Begini Doa agar Ilmu Bermanfaat, Amal dan Zikir Diterima serta Hati Menjadi Khusyuk

Selasa, 08 November 2022 - 13:41 WIB
Lalu apa ilmu yang bermanfaat? Syaikh Abdurrahman mengatakan ilmu yang bermanfaat adalah ilmu agama (yang diamalkan) dan ilmu yang mendukung untuk mempelajari ilmu agama tersebut, seperti ilmu bahasa Arab dan semacamnya.

Demikian pula setiap ilmu yang bisa memperbaiki agama, dunia, dan akhlak manusia. Dengan syarat bahwa agama-lah yang menjadi pokok, sedangkan yang lain adalah tambahan dan penyokong untuk perbaikan agama seseorang.



Ikhlas dan Mutaba'ah

Permohonan kedua adalah berlindung kepada Allah SWT dari amalan yang tidak diangkat; artinya tidak naik ke langit kepada Allah SWT sehingga amalnya tidak diterima. Karena tidak memenuhi syarat diterimanya doa. Dan di antara syaratnya yang paling krusial adalah ikhlas dan mutâba’ah mengikuti Nabi SAW.

Mohon perlindungan kepada Allah dari hati yang tidak khusyuk adalah hati yang tidak tersentuh ketika mendengar wejangan dan nasihat.

Hatinya keras, tidak termotivasi ataupun merasa takut ketika mendapatkan targhib dan tarhib. Ilmu yang bermanfaat disandingkan dengan hati yang tidak khusyuk, mengisyaratkan bahwa ilmu yang berguna, itulah yang bisa membuahkan khusyuk kepada Allah Ta’ala. Maka hati yang tidak khusyuk, ilmunya tidak bermanfaat, suaranya tidak didengar, doanya tidak diangkat.

Selanjutnya mohon perlindungan kepada Allah dari ucapan yang tidak didengar, artinya zikir dan doanya tidak diterima dan tidak dikabulkan.

Allah SWT adalah Dzat Yang Memberi manfaat dan madharat. Bila hamba memanjatkan doa kepada-Nya namun tidak dikabulkan, sungguh ia telah merugi. Karena ia telah ditolak dari pintu; di mana kebaikan tidaklah didapatkan kecuali dari-Nya.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari 'Urwah bahwa Aisyah telah mengabarkan kepadanya bahwa dalam shalatnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa: ALLAHUMMA INNI 'AUUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAL WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MAHYA WAL MAMAATI, ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL MA'TSMI WAL MAGHRAMI (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung dari fitnah Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian, ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan lilitan hutang). Maka seseorang bertanya kepada beliau, Alangkah seringnya anda memohon perlindungan diri dari lilitan hutang. Beliau bersabda: Sesungguhnya apabila seseorang sudah sering berhutang, maka dia akan berbicara dan berbohong, dan apabila berjanji, maka dia akan mengingkari.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 746)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More