3 Golongan Manusia di Bulan Ramadhan

Minggu, 26 April 2020 - 03:30 WIB
Bulan Ramadhan adalah kegembiraan bagi umat Islam karena di dalamnya terdapat keberkahan, ampunan, dan segala kebaikan. Foto/Dok SINDOnews
Ramadhan disebut bulan istimewa karena di dalamnya terdapat banyak keutamaan yang tidak dimiliki bulan lain. Setidaknya ada 10 julukan untuk Ramadhan di antaranya disebut bulan beribadah (syahrul 'ibadah), bulan Al-Qur'an (Syahrul Qu'an), bulan penuh rahmat (Syahrul Rohmah), bulan keberkahan (Syahrul Mubarak), bulan ampunan (Syahrul Maghfirah), bulan pendidikan (Syahrul Tarbiyah), bulan kesabaran (Syahrul Shobr) dan lainnya.

Mengingat fadhillahnya yang begitu besar, hendaknya umat Islam bertekad menjadikan Ramadhan kali ini lebih baik dari sebelumnya. Ada tiga golongan manusia dalam menyikapi bulan Ramadhan sebagaimana dijelaskan Ustaz Muhammad Saiyid Mahadhir dalam bukunya "Bekal Ramadhan dan Idul Fithri (1): Menyambut Ramadhan". (Baca Juga: 4 Golongan yang Tidak Diampuni Apabila Masuk Ramadhan)

1. Kelompok Zhalim.

Mereka ini adalah orang-orang yang kurang sekali perhatiannya terhadap bulan Ramadhan. Bagi mereka kedatangan Ramadhan dianggap biasa-biasa saja dan dianggap sebagai beban. Kelompok ini menyamakan bulan Ramadhan dengan bulan-bulan yang lainnya. Mereka berpuasa, tapi hanya sebagian saja, lalu sebagian lainnya mereka tinggalkan bukan karena alasan yang diperbolehkan. Sehingga kewajiban berpuasa tidak dijalankan dengan sempurna. Bisa jadi mereka berpuasa penuh selama satu bulan, namun hari-hari mereka meninggalkan salat fardhu, banyak tidur. Inilah kezhaliman mereka untuk diri masing-masing. Di akhirat kelak nasibnya akan menyedihkan, walaupun kita tetap berharap ampunan dan kasih sayang Allah. Orang-orang seperti ini harus diingatkan dan diajak dengan baik agar menyadari pentingnya beramal saleh di bulan Ramadhan.

2. Muqtashid (Pertengahan).

Mereka adalah orang-orang yang bergembira menyambut hadirnya bulan Ramadhan. Rasa gembira itu semakin menjadi-jadi karena setelah itu bakal ada libur panjang. Ada kesadaran bergama bahwa di Ramadhan waktunya untuk menghapus dosa dan mengambil banyak pahala untuk bekal di akhirat kelak. Namun, padatnya aktivitas dan kurang mantapnya iman, membuat mereka lalai mengerjakan ibadah-ibadah sunnah. Kelompok pertengahan ini terkadang meninggalkan ibadah salat tarawih dan witir ataupun salat rawatib qabliyah dan badiyah. Dalam satu hari itu ada rasa malas untuk membaca Al-Qur'an, sehingga target bacaan Al-Qur'an tidak tercapai. Mereka juga full berpuasa, namun ada di antara mereka yang kesehariannya terlalu banyak tidur. Amalan-amalan sunnah Ramadhan tidak begitu diperhatikan.

3. Sabiqun Bil Khairat (Berpestasi).

Kelompok ketiga ini disebut dengan istilah orang-orang berprestasi karena memang mereka adalah orang-orang yang berusaha meninggalkan perkara haram dan makruh. Mereka juga meninggalkan sebagian perkara mubah demi kesempurnaan ibadah puasa yang mereka jalankan. Mereka ini sebenarnya bukan hanya berprestasi di bulan Ramadhan, namun di luar Ramadhan mereka adalah orang-orang berprestasi. Kerinduan mereka kepada Ramadhan membuat mereka selalu berdoa sepanjang bulan kepada Allah. Golongan manusia ini disifati oleh Allah dalam satu ayat: "Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum Fajar." (QS. Adz-Dzariyat: 17-18). Kualitas ibadah mereka jangan ditanya. Salat malam tidak pernah ketinggalan. Ibadah sosial mereka juga sangat kuat. Mereka sangat dermawan di bulan Ramadhan. Seluruh anggota badan mereka berpuasa, mata berpuasa dari melihat hal-hal yang dilarang oleh Allah. Begitu juga dengan telinga, lidah, bibir, tangan, kaki dan seluruh anggota tubuh lainnya tidak bermaksiat kepada Allah.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa yang puasa Ramadhan dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang bangun malam Qadar dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu". (HR. Al-Bukhari Muslim) (Baca Juga: 2 Rukun Puasa yang Wajib Diketahui Umat Islam)

Wallahu A'lam
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
مَا الۡمَسِيۡحُ ابۡنُ مَرۡيَمَ اِلَّا رَسُوۡلٌ‌ ۚ قَدۡ خَلَتۡ مِنۡ قَبۡلِهِ الرُّسُلُؕ وَاُمُّهٗ صِدِّيۡقَةٌ‌  ؕ كَانَا يَاۡكُلٰنِ الطَّعَامَ‌ؕ اُنْظُرۡ كَيۡفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الۡاٰيٰتِ ثُمَّ انْظُرۡ اَ نّٰى يُؤۡفَكُوۡنَ
Al-Masih putra Maryam hanyalah seorang Rasul. Sebelumnya pun sudah berlalu beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang berpegang teguh pada kebenaran. Keduanya biasa memakan makanan. Perhatikanlah bagaimana Kami menjelaskan ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) kepada mereka (Ahli Kitab), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka dipalingkan (oleh keinginan mereka).

(QS. Al-Maidah Ayat 75)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More