Khasiat Membaca Surat Yasin Ayat 83, Insya Allah Doa dan Hajat Dikabulkan
Senin, 07 November 2022 - 23:40 WIB
Khasiat membaca Surat Yasin Ayat 83 diyakini dapat mempermudah dikabulkannya doa dan hajat. Rasulullah SAW apabila ruku' maupun sujud beliau selalu membaca kalimat ini sebagai bentuk penyucian Allah dari segala sifat kekurangan dan keburukan.
Dalam beberapa riwayat disebutkan Surat Yasin adalah qalbunya (jantungnya) Al-Qur'an. Bagi yang membacanya pada malam hari (dengan mengharap keridhaan Allah), maka diampuni dosa-dosanya. (HR At Thabroni/145, 418 dan Al-Baihaqi/2360, 2361 dari Abu Hurairah, Ad-Darimi/3478 dari Hasan, Disahihkan oleh Ibnu Hibban/2626)
Rasulullah SAW juga pernah bersabda: "Bacakanlah pada orang-orang yang mati di antara kalian Surat Yasin."
Lalu apa khasiat Surat Yasin ayat 83? Untuk diketahui, Surat Yasin adalah surat ke-36 Al-Qur'an terdiri 83 ayat. Kandungannya meliputi pokok-pokok keimanan, tanda-tanda kekuasaan Allah, peringatan kematian, hari akhir, kisah Nabi dan perjuangan para syuhada.
Ayat 83 ini merupakan ayat penutup dari Surat Yasin. Berikut firman-Nya:
Fasubhaanal ladzii biyadihii Malakuutu kulli syai-inwwa ilaihi turja'uun.
Artinya: "Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan." (Surat Yasin Ayat 83)
Mengutip tafsir Ibnu Katsir, ayat ini semakna dengan Surat Al-Mulk ayat 1: "Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan." Ayat di atas merupakan ungkapan me-Mahasucikan Allah, Tuhan yang terus menerus mengatur makhluk-Nya dari semua keburukan. Di tangan-Nyalah semua kendali kekuasaan.
Dialah Yang Menciptakan dan Yang Memerintah, dan kepada-Nyalah dikembalikan semua hamba pada hari mereka dibangkitkan, lalu Dia membalas setiap orang sesuai amal perbuatannya.
Adapun lafaz al-Mulk dan al-Malakut sama, seperti halnya lafaz rahmah dan rahmut, rahbah, dan rahbut, dan jabar dan jabarut. Imam Abu Daud dan Imam Turmuzi di dalam Kitab Asy-Syama'il serta Imam Nasai meriwayatkan melalui hadis Syu'bah ibnu Amr ibnu Murrah: --dari Abu Hamzah maula Al-Ansar, dari seorang lelaki dari Bani Abs, dari Huzaifah RA--, bahwa ia pernah melihat Rasulullah SAW sholat di malam hari, dan beliau mengucapkan: "Allahu Akbar (3 kali) Yang memiliki semua kerajaan, kebesaran dan keagungan.
Setelah itu beliau membuka dengan membaca Al-Fatihah dan membaca Surat Al-Baqarah, lalu rukuk, dan lama rukuknya sama dengan lamanya berdiri. Dalam rukuknya itu beliau membaca: "سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ" (Mahasuci Tuhanku Yang Maha agung/besar). Beliau mengangkat kepalanya dari rukuk, dan i'tidal yang dilakukannya hampir sama dengan rukuknya.
Dalam i'tidalnya beliau membaca "Bagi Tuhanku segala puji". Kemudian sujud, dan lama sujudnya itu sama dengan lama berdirinya. Dalam sujudnya beliau membaca: "سبحان ربي الأعلى" (Mahasuci Tuhanku Yang Mahatinggi).
Kemudian beliau mengangkat kepalanya dari sujud, lalu melakukan duduk di antara dua sujud dalam waktu yang lamanya sama dengan sujudnya. Dalam duduknya itu beliau mengucapkan: "رَبِّ اغْفِرْ لِي، رَبِّ اغْفِرْ لِي" (Tuhanku, berilah ampunan bagiku. Tuhanku, berilah ampunan bagiku). Rasulullah SAW melakukan sholatnya itu empat rakaat.
Al-Wahidi dalam Tafsir al-Wajiz menerangkan, kata سُبْحَانَ (Subhaan) pada ayat di atas adalah bentuk penyucian Allah Ta'ala dari segala sifat ketidak-kuasaan. Kalimat "biyadihi Malakuutu kulli syai-in" merupakan ungkapan tentang Kemahakuasaan Allah atas segala sesuatu.
Maka, siapa yang berdoa dengan mengawali kalimat agung tersebut sekaligus meyakininya, insya Allah doa dan hajatnya dikabulkan-Nya. "Maha Suci Allah yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu." Semoga bermanfaat!
