Bacaan Niat Sholat Jumat Lengkap dengan Tata Cara dan Sunnahnya
Jum'at, 10 Juni 2022 - 17:29 WIB
Artinya, “Saya sholat Jumat sebagai makmum karena Allah ta’âlâ.”
Jika sebagai imam, maka niatnya:
أُصَلِّي فَرْضَ الْجُمْعَةِ إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى
Ushallî fardhal jumu’ati imâmal lillahi ta’âlâ.
Artinya, “Saya sholat Jumat sebagai imam karena Allah ta’âlâ.”
Demikian pula bila seseorang terlambat menuju sholat Jumat dan ia tidak sempat melakukan satu rakaat bersama imam—dengan batasan ia tidak sempat ruku’ bersama imam di rakaat kedua—maka ia harus menyempurnakan sholatnya menjadi sholat Dhuhur empat rakaat, meskipun niatnya tetap niat sholat Jumat.
Waktu Sholat Jumat
Waktu pelaksanaan sholat Jumat sama persis dengan sholat Dhuhur, yaitu sejak tergelincirnya matahari sampai bayangan suatu benda menjadi sepanjang bendanya.
Hanya saja, ada beberapa ketentuan yang penting dicatat di sini. Di antaranya, ketika waktu tidak cukup untuk melakukan dua rakaat dan dua khutbah, atau sekadar ragu bahwa waktunya tidak cukup, maka harus disempurnakan menjadi sholat Dhuhur.
Demikian juga saat waktu Dhuhur benar-benar diyakini telah usai, atau sekadar menduga kuat saja bahwa telah usai, maka wajib menyempurnakannya menjadi shalat Dhuhur.
Syarat Sholat Jumat
Sholat Jumat mempunyai tiga kategori syarat, yaitu syarat wajib, syarat sah dan syarat in’iqâd, sebegaimana penjelasan berikut.
Pertama, syarat wajib. Yaitu sifat-sifat yang melekat pada diri seseorang yang mana wajib dan tidaknya sholat Jumat tergantung pada ada dan tidaknya sifat tersebut.
Syarat wajib Jumat ada tujuh, yaitu:
1. Beragama Islam.
2. Baligh, mencapai usia 15 tahun, atau telah mengalami ihtilâm (mimpi basah).
3. Berakal sehat.
4. Merdeka, syarat ini hanya berlaku di masa ada perbudakan dahulu.
5. Laki-laki.
Jika sebagai imam, maka niatnya:
أُصَلِّي فَرْضَ الْجُمْعَةِ إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى
Ushallî fardhal jumu’ati imâmal lillahi ta’âlâ.
Artinya, “Saya sholat Jumat sebagai imam karena Allah ta’âlâ.”
Demikian pula bila seseorang terlambat menuju sholat Jumat dan ia tidak sempat melakukan satu rakaat bersama imam—dengan batasan ia tidak sempat ruku’ bersama imam di rakaat kedua—maka ia harus menyempurnakan sholatnya menjadi sholat Dhuhur empat rakaat, meskipun niatnya tetap niat sholat Jumat.
Waktu Sholat Jumat
Waktu pelaksanaan sholat Jumat sama persis dengan sholat Dhuhur, yaitu sejak tergelincirnya matahari sampai bayangan suatu benda menjadi sepanjang bendanya.
Hanya saja, ada beberapa ketentuan yang penting dicatat di sini. Di antaranya, ketika waktu tidak cukup untuk melakukan dua rakaat dan dua khutbah, atau sekadar ragu bahwa waktunya tidak cukup, maka harus disempurnakan menjadi sholat Dhuhur.
Demikian juga saat waktu Dhuhur benar-benar diyakini telah usai, atau sekadar menduga kuat saja bahwa telah usai, maka wajib menyempurnakannya menjadi shalat Dhuhur.
Syarat Sholat Jumat
Sholat Jumat mempunyai tiga kategori syarat, yaitu syarat wajib, syarat sah dan syarat in’iqâd, sebegaimana penjelasan berikut.
Pertama, syarat wajib. Yaitu sifat-sifat yang melekat pada diri seseorang yang mana wajib dan tidaknya sholat Jumat tergantung pada ada dan tidaknya sifat tersebut.
Syarat wajib Jumat ada tujuh, yaitu:
1. Beragama Islam.
2. Baligh, mencapai usia 15 tahun, atau telah mengalami ihtilâm (mimpi basah).
3. Berakal sehat.
4. Merdeka, syarat ini hanya berlaku di masa ada perbudakan dahulu.
5. Laki-laki.