Peringatan Maulid Nabi di Depok,TGB: Shalawat Hakikatnya Kembali pada Diri Sendiri
Minggu, 09 Oktober 2022 - 03:12 WIB
DEPOK - Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Ponpes Al Hamidiyah, Depok.
Di hadapan para santri, TGB menyampaikan bahwa bershalawat seperti bermain karambol. Setiap shalawat yang terucap hakikatnya akan kembali pada diri sendiri.
Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo ini melanjutkan, momentum Maulid Nabi saat ini, menjadi pengingat untuk senantiasa memperbanyak membaca salawat. Sebab, setiap salawat yang dibaca, seyogyanya akan kembali ke masing-masing individu.
"Shalawat itu seperti main karambol. Kita mendoakan nabi hakikatnya kita mendoakan diri kita sendiri," kata TGB di depan para jemaah, Minggu (9/10/2022) malam.
Doktor Ahli Tafsir Alquran ini melanjutkan, melalui wasilah Nabi Muhammad umat hari ini dapat mengenal Islam. Mengenal tata cara beribadah dan segala tuntunan kebaikan. "Kalau tidak ada Beliau, maka kita tidak dapat mengetahui kemuliaan-kemuliaan di dunia," ucapnya.
TGB mengajak semua santri-santriwati untuk menghormati orang tua lahir dan juga batin. Orang tua jiwa yaitu para guru. Semua pencapaiannya sampai saat ini tak lepas dari bimbingan para guru.
"Karena guru maka kita bisa menjadi apapun. Maka penting senantiasa menghargai ilmu yang diberikan oleh guru," jelasnya.
TGB pun berkisah, dahulu harus berpisah dari orang tuanya hingga 7 tahun menuntut ilmu di Mesir. Tak pulang hingga tuntas pendidikan. "Orang tua saya mengatakan, ketika dewasa nanti tak akan ada yang menyesal karena kurang main. Yang terjadi menyesal karena kurang belajar," ungkapnya.
Di pesantren ini, kata TGB, tak sekadar menuntut ilmu, para santri juga belajar adab. Indonesia ke depan bukan hanya butuh orang pintar, namun juga butuh orang berakhlak. "Maka di sinilah Ananda semua menempa diri. Kelak dari sini akan lahir pemimpin-pemimpin Indonesia," kata Cucu Pahlawan Nasional TGKH M Zainuddin Abdul Madjid ini.
Kepala Pengasuh Ponpes Al Hamidiyah KH Oman Fathurrahman mengatakan, acara Maulid Nabi bertema Mencintai Rasul melalui Cinta Guru dan Ilmu. Hadirnya TGB sebagai penceramah diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada santri dan santriwati.
TGB dikenal memiliki ilmunya ulama, sejak sarjana hingga doktor menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar, Mesir. Memiliki ilmu umara, pernah menjadi Gubernur NTB dua periode."Ketiga ilmu hikmah. Senantiasa mengambil keputusan untuk kemaslahatan," katanya.
TGB berharap, tausiah yang disampaikan TGB dapat membangun spirit bagi santri. Meneladani segala hal yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. "Kami juga ingin anak-anak ini meneruskan perjuangan yang telah dilakukan pendiri pondok pesantren," pungkasnya.
Di hadapan para santri, TGB menyampaikan bahwa bershalawat seperti bermain karambol. Setiap shalawat yang terucap hakikatnya akan kembali pada diri sendiri.
Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo ini melanjutkan, momentum Maulid Nabi saat ini, menjadi pengingat untuk senantiasa memperbanyak membaca salawat. Sebab, setiap salawat yang dibaca, seyogyanya akan kembali ke masing-masing individu.
"Shalawat itu seperti main karambol. Kita mendoakan nabi hakikatnya kita mendoakan diri kita sendiri," kata TGB di depan para jemaah, Minggu (9/10/2022) malam.
Doktor Ahli Tafsir Alquran ini melanjutkan, melalui wasilah Nabi Muhammad umat hari ini dapat mengenal Islam. Mengenal tata cara beribadah dan segala tuntunan kebaikan. "Kalau tidak ada Beliau, maka kita tidak dapat mengetahui kemuliaan-kemuliaan di dunia," ucapnya.
TGB mengajak semua santri-santriwati untuk menghormati orang tua lahir dan juga batin. Orang tua jiwa yaitu para guru. Semua pencapaiannya sampai saat ini tak lepas dari bimbingan para guru.
"Karena guru maka kita bisa menjadi apapun. Maka penting senantiasa menghargai ilmu yang diberikan oleh guru," jelasnya.
TGB pun berkisah, dahulu harus berpisah dari orang tuanya hingga 7 tahun menuntut ilmu di Mesir. Tak pulang hingga tuntas pendidikan. "Orang tua saya mengatakan, ketika dewasa nanti tak akan ada yang menyesal karena kurang main. Yang terjadi menyesal karena kurang belajar," ungkapnya.
Di pesantren ini, kata TGB, tak sekadar menuntut ilmu, para santri juga belajar adab. Indonesia ke depan bukan hanya butuh orang pintar, namun juga butuh orang berakhlak. "Maka di sinilah Ananda semua menempa diri. Kelak dari sini akan lahir pemimpin-pemimpin Indonesia," kata Cucu Pahlawan Nasional TGKH M Zainuddin Abdul Madjid ini.
Kepala Pengasuh Ponpes Al Hamidiyah KH Oman Fathurrahman mengatakan, acara Maulid Nabi bertema Mencintai Rasul melalui Cinta Guru dan Ilmu. Hadirnya TGB sebagai penceramah diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada santri dan santriwati.
TGB dikenal memiliki ilmunya ulama, sejak sarjana hingga doktor menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar, Mesir. Memiliki ilmu umara, pernah menjadi Gubernur NTB dua periode."Ketiga ilmu hikmah. Senantiasa mengambil keputusan untuk kemaslahatan," katanya.
TGB berharap, tausiah yang disampaikan TGB dapat membangun spirit bagi santri. Meneladani segala hal yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. "Kami juga ingin anak-anak ini meneruskan perjuangan yang telah dilakukan pendiri pondok pesantren," pungkasnya.
(thm)
Lihat Juga :