ilu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan? ( QS Al-Mukminun : 99-100)
Syaikh Umar Sulaiman al Asygar dalam bukunya berjudul " Ensiklopedia Kiamat " memaparkan iman tidak diterima lagi jika maut telah datang, dan taubat akan sia-sia jika sekarat telah sampai di kerongkongan.
Allah berfiiman:
إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَٰئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
“Sesungguhnya taubat di visi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertobat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan, 'Sesungguhnya saya bertaubat sekarang'.
Dan tidak (pula diterima taubat) orang orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih” ( QS An-Nisa' : 17-18)
Baca Juga
Ibn Katsir menuturkan hadis yang menunjukkan bahwa taubat seorang hamba dapat diterima jika maut telah datang selama belum sampai tenggorokan: “Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama sekarat belum sampai tenggorokan.” (Diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibn Majah)
Setiap orang yang taubat sebelum mati, maka ia telah benar-benar bertaubat asal ikhlas dan serius. Terkadang seseorang tidak dapat bertaubat pada saat sekarat. Dan seyogyanya ia menyegerakan taubat sebelum ajal menjelang.
Lakukanlah taubat dengan penuh harapan pada dirimu sebelum datang maut dan sebelum mulut terkunci. Bersegeralah taubat, wahai jiwa-jiwa yang tertutup. Karena taubat adalah harta karun bagi orang yang kembali dan berbuat baik.
Baca Juga
(mhy)
Lihat Juga :