7 Cara Menenangkan Hati Berdasarkan Dalil Al-Qur'an dan Hadis
Kamis, 07 Juli 2022 - 17:37 WIB
Ketika hati dan pikiran yang gelisah , sebagai muslim sepatutnya tidak boleh membiarkannya terlalu lama. Sebab hal tersebut akan mengikis keimanan. Hawa nafsu tak kalah sengit menggoda hati manusia untuk condong pada kenikmatan sementara yang justru bisa membinasakannya. Di sinilah peran doa sangat dibutuhkan untuk menguatkan iman dan membuat hati kokoh meski seribu satu masalah datang silih berganti.
Ummu Salamah radhiyallahu'anha pernah ditanya, ”Wahai Ummu Salamah, doa apa yang sering dibaca oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam selama beliau berada di sisimu?”. Dia menjawab, ”Doa yang sering dibaca adalah : “Wahai Allah yang mampu membolak – balikkan hati, teguhkan hatiku berada di dalam agama-Mu“.
Dia berkata : “Saya bertanya kepada beliau, ”Wahai Rasulullah, betapa sering kau membaca doa itu”. Beliau menjawab :
“Wahai Ummu Salamah sesungguhnya tidaklah anak keturunan Adam ( manusia ) itu kecuali hatinya berada diantara dua jemari Allah. Kalau Dia mau akan Dia teguhkan dan kalau Dia mau akan Dia gelincirkan”. (HR Tirmidzi dan dia nilai hasan hadis ini)
Selain banyak berdoa, ada pula terapi lain dari hati yang gelisah ini. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut cara menenangkan hati menurut ajaran Islam.
1. Sabar
Tidak ada cara terbaik dalam menyelesaikan sebuah masalah selain dengan kesabaran.
Allah berfirman,
“Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. [QS Al-Baqarah : 177]
2. Shalat
Tidak ada hal terbaik yang bisa dilakukan ketika ada masalah selain dengan shalat.
“Minta tolonglah kalian dengan sabar dan shalat” (QS.Al-Baqarah: 153).
3. Husnudzhon pada Allah
Cara menenangkan hati dan pikiran yang gelisah selanjutnya adalah dengan selalu berprasangka baik kepada Allah SWT. Ingatlah bahwa setiap keputusan yang diberikan Allah adalah hal yang paling baik untuk kita. Mungkin kita menginginkan sesuatu padahal buruk untuk kita, maka dengan Allah menjauhkan kita dari keinginan tersebut, kita akan selamat. Hanya Allah yang tahu jalan terbaik bagi hambaNya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku tergantung persangkaan hamba-Ku kepada-Ku’.”
Ummu Salamah radhiyallahu'anha pernah ditanya, ”Wahai Ummu Salamah, doa apa yang sering dibaca oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam selama beliau berada di sisimu?”. Dia menjawab, ”Doa yang sering dibaca adalah : “Wahai Allah yang mampu membolak – balikkan hati, teguhkan hatiku berada di dalam agama-Mu“.
Dia berkata : “Saya bertanya kepada beliau, ”Wahai Rasulullah, betapa sering kau membaca doa itu”. Beliau menjawab :
“Wahai Ummu Salamah sesungguhnya tidaklah anak keturunan Adam ( manusia ) itu kecuali hatinya berada diantara dua jemari Allah. Kalau Dia mau akan Dia teguhkan dan kalau Dia mau akan Dia gelincirkan”. (HR Tirmidzi dan dia nilai hasan hadis ini)
Selain banyak berdoa, ada pula terapi lain dari hati yang gelisah ini. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut cara menenangkan hati menurut ajaran Islam.
1. Sabar
Tidak ada cara terbaik dalam menyelesaikan sebuah masalah selain dengan kesabaran.
Allah berfirman,
وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُون
“Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. [QS Al-Baqarah : 177]
2. Shalat
Tidak ada hal terbaik yang bisa dilakukan ketika ada masalah selain dengan shalat.
اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ
“Minta tolonglah kalian dengan sabar dan shalat” (QS.Al-Baqarah: 153).
3. Husnudzhon pada Allah
Cara menenangkan hati dan pikiran yang gelisah selanjutnya adalah dengan selalu berprasangka baik kepada Allah SWT. Ingatlah bahwa setiap keputusan yang diberikan Allah adalah hal yang paling baik untuk kita. Mungkin kita menginginkan sesuatu padahal buruk untuk kita, maka dengan Allah menjauhkan kita dari keinginan tersebut, kita akan selamat. Hanya Allah yang tahu jalan terbaik bagi hambaNya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي
“Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku tergantung persangkaan hamba-Ku kepada-Ku’.”