Quraish Shihab: Ibadah Bukan Hanya Ritual di Masjid
loading...
A
A
A
Ibadah Ramadhan di masa pandemik Covid-19 saat ini membuat kaum muslimin tidak bisa melakukan ritual ibadah seperti salat tarawih dan tadarus di masjid. Cendikiawan Muslim, Quraish Shihab menekankan bahwa ibadah bukan hanya bersifat ritual yang dilakukan di masjid.
"Ibadah itu banyak. Dalam bahasa Al-Qur'an itu amal salwh. Semua amal kegiatan yang positif. Jadi kita bisa beribadah di rumah," ungkap Quraish saat mengisi dialog dengan tema "Ibadah Ramadhan di Rumah" di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta (24/4/2020).
Ibadah kata Quraish bisa dengan melakukan sedekah kepada orang lain. "Saya menganjurkan mungkin selama ini ada gudang yang tidak kita lihat di sana bertumpuk barang-barang yang tidak digunakan, di lemari kita juga banyak baju-baju karena sibuk kita tidak melihatnya dan tidak dipakai. Pilihlah itu dan disedekahkan kepada orang lain. Itu ibadah yang luar biasa," katanya.
"Jangan pernah menduga bahwa ibadah itu hanya berbentuk ritual. Salah satu lagi tadarus, tadarus itu bukan membaca Al-Qur'an dengan kita berlomba-lomba baca Qur'an menganggap itu tadarus, tidak. Tadarus itu interaksi antara dua orang untuk membaca Al-Qur'an dan mempelajarinya," tambah Quraish.
Apalagi, saat ini ketika sedang menjalankan semuanya dari rumah. Tentu menjadi kesempatan untuk melaksanakan ibadah dan belajar bersama dengan keluarga. "Dan sekarang ini, kalau di rumah itu kesempatan yang luar biasa untuk melaksanakan tadarus. Itu kesempatan yang luar biasa, untuk mengajar anak-anak kita untuk saling berdiskusi dengan istri kita, dengan orang-orang di rumah, ini jauh lebih baik daripada baca Al-Qur'an di masjid. Karena tadarus itu sekali lagi mengulang-ulangi bacaan sampai paham kandungannya," kata Quraish.
Sementara Quraish mengatakan untuk mengatasi kejenuhan selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bisa melakukan ibadah dengan mendekatkan diri dengan keluarga. "Belajar berusaha, memahami lebih baik lagi anak-anak dan saya berusaha untuk mengingat kebaikan-kebaikan. Berusaha dan merenung tentang kesalahan dan kekurangan-kekurangan saya. Dan itu bisa dilakukan dan itu bagian dari ibadah," katanya.
Quraish mengatakan ketika di rumah, kapan saja bisa melaksanakan ibadah. "Tidak ada untuk seluruh hari di rumah itu harus dalam bentuk ibadah. Ritual bercengkrama dengan keluarga itu ibadah. Saya ingin masyarakat kita itu memahami benar apa arti ibadah bukan cuma salat, itu kunci ibadah," katanya.
Quraish menambahkan bahwa kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan membangun diri dan membangun masyarakat itu juga dinamakan ibadah. "Kalau memang ibadah itu hanya salat, apalah artinya beberapa menit salat dengan kesempatan kita 24 jam sehari," terang Quraisy.
"Maka di sinilah dalam konteks ibadah itu dikenalkan apa yang dinamai ibadah tidak hanya ada di badan, jiwa. Ada ibadah fikiran, ada ibadah harta dan lain sebagainya. Itu semua dapat kita gunakan kesempatan ini untuk lebih memperbanyak hal tersebut," papar Quraish.
"Ibadah itu banyak. Dalam bahasa Al-Qur'an itu amal salwh. Semua amal kegiatan yang positif. Jadi kita bisa beribadah di rumah," ungkap Quraish saat mengisi dialog dengan tema "Ibadah Ramadhan di Rumah" di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta (24/4/2020).
Ibadah kata Quraish bisa dengan melakukan sedekah kepada orang lain. "Saya menganjurkan mungkin selama ini ada gudang yang tidak kita lihat di sana bertumpuk barang-barang yang tidak digunakan, di lemari kita juga banyak baju-baju karena sibuk kita tidak melihatnya dan tidak dipakai. Pilihlah itu dan disedekahkan kepada orang lain. Itu ibadah yang luar biasa," katanya.
"Jangan pernah menduga bahwa ibadah itu hanya berbentuk ritual. Salah satu lagi tadarus, tadarus itu bukan membaca Al-Qur'an dengan kita berlomba-lomba baca Qur'an menganggap itu tadarus, tidak. Tadarus itu interaksi antara dua orang untuk membaca Al-Qur'an dan mempelajarinya," tambah Quraish.
Apalagi, saat ini ketika sedang menjalankan semuanya dari rumah. Tentu menjadi kesempatan untuk melaksanakan ibadah dan belajar bersama dengan keluarga. "Dan sekarang ini, kalau di rumah itu kesempatan yang luar biasa untuk melaksanakan tadarus. Itu kesempatan yang luar biasa, untuk mengajar anak-anak kita untuk saling berdiskusi dengan istri kita, dengan orang-orang di rumah, ini jauh lebih baik daripada baca Al-Qur'an di masjid. Karena tadarus itu sekali lagi mengulang-ulangi bacaan sampai paham kandungannya," kata Quraish.
Sementara Quraish mengatakan untuk mengatasi kejenuhan selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bisa melakukan ibadah dengan mendekatkan diri dengan keluarga. "Belajar berusaha, memahami lebih baik lagi anak-anak dan saya berusaha untuk mengingat kebaikan-kebaikan. Berusaha dan merenung tentang kesalahan dan kekurangan-kekurangan saya. Dan itu bisa dilakukan dan itu bagian dari ibadah," katanya.
Quraish mengatakan ketika di rumah, kapan saja bisa melaksanakan ibadah. "Tidak ada untuk seluruh hari di rumah itu harus dalam bentuk ibadah. Ritual bercengkrama dengan keluarga itu ibadah. Saya ingin masyarakat kita itu memahami benar apa arti ibadah bukan cuma salat, itu kunci ibadah," katanya.
Quraish menambahkan bahwa kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan membangun diri dan membangun masyarakat itu juga dinamakan ibadah. "Kalau memang ibadah itu hanya salat, apalah artinya beberapa menit salat dengan kesempatan kita 24 jam sehari," terang Quraisy.
"Maka di sinilah dalam konteks ibadah itu dikenalkan apa yang dinamai ibadah tidak hanya ada di badan, jiwa. Ada ibadah fikiran, ada ibadah harta dan lain sebagainya. Itu semua dapat kita gunakan kesempatan ini untuk lebih memperbanyak hal tersebut," papar Quraish.
(rhs)