Sunnah Sholat Idul Adha: Tata Cara dan Amalannya

Senin, 04 Juli 2022 - 18:57 WIB
Sunnah sholat idul adha antara lain mengenakan pakaian yang terbaik. Foto/Ilustrasi: SINDOnws
Ada beberapa amalan sunnah sebelum sholat Idul Adha . Sementara itu, sholat idul adha sendiri merupakan amalan sunnah muakkadah atau sangat dianjurkan.

Syarat dan rukun sholat Idul Adha sama dengan sholat Idul Fitri dan mirip dengan sholat lain. Demikian pula dengan hal-hal yang membatalkan dan pekerjaan-pekerjaan atau ucapan-ucapan yang disunnahkan.



Hukum sholat id sunnah muakkadah alias sangat dianjurkan, meskipun bukan wajib. Baik bagi laki-laki maupun perempuan.

Namun demikian, tak seperti sholat lima waktu, ada beberapa perbedaan teknis dalam shalat id. Sholat id tak didahului dengan azan maupun iqamah. Niat dan anjuran takbir juga berbeda. Waktunya setelah matahari terbit hingga masuk waktu dhuhur.



Sholat Idul Adha dianjurkan mengawalkan waktu demi memberi kesempatan yang luas kepada masyarakat yang hendak berkurban selepas rangkaian sholat id.

Sholat id dilaksanakan dua rakaat secara berjamaah dan terdapat khutbah setelahnya. Namun, bila terlambat datang atau mengalami halangan lain, boleh dilakukan secara sendiri-sendiri (munfarid) di rumah ketimbang tidak sama sekali.



Berikut tata cara sholat idul adha secara tertib sebagaimana disampaikan KHR Asnawi dalam kitab "Fashalatan".

Pertama, sholat id didahului niat yang jika dilafalkan akan berbunyi “ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ rak'taini” kalau dilaksanakan sendirian. Ditambah “imâman” kalau menjadi imam, dan “makmûman” kalau menjadi makmum.

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى

Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

Kedua, takbiratul ihram sebagaimana sholat biasa. Setelah membaca doa iftitah, takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama. Di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Artinya: “Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

Boleh juga membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.”

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya dia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar seseorang mengucapkan: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, bahwasanya Engkau adalah Allah Yang Maha Esa, yang bergantung pada-Nya segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sungguh dia telah meminta kepada Allah dengan nama-Nya yang Agung, yang apabila diminta dengan menyebut-Nya, pasti akan diberi dan apabila berdoa dengan menyebut-Nya pasti akan dikabulkan.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 3847)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More