Berikut Ini Hadis Dha'if Mengenai Kiamat dan Hadis Palsu tentang Al-Mahdi

Minggu, 03 Juli 2022 - 18:50 WIB
Ada sejumlah hadis palsu mengenai kiamat dan Imam Mahdi menurut Al-Albani. Foto/Ilustrasi: Ist
Ada sejumlah hadis dhaif terkait hari kiamat juga hadis palsu terkait Imam Al-Mahdi . Syaikh Muhammad Nashruddin al-Albani menyebut salah satu hadis dhaifmengenai kiamat ituberbunyi:

"Pada hari kiamat nanti, semua manusia berdiri berbaris. Lalu lewatlah seorang dari ahli neraka seraya berkata kepada seseorang, 'Wahai Fulan! Ingatkah ketika engkau meminta air minum, lalu aku memberimu minuman?' Maka ia diberi syafaat.

Kemudian ia berkata kepada yang lain, 'Wahai Fulan! Ingatkah engkau ketika aku memberi air suci untuk berwudhu?' Maka ia diberi syafaat.

Kemudian ia berkata kepada yang lain lagi, 'Wahai Fulan! Ingatkah kau ketika menyuruhku mengerjakan keperluan ini dan keperluan itu kemudian aku mendatangimu memenuhi permintaanmu?' Maka ia diberi syafaat."





"Hadis ini dha'if," ujar Al-Albani dalam kitabnya berjudul "Silsilatul-Ahaadiits adh-Dhaifah wal Maudhu'ah wa Atsaruhas-Sayyi' fil-Ummah" dan telah diterjemahkan AM Basamalah menjadi "Silsilah Hadits Dha'if dan Maudhu'".

Menurutnya, hadis ini telah diriwayatkan oleh Ibnu Majah II/394, dari sanad Yazid ar-Raqasyi. Ibnu Hajar berkata, "Yazid ar-Raqasyi adalah Ibnu Aban yang dikenal dha'ifnya oleh pakar hadis." (at-Taqrib II/50-51).

Hadis kedua lebih rendah lagi yakni hadis maudhu atau palsu. Hadis palsu itu berbunyi: "Bila di akhir zaman nanti terjadi perbedaan hawa nafsu, maka hendaklah kalian berpegang pada agama orang-orang badui dan kaum wanita."

"Ini adalah hadis maudhu'," ujar al-Albani. Ibnu Thahir menyatakan bahwa dalam sanadnya terdapat Ibnu Bilimani seorang yang termasuk deretan perawi hadis yang tertuduh (pendusta).

Dari sanad Ibnu Hibban, oleh Ibnul Jauzi dimasukkan ke dalam deretan hadis-hadis maudhu'. "Tampak di situ adanya aib lain yaitu orang yang meriwayatkan dari al-Bilimani bernama Muhammad bin Harits. Orang ini dha'if. Bahkan oleh Ibnu Adi dikatakan bahwa seluruh perawinya sangat lemah," katanya.



Hadis selanjutnya, tentang al-Mahdi yang berbunyi: "Tidak ada al-Mahdi kecuali Isa as"

Menurut al-Albani, hadits ini munkar. Ia telah diriwayatkan oleh Ibnu Majah II/ 495, juga oleh al-Hakim IV/441, Ibnu Abdil Bar dalam kitabnya Jami' al-Ilmi I/155, dari sanad Muhammad bin Khalid al-Jundi, dari Ibnu Aban biin Shaleh, dari al-Hasan, dari Anas.

"Menurut saya, sanad ini sangat lemah," katanya.



Kelemahannya terletak pada 3 hal, yaitu:

1. 'An 'anah (maksudnya yang sanadnya dengan menggunakan kata 'an Fulan, 'an Fulan dan seterusnya). Hasan Basri, terbukti telah dengan sengaja pernah mencampur-aduk riwayat.

2. Kemajhulan perawi Muhammad bin Khalid seperti yang dinyatakan oleh Ibnu Hajar dalam kitabnya at-Taqrib.

3. Perselisihan dan perbedaan sanadnya. Al-Baihaqi berkata, "Al-Hafizh Abu Abdullah menyatakan bahwa Muhammad bin Khalid adalah majhul, tidak dikenal di kalangan pakar hadis."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
اَلَمۡ يَاۡنِ لِلَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡ تَخۡشَعَ قُلُوۡبُهُمۡ لِذِكۡرِ اللّٰهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الۡحَـقِّۙ وَلَا يَكُوۡنُوۡا كَالَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ مِنۡ قَبۡلُ فَطَالَ عَلَيۡهِمُ الۡاَمَدُ فَقَسَتۡ قُلُوۡبُهُمۡ‌ؕ وَكَثِيۡرٌ مِّنۡهُمۡ فٰسِقُوۡنَ
Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka), dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik.

(QS. Al-Hadid Ayat 16)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More