4 Golongan yang Tidak Diampuni Apabila Masuk Ramadhan
A
A
A
Bulan suci Ramadhan tinggal hitungan hari. Ramadhan merupakan bulan yang dimuliakan Allah Ta'ala melebihi bulan lainnya. Dai lulusan Al-Azhar Mesir, Al-Habib Geys bin Abdurrahman Assegaf mengajak kaum muslimin mempersiapkan diri menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Kemuliaan ibadah ditentukan seberapa mulia tempat dan waktu ibadah tersebut dilakukan. "Inilah kaidah penting yang perlu kita catat. Karena waktu dan rukunnya beda memiliki pahala yang berbeda," kata Habib Geys saat kajian "Fiqih Puasa" di Masjid An-Nashr, Bintaro Jaya Sektor 5, Tangerang Selatan belum lama ini.
Misalnya, salat orang di rumah beda dengan orang salat di masjid. Orang yang salat di bulan Ramadhan berbeda dengan orang yang salat di bulan biasa. Jadi, keberadaan waktu akan menentukan kemuliaan ibadah.
Habib Geys mengemukakan, ada 4 golongan orang yang dosanya tidak diampuni Allah Ta'ala apabila masuk bulan Ramadhan meski dia beribadah:
1. Orang yang Kecanduan (Gemar) Minum Khamr.
Pagi minum khamr, siang minum khamr, malam minum kamr. Meskipun dia bersedekah dosanya tidak akan diampuni, kecuali ia bertobat. Kalau ada saudara atau teman semacam itu, bujuklah supaya kembali ke jalan yang benar sehingga ia mendapat berkah dan ampunan di bulan Ramadhan.
2. Orang yang Durhaka kepada Orang Tuanya.
Sebelum masuk bulan Ramadhan kita biasanya sungkeman. Apabila orangtua kita telah tiada, maka ziarahilah kuburnya. Jangan sampai kita durhaka kepada orangtua. Apakah itu perbuatan syirik? Jelas tidak, syirik itu mengambil suatu benda dan dijadikan seperti Tuhan.
Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya dulu aku melarang kalian dari berziarah kubur, maka sekarang ziarahilah kubur, sesungguhnya pada ziarah kubur itu ada pelajaran (bagi yang hidup)." (HR Ahmad). Jadi, kalau ada orang ziarah kubur itu disunnahkan. Kemudian minta maaf sama orang yang hidup sebelum masuk bulan Ramadhan.
3. Orang yang Memutus Tali Silaturrahim.
Yang dimaksud memutus tali silaturrahim bukan menjauhi pertemanan, tetapi memutuskan hubungan persaudaraan. Allah dan Rasul-Nya membenci permusuhan. Namun perlu dipahami, kalau menjauhi teman yang buruk atau gemar bermaksiat itu tidak disebut memutuskan silaturrahim.
4. Orang yang Dengki Terhadap Orang Beriman.
Dulu ada sahabat Nabi yang ibadahnya biasa saja, tapi kata Rasulullah SAW dia adalah ahli surga. Ketika sahabat Nabi ikut ke rumah ahli surga itu ibadahnya biasa aja. Ternyata kemuliaannya adalah tidak pernah menyimpan perasaan dengki sedikitpun terhadap orang lain.
Habib Geys mengingatkan jangan sampai seperti orang yang suka memberi tetapi tidak pernah salat. Atau ketika bulan Ramadhan ia tidak berpuasa. "Orang semacam ini adalah orang yang kebablasan mengamalkan amalan zahir dan batin. Kita bisa sampai kepada Allah Ta'aalaa jika kita mengamalkan ibadah batin dan maupun zahir," jelasnya.
Semoga Allah Ta'ala menjauhkan kita dari empat golongan di atas. Ada baiknya sebelum memasuki Ramadhan kita bersihkan hati, jauhi maksiat, sambung silaturrahim, perbanyak istighfar dan bertobat kepada Allah. Semoga Allah Ta'ala mempetemukan kita dengan bulan agung Ramadhan.
Wallahu A'lam Bish-showab
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
"Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Kemuliaan ibadah ditentukan seberapa mulia tempat dan waktu ibadah tersebut dilakukan. "Inilah kaidah penting yang perlu kita catat. Karena waktu dan rukunnya beda memiliki pahala yang berbeda," kata Habib Geys saat kajian "Fiqih Puasa" di Masjid An-Nashr, Bintaro Jaya Sektor 5, Tangerang Selatan belum lama ini.
Misalnya, salat orang di rumah beda dengan orang salat di masjid. Orang yang salat di bulan Ramadhan berbeda dengan orang yang salat di bulan biasa. Jadi, keberadaan waktu akan menentukan kemuliaan ibadah.
Habib Geys mengemukakan, ada 4 golongan orang yang dosanya tidak diampuni Allah Ta'ala apabila masuk bulan Ramadhan meski dia beribadah:
1. Orang yang Kecanduan (Gemar) Minum Khamr.
Pagi minum khamr, siang minum khamr, malam minum kamr. Meskipun dia bersedekah dosanya tidak akan diampuni, kecuali ia bertobat. Kalau ada saudara atau teman semacam itu, bujuklah supaya kembali ke jalan yang benar sehingga ia mendapat berkah dan ampunan di bulan Ramadhan.
2. Orang yang Durhaka kepada Orang Tuanya.
Sebelum masuk bulan Ramadhan kita biasanya sungkeman. Apabila orangtua kita telah tiada, maka ziarahilah kuburnya. Jangan sampai kita durhaka kepada orangtua. Apakah itu perbuatan syirik? Jelas tidak, syirik itu mengambil suatu benda dan dijadikan seperti Tuhan.
Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya dulu aku melarang kalian dari berziarah kubur, maka sekarang ziarahilah kubur, sesungguhnya pada ziarah kubur itu ada pelajaran (bagi yang hidup)." (HR Ahmad). Jadi, kalau ada orang ziarah kubur itu disunnahkan. Kemudian minta maaf sama orang yang hidup sebelum masuk bulan Ramadhan.
3. Orang yang Memutus Tali Silaturrahim.
Yang dimaksud memutus tali silaturrahim bukan menjauhi pertemanan, tetapi memutuskan hubungan persaudaraan. Allah dan Rasul-Nya membenci permusuhan. Namun perlu dipahami, kalau menjauhi teman yang buruk atau gemar bermaksiat itu tidak disebut memutuskan silaturrahim.
4. Orang yang Dengki Terhadap Orang Beriman.
Dulu ada sahabat Nabi yang ibadahnya biasa saja, tapi kata Rasulullah SAW dia adalah ahli surga. Ketika sahabat Nabi ikut ke rumah ahli surga itu ibadahnya biasa aja. Ternyata kemuliaannya adalah tidak pernah menyimpan perasaan dengki sedikitpun terhadap orang lain.
Habib Geys mengingatkan jangan sampai seperti orang yang suka memberi tetapi tidak pernah salat. Atau ketika bulan Ramadhan ia tidak berpuasa. "Orang semacam ini adalah orang yang kebablasan mengamalkan amalan zahir dan batin. Kita bisa sampai kepada Allah Ta'aalaa jika kita mengamalkan ibadah batin dan maupun zahir," jelasnya.
Semoga Allah Ta'ala menjauhkan kita dari empat golongan di atas. Ada baiknya sebelum memasuki Ramadhan kita bersihkan hati, jauhi maksiat, sambung silaturrahim, perbanyak istighfar dan bertobat kepada Allah. Semoga Allah Ta'ala mempetemukan kita dengan bulan agung Ramadhan.
Wallahu A'lam Bish-showab
(rhs)