Proses Masuknya Ruh ke Tubuh Nabi Adam, Ini Kalimat Pertama yang Diucapkannya

Kamis, 25 Agustus 2022 - 23:51 WIB
Setelah jasad Nabi Adam disempurnakan melalui beberapa fase, kemudian Allah menyuruh ruh untuk masuk ke dalam tubuhnya. Foto/ilustrasi
Adam 'alaihissalam adalah manusia pertama yang diciptakan langsung oleh Allah Ta'ala dan menjadikannya Abul Basyar (ayahnya para manusia). Kisahnya disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis.

Penciptaan Nabi Adam 'alaihissalam ini bukan perkara main-main. Allah menciptakannya sebagai manusia pertama yang beriman kepada-Nya dan meniupkan ruh ke dalam tubuhnya.

Proses penciptaannya memakan waktu selama 120 tahun dengan melewati beberapa tahapan, di mana setiap fase memakan waktu 40 tahun. Allah sebenarnya bisa saja menciptakan Nabi Adam sekejap mata. Penciptaannya dalam beberapa fase agar manusia dapat mengambil hikmah darinya.

Dalam Kitab Khulasah Al-Anbaa fi Qishosul Anbiyaa, Nabi Adam 'alaihissalam diciptakan dalam beberapa fase di antaranya, fase Turab (tanah/debu yang kering); fase Thinah (tanah basah bercampur air); fase Hama' Masnun (lumpur hitam) dan meniupkan ruh kepadanya.

Proses Masuknya Ruh ke Tubuh Adam

Setelah jasad Nabi Adam sempurna melalui beberapa fase, kemudian Allah menyuruh ruh untuk masuk ke dalam tubuhnya. Akan tetapi ruh enggan masuk sehingga Allah menyuruhnya sampai 3 kali.

Diriwayatkan bahwa ruh berkata: "Wahai Tuhanku, bagaimana aku akan masuk ke dalam tempat yang gelap?" Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia menyuruhnya sampai 3 kali. Ruh tetap menolak, kemudian ia masuk dengan terpaksa.

Ibnu Abbas mengatakan: "Tatkala Allah berkehendak untuk meniupkan ruh kepada Adam, maka Dia menyuruh ruh untuk masuk kepadanya dari kepalanya. Oleh karena itu, kepala disebut dengan Yafukh (ubun-ubun)."

Riwayat lain dikatakan, ruh berlegar-legar mengelilingi jasad Nabi Adam sambil disaksikan Malaikat. Kemudian, Allah memerintahkan Malaikat Izrail memaksa ruh masuk ke dalam tubuh Nabi Adam.

Allah berfirman kepadanya: "Seandainya engkau masuk dengan penuh suka hati, tentu engkau akan keluar dengan suka hati pula. Akan tetapi, telah ada dalam ilmu-Ku sejak dahulu Azali, engkau akan masuk dengan terpaksa dan akan keluar dengan terpaksa pula."

Mujahid mengatakan, Allah Ta'ala menciptakan Adam setelah Dia menciptakan segala sesuatu, yaitu di pengujung siang hari Dia menciptakan semua makhluk lainnya. Setelah ruh menghidupkan kedua matanya, lisannya, dan kepalanya, namun ruh masih belum sampai ke anggota bagian bawahnya.

Adam berkata: "Ya Tuhanku, segerakanlah penciptaanku sebelum matahari tenggelam."

Inilah hikmah mengapa manusia punya tabiat tergesa-gesa sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an:

خُلِقَ الإنْسَانُ مِنْ عَجَلٍ

Artinya: "Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa." (QS Al-Anbiya: 37). Keterangan serupa terdapat pada Surat Al-Isra Ayat 11 yang artinya: "Dan adalah manusia itu bersifat tergesa-gesa."

Setelah ruh masuk ke kepala Adam, ruh berputar-putar meresapi kepalanya selama bertahun-tahun. Maka berfungsilah otak dan tersusunlah urat saraf dengan sempurna. Telinga mulai berfungsi dan didengarnya Kalimat Tasbih para Malaikat.

Kemudian ruh turun ke kedua mata Adam maka berfungsilah mata untuk melihat. Adam bisa melihat jasadnya yang berbentuk tanah kering seperti tembikar. Lalu ruh turun ke dua lubang hidung Nabi Adam. Dia pun bisa menghirup udara lalu bernafas dan bersin.

Ruh kemudian turun ke mulut lalu Nabi Adam bersin dan mulutnya juga terbuka. Allah memberikan ilham dan mengajarkannya kalimat untuk memuji-Nya. Adam berkata: "Alhamdulillaahi Rabbil 'Aalamiin (segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam)."

Allah kemudian menjawabnya: "Yarhamuka Rabbuka Yaa Adam" (semoga Tuhanmu mencurahkan rahmat kepadamu wahai Adam). Doa ini untukmu dan juga untuk keturunanmu."

Inilah kalimat pertama diucapkan Nabi Adam dan Allah sendiri yang membalasnya. Karena itu, menjawab orang yang bersin itu disunnahkan.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفۡسًا اِلَّا وُسۡعَهَا ‌ؕ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡهَا مَا اكۡتَسَبَتۡ‌ؕ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَاۤ اِنۡ نَّسِيۡنَاۤ اَوۡ اَخۡطَاۡنَا ‌ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَاۤ اِصۡرًا كَمَا حَمَلۡتَهٗ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِنَا ‌‌ۚرَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖ‌ ۚ وَاعۡفُ عَنَّا وَاغۡفِرۡ لَنَا وَارۡحَمۡنَا ۚ اَنۡتَ مَوۡلٰٮنَا فَانۡصُرۡنَا عَلَى الۡقَوۡمِ الۡكٰفِرِيۡنَ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala dari kebajikan yang dikerjakannya dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang diperbuatnya. Mereka berdoa, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.

(QS. Al-Baqarah Ayat 286)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More