Kesalahan Memaknai Al-Wala Wal-Bara, Ini Penjelasan Buya Yahya
Rabu, 14 September 2022 - 23:17 WIB
Makna dari Al-Wala Wal-Bara (ٱلْوَلَاءُ وَٱلْبَرَاءُ) belum banyak dimengerti oleh umat Islam sehingga sering terjadi kesalahan dalam praktiknya. Al-Wala' secara harfiah adalah kecintaan (loyalitas). Sementara Al-Bara' adalah cuci tangan, bebas (berlepas diri).
Al-Wala' juga dimaknai mencintai, membantu atau mendekatkan. Sehingga dari sisi terminologi kata ini bermakna mencintai apa yang dicintai Allah misalnya seperti mencintai orang-orang beriman.
Sedangkan Al-Bara' adalah memisahkan diri dari sesuatu, menjauh, atau melepas diri. Artinya tidak memberikan loyalitas pada setiap yang Allah benci di antaranya orang kafir dan kaum musyrik.
Pengertian Al-Wala Wal-Bara juga terdapat dalam Al-Qur'an sebagaimana Allah berfirman:
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya: "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi wali (penolong) bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah Ayat 71)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا آَبَاءَكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاءَ إِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْإِيمَانِ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu menjadi wali (kekasih), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan. Dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka sebagai wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. At-Taubah Ayat 23)
يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصارى أَوْلِياءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِياءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu). Sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS. Al-Maidah Ayat 51)
Penjelasan Buya Yahya
Kalimat Al-Wala wal-Bara sering disalah artikan sebagian kaum muslim. Ada yang menafsirkan bahwa semua orang kafir adalah musuh umat Islam.
"Misalnya, setiap orang kafir harus jadi musuh kita. Ini keliru karena kita mengenal namanya ahlu dzimmah, yaitu orang-orang kafir Yahudi dan Nasrani yang hidup berdampingan dengan umat Islam. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk menghormati mereka. Di zaman sekarang ada kelompok yang mudah mengkafirkan orang. Mereka berdasarkan istilah di atas, tetapi disalahgunakan," kata Buya Yahya dalam satu kajian bertema Musuh Islam yang Sebenarnya yang disiarkan Al-Bahjah TV.
Buya Yahya menjelaskan, umat Islam wajib membela kebenaran. Akan tetapi membela kebenaran pun ada rambu-rambunya, bukan menerjang semua orang.
"Orang Yahudi dan Nasrani yang menjadi tetangga kita tidak boleh diperangi atau dimusuhi. Mereka memang berbeda agama dengan kita, tetapi mereka tidak mengganggu kita," jelasnya.
Musuh sebenarnya adalah mereka yang memusuhi agama kita, yang mengganggu agama kita, yang mengganggu Nabi Muhammad, yang mengganggu Al-Qur'an, yang mengganggu syariat. Tapi, kalau ada tetangga yang bukan muslim namun bersikap baik-baik kepada kita, tidak boleh diganggu. Itulah Al-Wala' wal-Bara' yang sesungguhnya.
Berikut Tausiyah Buya Yahya diunggah Al-Bahjah TV Melalui kanal Youtube 14 November 2018:
Al-Wala' juga dimaknai mencintai, membantu atau mendekatkan. Sehingga dari sisi terminologi kata ini bermakna mencintai apa yang dicintai Allah misalnya seperti mencintai orang-orang beriman.
Sedangkan Al-Bara' adalah memisahkan diri dari sesuatu, menjauh, atau melepas diri. Artinya tidak memberikan loyalitas pada setiap yang Allah benci di antaranya orang kafir dan kaum musyrik.
Pengertian Al-Wala Wal-Bara juga terdapat dalam Al-Qur'an sebagaimana Allah berfirman:
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya: "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi wali (penolong) bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah Ayat 71)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا آَبَاءَكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاءَ إِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْإِيمَانِ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu menjadi wali (kekasih), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan. Dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka sebagai wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. At-Taubah Ayat 23)
يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصارى أَوْلِياءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِياءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu). Sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS. Al-Maidah Ayat 51)
Penjelasan Buya Yahya
Kalimat Al-Wala wal-Bara sering disalah artikan sebagian kaum muslim. Ada yang menafsirkan bahwa semua orang kafir adalah musuh umat Islam.
"Misalnya, setiap orang kafir harus jadi musuh kita. Ini keliru karena kita mengenal namanya ahlu dzimmah, yaitu orang-orang kafir Yahudi dan Nasrani yang hidup berdampingan dengan umat Islam. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk menghormati mereka. Di zaman sekarang ada kelompok yang mudah mengkafirkan orang. Mereka berdasarkan istilah di atas, tetapi disalahgunakan," kata Buya Yahya dalam satu kajian bertema Musuh Islam yang Sebenarnya yang disiarkan Al-Bahjah TV.
Buya Yahya menjelaskan, umat Islam wajib membela kebenaran. Akan tetapi membela kebenaran pun ada rambu-rambunya, bukan menerjang semua orang.
"Orang Yahudi dan Nasrani yang menjadi tetangga kita tidak boleh diperangi atau dimusuhi. Mereka memang berbeda agama dengan kita, tetapi mereka tidak mengganggu kita," jelasnya.
Musuh sebenarnya adalah mereka yang memusuhi agama kita, yang mengganggu agama kita, yang mengganggu Nabi Muhammad, yang mengganggu Al-Qur'an, yang mengganggu syariat. Tapi, kalau ada tetangga yang bukan muslim namun bersikap baik-baik kepada kita, tidak boleh diganggu. Itulah Al-Wala' wal-Bara' yang sesungguhnya.
Berikut Tausiyah Buya Yahya diunggah Al-Bahjah TV Melalui kanal Youtube 14 November 2018:
(rhs)