Keistimewaan Masjid Quba: Allah yang Langsung Memuji Masjid ini, Mengapa?
Rabu, 13 Juli 2022 - 12:33 WIB
Keistimewaan Masjid Quba tampak dari pujian langsung dari Allah Subhanahu wa Ta'ala yang diberikan atas masjid ini dan orang yang shalat di dalamnya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam sendiri yang membangun masjid itu di tengah perjalanan hijrah yang tidak mudah.
Allah berfirman :
"... Sesungguhnya Masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih..."(QS At-Taubah [9]: 108).
Masjid Quba terletak di sebuah desa dengan nama yang sama di 6 kilo meter kotaMadinah. Saat inimasjid dan desa tersebut telah menjadi bagian dari kota Madinah.
Baca Juga: Masjid Quba, Bukti Sejarah Berkembangnya Islam di Tanah Buton
Penamaan masjid ini dengan nama Masjid Quba karena masjid ini dibangun di samping desa Quba. Penamaan desa ini juga dikarenakan memiliki sumur yang terkenal dengan nama sumur Quba. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam membangun masjid ini sebagai wujud takwa beliau kepada Allah Ta'ala.
Saat kita umrah atau melaksanakan ibadah haji , dianjurkan untuk mengunjungi masjid ini. Karena berkunjung ke Masjid Quba ini bersifat sunah dan untuk memberi pelajaran berharga kepada umat Islam tentang hakikat takwa dan bagaimana perwujudannya.
Dalam riwayat Imam Muslim, Abdullah bin Umar berkata :
“Dahulu Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam mendatangi Masjid Quba setiap Sabtu dengan berjalan kaki atau berkendaraan, kemudian melaksanakan salat dua rakaat.”
Bahkan dikisahkan, sebelum terjadinya perang Uhud, beliau menerima kabar tentang pergerakan 3.000 pasukan kaum Quraisy dari Makkah menuju Madinah saat beliau sedang berada di Masjid Quba. Saat itu, beliau menerima surat rahasia dari sepupunya, Abbas bin Abdul Muthallib, yang menjadi informan beliau di kota Makkah.
Kisah itu menggambarkan, betapa seringnya Rasulullah mengunjungi Dan beribadah di Masjid Quba. Menurut catatan sejarah masjid ini di dirikan Rasulullah pada saat unta yang ditunggangi beliau berhenti dalam perjalanan hijrah dari Mekkah ke Madinah. Dan merupakan masjid pertama yang didirikan Nabi Muhammad di Kota Madinah sebelum Masjid Nabawi.
Posisi persisnya adalah Masjid Quba ini berda di luar kota Madinah. Tepatnya sekitar 2 mil atau 5 km di sebelah tenggara kota Madinah. Dibangun di bulan Rabiulawal tahun pertama Hijriah atau 622 M.
Sebagaimana dikisahkan dalam kitab-kitab Sirah, sebelum Rasulullah dan Sayidina Abu Bakar ash-Shiddiq sampai ke Madinah (Yatsrib) dalam perjalanan hijrahnya dari Makkah, beliau sempat singgah di daerah bernama Quba. Daerah ini dikenal penuh dengan pohon kurma.
Di tempat ini beliau dan sahabatnya tinggal selama beberapa hari. Sebagian ahli sirah menyebut, lebih kurang selama empat hari. Kemudian beliau membangun sebuah masjid di lahan kebun kurma seluas 1.200 meter persegi.
Rasulullah SAW sendiri turut terlibat langsung dalam pembangunan masjid ini. Beliau membawa bahan-bahan bangunan sendiri hingga badan beliau dipenuhi debu dan pasir. Lalu ketika selesai, beliau pun memimpin sholat.
Tentu saja, Masjid Quba yang dibangun oleh Rasulullah saat itu berbeda dengan masjid Quba yang ada saat ini. Masjid yang berdiri sekarang ukurannya jauh lebih besar, yakni seluas 5.860 meter dengan daya tampung hingga 20 ribu orang.
Masjid ini memang beberapa kali mengalami renovasi. Di masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, menara masjid pertama kali dibangun. Adapun renovasi terakhir dilakukan secara besar-besaran oleh pemerintah kerajaan Arab Saudi pada 1986.
Imam Nawawi dalam kitabnya Almajmu menganjurkan untuk senantiasa mengunjungi dan salat di Masjid Quba.
Imam Nawawi mengatakan bahwa sangat disunahkan untuk mendatangi Masjid Quba terutama hari Sabtu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah dan salat di dalamnya.
Mengunjungi dan sholat di Masjid Quba terdapat keutamaan yang sangat agung, di antaranya sholat di dalamnya bernilai seperti pahala umrah. Dalam hadis riwayat Imam Ibnu Majah dari Sahl bin Hunaif disebutkan, bahwa Nabi Muhammad bersabda :
“Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu datang ke Masjid Quba’, kemudian dia mendirikan salat di sana, maka dia mendapatkan pahala umrah.”
Dalam hadis lain yang diriwayatkan Imam Tirmidzi dari Usaid bin Alhudhair, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. bersabda :
“Shalat di Masjid Quba seperti melakukan umrah.”
Bahkan, seperti ayat yang disebutkan di atas, yaitu di dalam Al-Qur-an Surat at-Taubah ayat 108 Allah memuji : "orang yang Shalat di dalamnya. ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih."
Karena itulah, ketika kita berada di Madinah, kita sangat dianjurkan untuk bersuci dengan wudhu dari hotel kemudian mendatangi Masjid Quba dan sholat di dalamnya, baik sholat wajib atau sunah.
