Ini Mengapa Kaum Musyrikin Mekkah Memberi Gelar Ibn Abi Kabsyah kepada Rasulullah SAW

Kamis, 10 November 2022 - 17:42 WIB
Dalam surah an-Najm ayat 49 ditegaskan Dialah Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Pemelihara dan Pengendali bintang Syi‘ra. Foto/Ilustrasi: Dok. SINDOnews
Jauh sebelum menjadi Rasul, Nabi Muhammad SAW mendapat gelar yang indah: Al-Amin, yakni dapat dipercaya. Hanya saja, begitu Rasulullah SAW menyebarkan agama Tauhid, kaum musyrik Mekkah banyak memberi gelar kepada Nabi Muhammad SAW yang aneh-aneh. Salah satunya adalah Ibn Abi Kabsyah atau Putra Abu Kabsyah. Apa maksudnya?

Thabathaba’i dalam tafsirnya menulis bahwa suku Khuza’ah adalah penyembah bintang Sirius. Salah seorang di antara mereka itu adalah Abu Kabsyah. Beliau adalah salah seorang kakek Nabi Muhammad SAW dari sisi ibu beliau.

Kaum musyrikin Mekkah memberi gelar Nabi Muhammad SAW dengan Ibn Abi Kabsyah (Putra Abu Kabsyah) karena agama yang dianut Nabi Muhammad SAW berbeda dengan anutan kaum musyrikin itu.



Penyembah Bintang



Pada masa jahiliyah, orang-orang Arab memang banyak yang menyembah bintang Sirius. Ketika musim panas melanda, mereka memohon kepada bintang ini agar hujan turun membawa rezeki buat diri, binatang, dan tumbuhan mereka.

Bintang ini sangat diistimewakan di kalangan Bangsa Arab. Ini dapat terlihat dalam gubahan syair-syair mereka. Tak hanya suku Khuza’ah saja yang menyembah bintang ini. Bintang Syi’ra juga disembah oleh kaum Lakham yang tinggal di wilayah Hebron, tepi barat Palestina.

Penyembahan mereka ini disebabkan kekaguman mereka terhadap bintang Sirius yang bersinar terang di malam hari bak penyelamat dari kegelapan.

Lantaran itu, Allah SWT kemudian menegaskan pada surah an-Najm [53] ayat 49 bahwa Dialah Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Pemelihara dan Pengendali bintang Syi‘ra. Allah SWT berfirman:

وَاَنَّهٗ هُوَ رَبُّ الشِّعْرٰىۙ

Dan sesungguhnya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi‘ra.” (QS An-Najm [53] Ayat 49).



Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebut bintang yang cahayanya cemerlang itu juga dikenal dengan nama Mirzamul Jauza (Venus) yang oleh segolongan orang Arab Badui. Bintang ini disembah-sembah oleh orang-orang Arab Badui di masa Jahiliyah.

Sedangkan dalam Tafsir al-Muntakhab disebut sebagai bintang yang paling terang pada gugusan “Bintang Anjing” (Dog Star). Bintang ini berada di sekitar 18 derajat sebelah selatan garis tengah langit dan dikenal juga dengan nama Dog Star (Bintang Anjing), nama yang sudah dikenal sejak 3.000 tahun yang lalu.

Quraish Shihab dalam Tafsir Mishbah menuturkan penyebutan tentang ketundukan bintang Sirius kepada Allah SWT merupakan kritik halus Al-Qur’an terhadap kebiasaan sebagian masyarakat Arab yang mengagung-agungkan atau bahkan menyembah bintang tersebut.

At-Thabari menjelaskan dalam tafsirnya, Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an, surah an-Najm [53] ayat 49 bermakna: “Ya Muhammad, sesungguhnya Tuhanmu adalah pemilik bintang Syi’ra. Bintang tersebut adalah bintang yang dahulu disembah oleh sebagian orang jahiliyah, mereka menyembahnya sebagai Tuhan selain Allah SWT.”



Berkilau

Nama Sirius diambil kata Yunani yang berarti “berkilau”. Nama ini disematkan padanya karena tingkat keterangannya. Dengan magnitudo tampak −1.46, bintang Sirius hampir dua kali lebih terang dari Canopus, bintang paling terang ke-2 di langit malam.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Umar bin Al Khaththab, Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:  Maukah kalian aku beritahu pemimpin kalian yang terbaik dan pemimpin kalian yang terburuk?  Pemimpin yang terbaik adalah mereka yang kalian cintai, dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan kebaikan kepada mereka, dan mereka pun mendoakan kebaikan kepada kalian,  Sedangkan pemimpin kalian yang terburuk adalah mereka yang kalian benci, dan merekapun membenci kalian, kalian melaknat mereka, dan mereka pun melaknat kalian.

(HR. Tirmidzi No. 2190)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More