Clarence Mujahid Ali: Miliarder Dermawan yang Menjalankan Bisnis dengan Prinsip-Prinsip Islam

Selasa, 08 November 2022 - 09:56 WIB
Saya sangat mendukung komunitas Muslim. Masjid yang saya datangi adalah bagian dari American Muslim Mission. Saya adalah pengikut Allah, Al-Quran, dan sunnah Nabi.

Menurut saya, Imam Warith Deen Muhammed adalah salah satu Imam yang paling pandai sehingga saya banyak mengadakan hubungan dengannya. Saya juga berhubungan dengan banyak Imam Islam Timur Tengah di sini.

Warith tidak memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin seperti yang dilakukan oleh Farrakhan atau Yang Mulia Elijah Muhammad. Dia menampilkan diri sebagai juru bicara dan telah mengembangkan komunitas Muslim dengan cara tertentu. Kepemimpinannya muncul dengan sendirinya.

Menurut saya, ada hubungan yang langsung antara keberhasilan saya dan kenyataan bahwa saya seorang Muslim. Cara saya mengendalikan bisnis, bagaimana saya menghadapi hidup, bagaimana saya menghadapi pengalaman hidup, semua itu dapat dihubungkan dengan Islam.

Banyak halangan yang telah saya hadapi. Semua cara yang mungkin dibayangkan untuk menghalangi seseorang seperti saya mencapai kesuksesan, benar-benar telah dilakukan terhadap saya.

Saya pikir dalam bisnis kita hanya berhubungan dengan orang-orang yang tepat. Tetapi karena hal itu tidak selalu dapat terjadi, kolega bisnis saya tidak harus menyukai saya, tetapi mereka harus menghormati saya.

(mhy)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?  Para sahabat menjawab: Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.

(HR. Muslim No. 4678)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More