Hal ini selain untuk mengikuti sunah Nabi Muhammad, mendatangi Masjid Quba dan sholat di dalamnya memiliki keutamaan yang besar, yaitu bernilai seperti pahala umrah.
Wallahu'alam
Allah berfirman :
"... Sesungguhnya Masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih..."(QS At-Taubah [9]: 108).
Masjid Quba terletak di sebuah desa dengan nama yang sama di 6 kilo meter kotaMadinah. Saat inimasjid dan desa tersebut telah menjadi bagian dari kota Madinah.
Baca Juga: Masjid Quba, Bukti Sejarah Berkembangnya Islam di Tanah Buton
Penamaan masjid ini dengan nama Masjid Quba karena masjid ini dibangun di samping desa Quba. Penamaan desa ini juga dikarenakan memiliki sumur yang terkenal dengan nama sumur Quba. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam membangun masjid ini sebagai wujud takwa beliau kepada Allah Ta'ala.
Saat kita umrah atau melaksanakan ibadah haji , dianjurkan untuk mengunjungi masjid ini. Karena berkunjung ke Masjid Quba ini bersifat sunah dan untuk memberi pelajaran berharga kepada umat Islam tentang hakikat takwa dan bagaimana perwujudannya.
Dalam riwayat Imam Muslim, Abdullah bin Umar berkata :
“Dahulu Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam mendatangi Masjid Quba setiap Sabtu dengan berjalan kaki atau berkendaraan, kemudian melaksanakan salat dua rakaat.”
Bahkan dikisahkan, sebelum terjadinya perang Uhud, beliau menerima kabar tentang pergerakan 3.000 pasukan kaum Quraisy dari Makkah menuju Madinah saat beliau sedang berada di Masjid Quba. Saat itu, beliau menerima surat rahasia dari sepupunya, Abbas bin Abdul Muthallib, yang menjadi informan beliau di kota Makkah.
Kisah itu menggambarkan, betapa seringnya Rasulullah mengunjungi Dan beribadah di Masjid Quba. Menurut catatan sejarah masjid ini di dirikan Rasulullah pada saat unta yang ditunggangi beliau berhenti dalam perjalanan hijrah dari Mekkah ke Madinah. Dan merupakan masjid pertama yang didirikan Nabi Muhammad di Kota Madinah sebelum Masjid Nabawi.
Posisi persisnya adalah Masjid Quba ini berda di luar kota Madinah. Tepatnya sekitar 2 mil atau 5 km di sebelah tenggara kota Madinah. Dibangun di bulan Rabiulawal tahun pertama Hijriah atau 622 M.
Sebagaimana dikisahkan dalam kitab-kitab Sirah, sebelum Rasulullah dan Sayidina Abu Bakar ash-Shiddiq sampai ke Madinah (Yatsrib) dalam perjalanan hijrahnya dari Makkah, beliau sempat singgah di daerah bernama Quba. Daerah ini dikenal penuh dengan pohon kurma.
Di tempat ini beliau dan sahabatnya tinggal selama beberapa hari. Sebagian ahli sirah menyebut, lebih kurang selama empat hari. Kemudian beliau membangun sebuah masjid di lahan kebun kurma seluas 1.200 meter persegi.
Rasulullah SAW sendiri turut terlibat langsung dalam pembangunan masjid ini. Beliau membawa bahan-bahan bangunan sendiri hingga badan beliau dipenuhi debu dan pasir. Lalu ketika selesai, beliau pun memimpin sholat.
Tentu saja, Masjid Quba yang dibangun oleh Rasulullah saat itu berbeda dengan masjid Quba yang ada saat ini. Masjid yang berdiri sekarang ukurannya jauh lebih besar, yakni seluas 5.860 meter dengan daya tampung hingga 20 ribu orang.
Masjid ini memang beberapa kali mengalami renovasi. Di masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, menara masjid pertama kali dibangun. Adapun renovasi terakhir dilakukan secara besar-besaran oleh pemerintah kerajaan Arab Saudi pada 1986.
Imam Nawawi dalam kitabnya Almajmu menganjurkan untuk senantiasa mengunjungi dan salat di Masjid Quba.
Imam Nawawi mengatakan bahwa sangat disunahkan untuk mendatangi Masjid Quba terutama hari Sabtu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah dan salat di dalamnya.
Mengunjungi dan sholat di Masjid Quba terdapat keutamaan yang sangat agung, di antaranya sholat di dalamnya bernilai seperti pahala umrah. Dalam hadis riwayat Imam Ibnu Majah dari Sahl bin Hunaif disebutkan, bahwa Nabi Muhammad bersabda :
“Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu datang ke Masjid Quba’, kemudian dia mendirikan salat di sana, maka dia mendapatkan pahala umrah.”
Dalam hadis lain yang diriwayatkan Imam Tirmidzi dari Usaid bin Alhudhair, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. bersabda :
“Shalat di Masjid Quba seperti melakukan umrah.”
Bahkan, seperti ayat yang disebutkan di atas, yaitu di dalam Al-Qur-an Surat at-Taubah ayat 108 Allah memuji : "orang yang Shalat di dalamnya. ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih."
Karena itulah, ketika kita berada di Madinah, kita sangat dianjurkan untuk bersuci dengan wudhu dari hotel kemudian mendatangi Masjid Quba dan sholat di dalamnya, baik sholat wajib atau sunah.
Hal ini selain untuk mengikuti sunah Nabi Muhammad, mendatangi Masjid Quba dan sholat di dalamnya memiliki keutamaan yang besar, yaitu bernilai seperti pahala umrah.
Wallahu'alam
(wid)