Ramadhan di Saat Pandemik, Quraish Shibab Ajak Ikuti Aturan Pemerintah

Minggu, 26 April 2020 - 04:05 WIB
Cendikiawan Muslim, Quraish Shihab mengajak umat Islam untuk mengikuti peraturan pemerintah di masa pandemik ini. Foto/Ist
JAKARTA - Cendikiawan Muslim, Quraish Shihab mengajak umat Islam untuk mengikuti peraturan pemerintah terutama tentang imbauan beribadah Ramadhan di rumah. Hal ini untuk mencegah pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19) .

"Kewajiban kita mengikuti apa yang terbaik, dan yang terbaik itu diketahui oleh ahli-ahli. Maka adalah kewajiban kita untuk menaati apa yang terbaik itu. Yang terbaik sekarang adalah melakukan aneka aktivitas di rumah," ungkap Quraish saat mengisi dialog dengan tema 'Ibadah Ramadhan di Rumah' di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta (24/4/2020).

Quraish mengatakan masyarakat harus mentaati pemerintah, selama apa yang diperintahkan tidak bertentangan dengan ajaran agama. "Jadi adalah kewajiban setiap warga untuk mengikuti kebijakan pemerintah yang didukung oleh para ahli sehingga bisa dikatakan berdosalah mereka yang melanggar ketetapan-ketetapan itu," kata mantan Menteri Agama ini.

"Berdosalah mereka tidak mengikuti ketentuan-ketentuan itu karena apa yang ditentukan itu tidak bertentangan dengan ajaran agama. Mengikuti itu baik senang maupun tidak senang, itu yang harus diingat oleh setiap kita," tambahnya.

Quraish juga mengatakan bahwa umat Islam harus memahami makna ibadah terutama saat bulan Ramadhan. Ia menjelaskan ada ibadah wajib dan ibadah sunnah di bulan Ramadan. Ibadah wajib, ada dua yakni puasa dan zakat fitrah.

"Kedua ibadah wajib ini tidak ada kaitannya dengan kondisi pandemi yang dihadapi masyarakat dunia saat ini. Itu bisa dilaksanakan di mana saja dan kapan saja, tidak harus di masjid," katanya.

Sementara ibadah lain yang juga dilaksanakan di bulan Ramadhan adalah salat Tarawih. "Ini yang masalah sekarang kalau tarawih di masjid diduga keras oleh ahlinya bahwa itu bisa menyebarkan atau yang berkunjung bercampur erat itu terjangkit penyakit. Dalam konteks ini agama menetapkan bahwa memelihara kesehatan itu adalah salah satu kewajiban bagi setiap individu. Jadi jangan diterusin," kata Quraish.

Selain itu di bulan Ramadhan saat ini juga dianjurkan untuk memberi buka puasa yang juga tidak ada kaitannya dengan masjid, bahkan tidelama ini banyak yang keliru berlomba-lomba membaca Alquran dan tadarus.

"Tadarus itu interaksi antara ak ada kaitannya dengan buka bersama. "Karena ke masjid dalam masa pandemik ini berdampak buruk dan berbahaya maka umat bisa mengambil substansinya terkait kegiatan yang biasanya dilakukan di masjid seperti iktikaf," jelas Quraish.

Quraish menjelaskan bahwa orang beriktikaf itu sebenanrnya merenung melakukan instrospeksi dan itu bisa dilakukan di masjid dan bisa dilakukan di rumah. "Di masjid sebenarnya dilakukan agar kita tidak terganggu dengan orang lain. Agar kita bisa lebih merenung tentang diri. Jadi tidak ada alasan harus ke masjid," katanya.

Selanjutnya tadarus, Quraish mengatakan tadarus itu bukan hanya soal membaca Al-Qur'an. Tetapi harus memahami, ia mengatakan selama ini banyak yang keliru berlomba-lomba membaca Alquran dan tadarus.

"Tadarus itu interaksi antara dua orang untuk membaca Al-Qur'an dan mempelajarinya. Dan sekarang ini itu kesempatan yang luar biasa melaksanakan tadarus. Kesempatan untuk mengajar anak-anak kita. Saling berdiskusi dengan orang-orang di rumah," jelasnya. (Baca Juga: Quraish Shihab: Ibadah Bukan Hanya Ritual di Masjid)
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Apabila seseorang berkata kepada saudaranya 'Wahai kafir', maka bisa jadi akan kembali kepada salah satu dari keduanya.

(HR. Bukhari No. 5638)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More