Wallahu A'lam
Dalam beberapa riwayat disebutkan Surat Yasin adalah qalbunya (jantungnya) Al-Qur'an. Bagi yang membacanya pada malam hari (dengan mengharap keridhaan Allah), maka diampuni dosa-dosanya. (HR At Thabroni/145, 418 dan Al-Baihaqi/2360, 2361 dari Abu Hurairah, Ad-Darimi/3478 dari Hasan, Disahihkan oleh Ibnu Hibban/2626)
Rasulullah SAW juga pernah bersabda: "Bacakanlah pada orang-orang yang mati di antara kalian Surat Yasin."
Lalu apa khasiat Surat Yasin ayat 83? Untuk diketahui, Surat Yasin adalah surat ke-36 Al-Qur'an terdiri 83 ayat. Kandungannya meliputi pokok-pokok keimanan, tanda-tanda kekuasaan Allah, peringatan kematian, hari akhir, kisah Nabi dan perjuangan para syuhada.
Ayat 83 ini merupakan ayat penutup dari Surat Yasin. Berikut firman-Nya:
فَسُبۡحٰنَ الَّذِىۡ بِيَدِهٖ مَلَـكُوۡتُ كُلِّ شَىۡءٍ وَّاِلَيۡهِ تُرۡجَعُوۡنَ
Fasubhaanal ladzii biyadihii Malakuutu kulli syai-inwwa ilaihi turja'uun.
Artinya: "Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan." (Surat Yasin Ayat 83)
Mengutip tafsir Ibnu Katsir, ayat ini semakna dengan Surat Al-Mulk ayat 1: "Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan." Ayat di atas merupakan ungkapan me-Mahasucikan Allah, Tuhan yang terus menerus mengatur makhluk-Nya dari semua keburukan. Di tangan-Nyalah semua kendali kekuasaan.
Dialah Yang Menciptakan dan Yang Memerintah, dan kepada-Nyalah dikembalikan semua hamba pada hari mereka dibangkitkan, lalu Dia membalas setiap orang sesuai amal perbuatannya.
Adapun lafaz al-Mulk dan al-Malakut sama, seperti halnya lafaz rahmah dan rahmut, rahbah, dan rahbut, dan jabar dan jabarut. Imam Abu Daud dan Imam Turmuzi di dalam Kitab Asy-Syama'il serta Imam Nasai meriwayatkan melalui hadis Syu'bah ibnu Amr ibnu Murrah: --dari Abu Hamzah maula Al-Ansar, dari seorang lelaki dari Bani Abs, dari Huzaifah RA--, bahwa ia pernah melihat Rasulullah SAW sholat di malam hari, dan beliau mengucapkan: "Allahu Akbar (3 kali) Yang memiliki semua kerajaan, kebesaran dan keagungan.
Setelah itu beliau membuka dengan membaca Al-Fatihah dan membaca Surat Al-Baqarah, lalu rukuk, dan lama rukuknya sama dengan lamanya berdiri. Dalam rukuknya itu beliau membaca: "سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ" (Mahasuci Tuhanku Yang Maha agung/besar). Beliau mengangkat kepalanya dari rukuk, dan i'tidal yang dilakukannya hampir sama dengan rukuknya.
Dalam i'tidalnya beliau membaca "Bagi Tuhanku segala puji". Kemudian sujud, dan lama sujudnya itu sama dengan lama berdirinya. Dalam sujudnya beliau membaca: "سبحان ربي الأعلى" (Mahasuci Tuhanku Yang Mahatinggi).
Kemudian beliau mengangkat kepalanya dari sujud, lalu melakukan duduk di antara dua sujud dalam waktu yang lamanya sama dengan sujudnya. Dalam duduknya itu beliau mengucapkan: "رَبِّ اغْفِرْ لِي، رَبِّ اغْفِرْ لِي" (Tuhanku, berilah ampunan bagiku. Tuhanku, berilah ampunan bagiku). Rasulullah SAW melakukan sholatnya itu empat rakaat.
Al-Wahidi dalam Tafsir al-Wajiz menerangkan, kata سُبْحَانَ (Subhaan) pada ayat di atas adalah bentuk penyucian Allah Ta'ala dari segala sifat ketidak-kuasaan. Kalimat "biyadihi Malakuutu kulli syai-in" merupakan ungkapan tentang Kemahakuasaan Allah atas segala sesuatu.
Maka, siapa yang berdoa dengan mengawali kalimat agung tersebut sekaligus meyakininya, insya Allah doa dan hajatnya dikabulkan-Nya. "Maha Suci Allah yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu." Semoga bermanfaat!
Wallahu A'lam
(rhs)