Menyembunyikan Kebenaran, Dosa Besar Para Ahli Ilmu Pengetahuan
Minggu, 15 Mei 2022 - 12:47 WIB
Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya berjudul "at Taubat Ila Allah" mengatakan agar tobat mereka diterima, disyaratkan agar mereka memperbaiki apa yang mereka telah rusak, dan menjelaskan apa yang mereka sembunyikan.
Jika ini adalah dosa orang yang menyembunyikan kebenaran, maka dapat dibayangkan apa dosa orang yang "mendistorsi kebenaran" itu, serta menampakkan kebenaran itu seakan suatu yang batil, sehingga manusia tidak memilihnya.
Sementara mereka menghias kebatilan, dengan lidah dan tulisan mereka, sehingga manusia memilihnya? "Tak diragukan lagi, dosa mereka lebih besar, dan kesalahan mereka lebih berbahaya," ujar Syaikh Yusuf Qardhawi.
Menurutnya, dalam masalah ini banyak tergelincir penulis, pengarang, jurnalis, kalangan pers, seniman, para ahli pidato dan semacamnya. Yaitu mereka yang menciptakan opini publik serta menggerakkan kecenderungan mereka.
Tobat mereka tidak sah hanya dengan sekadar menyesal. Namun mereka harus memperbaiki dan menjelaskannya kepada orang banyak. Karena mereka telah banyak merusak akal dan dhamir banyak manusia, serta menyesatkannya.
"Mereka harus melenyapkan atau menarik peredaran faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan itu, baik berupa buku, kaset, atau film dengan segala cara. Dan jika mereka tidak mampu maka mereka harus menjelaskan kepada khalayak melalui koran atau media lainnya. Dan mereka harus menjelaskan dengan gamblang sikap mereka yang baru dan kembalinya dia dari sikap dan tindakannya sebelumnya, dengan berani dan yakin," demikian Syaikh Yusuf Qardhawi.
Jika ini adalah dosa orang yang menyembunyikan kebenaran, maka dapat dibayangkan apa dosa orang yang "mendistorsi kebenaran" itu, serta menampakkan kebenaran itu seakan suatu yang batil, sehingga manusia tidak memilihnya.
Sementara mereka menghias kebatilan, dengan lidah dan tulisan mereka, sehingga manusia memilihnya? "Tak diragukan lagi, dosa mereka lebih besar, dan kesalahan mereka lebih berbahaya," ujar Syaikh Yusuf Qardhawi.
Baca Juga
Menurutnya, dalam masalah ini banyak tergelincir penulis, pengarang, jurnalis, kalangan pers, seniman, para ahli pidato dan semacamnya. Yaitu mereka yang menciptakan opini publik serta menggerakkan kecenderungan mereka.
Tobat mereka tidak sah hanya dengan sekadar menyesal. Namun mereka harus memperbaiki dan menjelaskannya kepada orang banyak. Karena mereka telah banyak merusak akal dan dhamir banyak manusia, serta menyesatkannya.
"Mereka harus melenyapkan atau menarik peredaran faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan itu, baik berupa buku, kaset, atau film dengan segala cara. Dan jika mereka tidak mampu maka mereka harus menjelaskan kepada khalayak melalui koran atau media lainnya. Dan mereka harus menjelaskan dengan gamblang sikap mereka yang baru dan kembalinya dia dari sikap dan tindakannya sebelumnya, dengan berani dan yakin," demikian Syaikh Yusuf Qardhawi.
(mhy)