Kisah Prof Ali S Asani: Bukan Sekadar Jihad di Harvard
Senin, 14 November 2022 - 05:15 WIB
Dia jelaskan bahwa di situ dilakukan eksekusi dengan memenggal kepala, menggunakan pedang. "Itu dilakukan di depan umum," tambahnya. Hanya pada bulan Ramadhan eksekusi itu tak dilangsungkan. Kebetulan kami datang pada bulan Ramadhan. Dan salah seorang yang duduk di sebelah saya berujar, "Wah sayang sekali kita datang ke sini bukan pada 'Jumat berdarah'."
Inilah Arab Saudi. Negeri itu berusaha keras untuk memperbaiki citra Islam. Tetapi yang ditampilkan oleh masyarakat Arab malahan sebaliknya. Buklet tentang Islam memang mereka terbitkan dengan penampilan yang luar biasa indah. Sayang, dengan prihatin harus saya katakan bahwa Arab adalah bangsa yang paling banyak merugikan Islam, sekurang-kurangnya di mata publik. Saya merasa seluruh perjalanan saya dan apa pun yang saya lakukan, menjadi sia-sia. Kita dapat mengatakan apa pun kepada mereka, tetapi hal yang paling melekat di hati mereka adalah cerita tentang apa yang terjadi di halaman masjid megah bercat putih itu.
Ketika kami melintasi masjid itu, semua kamera pun lantas dimainkan. Dan Anda dapat bayangkan ketika mereka menunjukkan gambar hasil jepretannya kepada teman-teman di Amerika, sambil bercerita tentang eksekusi itu.
Citra adalah sesuatu yang sulit lepas dari ingatan manusia. Yang akan paling diingat tentang Timur Tengah adalah cerita tentang masjid dan eksekusi. Juga citra suatu masyarakat yang begitu represif. Tentang peran wanita. Mereka terheran-heran.
Mereka bertanya kenapa kaum wanita tak boleh pergi ke Masjid. Padahal, tak ada satu pun ayat dalam Al-Quran yang melarang perempuan pergi ke Masjid, dan begitu pula tak ada satu pun hadis yang mengatur tentang itu.
Sejarah juga menunjukkan bahwa di zaman Nabi, kaum wanita juga pergi ke Masjid. Dan saya berulang kali menjelaskan kepada mereka, "Di Amerika, para wanita pergi ke masjid dengan bebas."
Saya berharap mereka akan mengingat beberapa hal yang pernah saya ajarkan. Kami telah berusaha membedakan antara Islam sebagai sebuah agama dan keimanan dengan Islam sebagai ideologi politik.
Seorang wanita bertutur pada saya,"Al-Quran boleh saja mengatakan apa yang boleh dan apa yang tak boleh. Tetapi Muslim menjalankannya dengan cara mereka sendiri, dan itulah Islam, yang dipraktikkan dan kita lihat sehari-hari."
Yah, mau bilang apa lagi?
Inilah Arab Saudi. Negeri itu berusaha keras untuk memperbaiki citra Islam. Tetapi yang ditampilkan oleh masyarakat Arab malahan sebaliknya. Buklet tentang Islam memang mereka terbitkan dengan penampilan yang luar biasa indah. Sayang, dengan prihatin harus saya katakan bahwa Arab adalah bangsa yang paling banyak merugikan Islam, sekurang-kurangnya di mata publik. Saya merasa seluruh perjalanan saya dan apa pun yang saya lakukan, menjadi sia-sia. Kita dapat mengatakan apa pun kepada mereka, tetapi hal yang paling melekat di hati mereka adalah cerita tentang apa yang terjadi di halaman masjid megah bercat putih itu.
Ketika kami melintasi masjid itu, semua kamera pun lantas dimainkan. Dan Anda dapat bayangkan ketika mereka menunjukkan gambar hasil jepretannya kepada teman-teman di Amerika, sambil bercerita tentang eksekusi itu.
Citra adalah sesuatu yang sulit lepas dari ingatan manusia. Yang akan paling diingat tentang Timur Tengah adalah cerita tentang masjid dan eksekusi. Juga citra suatu masyarakat yang begitu represif. Tentang peran wanita. Mereka terheran-heran.
Mereka bertanya kenapa kaum wanita tak boleh pergi ke Masjid. Padahal, tak ada satu pun ayat dalam Al-Quran yang melarang perempuan pergi ke Masjid, dan begitu pula tak ada satu pun hadis yang mengatur tentang itu.
Sejarah juga menunjukkan bahwa di zaman Nabi, kaum wanita juga pergi ke Masjid. Dan saya berulang kali menjelaskan kepada mereka, "Di Amerika, para wanita pergi ke masjid dengan bebas."
Saya berharap mereka akan mengingat beberapa hal yang pernah saya ajarkan. Kami telah berusaha membedakan antara Islam sebagai sebuah agama dan keimanan dengan Islam sebagai ideologi politik.
Seorang wanita bertutur pada saya,"Al-Quran boleh saja mengatakan apa yang boleh dan apa yang tak boleh. Tetapi Muslim menjalankannya dengan cara mereka sendiri, dan itulah Islam, yang dipraktikkan dan kita lihat sehari-hari."
Yah, mau bilang apa lagi?
(mhy)