Kisah Ahli Ibadah, 220 Tahun Tak Pernah Maksiat Tapi Mati Su'ul Khatimah

Rabu, 16 November 2022 - 21:30 WIB
Sungguh kematian yang tidak diinginkan, seorang ahli ibadah yang tak pernah bermaksiat selama 220 tahun justru mati dalam keadaan suul khatimah. Foto ilustrasi/ist
Kisah ini sarat dengan pelajaran berharga bahwa tak seorang pun mengetahui akhir hidup seseorang. Bisa jadi orang yang terlihat ahli maksiat akhir hidupnya berakhir indah, husnul khatimah.

Sebaliknya orang yang tampak alim dan ahli ibadah justru berakhir su'ul khatimah. Seperti kisah berikut ini, seorang ahli ibadah yang tidak pernah bermaksiat selama 220 tahun justru mati dalam keadaan su'ul khatimah. Kematian yang tidak dingginkan oleh siapa pun. Na'udzubillahi min dzalik!

Apa penyebab ahli ibadah ini mati dalam keadaan sangat buruk? Berikut kisahnya dikutip dari @ceramah.ustadabdulsomad di kanal Instagram.

Kisah ini dialami oleh Barshisha, seorang ahli ibadah yang mempunyai 60.000 santri, dan seluruh santrinya bisa berjalan di angkasa karena berkah ilmunya. Tak tanggung-tanggung, ia beribadah selama 220 tahun tanpa sekalipun melakukan perbuatan maksiat.

Para Malaikat sangat kagum dengan sosok beliau. Allah kemudian berfirman: "Apa yang kalian kagumi darinya, sesungguhnya aku lebih mengerti dari apa yang kalian mengerti. Sesungguhnya Barshisha dalam pengertian-Ku akan berbuat kufur dan masuk neraka untuk selama-lamanya sebab minum khamar."

Iblis laknatullah pun tersenyum dan ia tahu apa yang harus ia lakukan untuk menggoda Barshisha. Iblis kemudian mendatangi Barshisha di pondoknya dengan menyamar sebagai pemuda ahli ibadah yang memakai jubah putih terbaik dan memakai wewangian.

Barshisha kemudian memanggil si pemuda itu seraya bertanya: "Siapa kamu dan ada keperluan apa ke sini?". Iblis kemudian menjawab: "Saya adalah seorang hamba. Saya datang untuk membantu ibadahmu kapada Allah."

"Barangsiapa yang ingin beribadah kepada Allah, maka cukuplah Allah sebagai pemiliknya," jawab Barshisha.

Iblis yang menyamar itu iktikaf dan kemudian beribadah di masjid selama tiga hari tiga malam tanpa makan dan tidur. Melihat ibadahnya yang seperti itu, Barshisha takjub seraya berkata: "Saya beribadah kepada Allah selama kurang lebih 220 tahun, namun tidak pernah mengerjakan seperti apa yang kamu kerjakan?".

Kemudian Iblis berkata: "Aku telah berbuat dosa, oleh sebab itu aku terus mengingatnya agar rasa kantuk, lelah dan laparku hilang."

Kemudian Barshisha bertanya: "Bagaimana caranya agar aku bisa seperti engkau?" Kemudian Iblis menjawab, "Pergi dan berbuat maksiatlah kepada Allah, kemudian cepat-cepat bertaubatlah, karena Allah maha pemberi ampun."

Barshisha lanjut bertanya: "Apa yang harus aku lakukan?".

Barshisha lanjut bertanya: "Apa yang harus aku lakukan?". Iblis lalu menjawab dengan lantang: "Zina!" Barshisha berkata: "Itu perbuatan terlarang, aku tidak akan melakukan perbuatan keji itu."

Iblis lalu berkata lagi: "Bunuh orang mukmin!" Barshisha menjawab tegas: "Aku tidak akan melakukan itu!"

Tak mau kalah, lalu Iblis berkata: "Minum khamar yang memabukkan, karena ini adalah yang paling ringan dan Allah akan mudah mengampunimu." Barshisha kemudian berkata: "Minum-minuman yang memabukkan juga sebuah larangan."

Iblis kemudian berkata: "Minum sedikit saja dan jangan sampai engkau mabuk!”

Mulai luluh dengan bujuk rayu iblis, Barshisha lanjut bertanya: "Dimana aku akan melakukannya?"

Iblis menjawab: "Pergilah ke desa ini!"

Barshisha kemudian segera pergi menuju tempat yang disebutkan oleh pemuda ahli ibadah. Di tempat itu, ia melihat sebuah warung yang menjual minum-minuman keras. Barshisha kemudian memesan dan menenggak satu gelas. Karena sebelumnya belum pernah minum, ia langsung setengah mabuk, ketagihan dan minta tambah hingga mabuk parah.

Melihat penjual warung bertubuh langsing dan cantik, Barshisha lalu berbuat zina. Setelah berbuat zina, Barshisha membunuh perempuan tersebut karena takut apa yang diperbuatnya akan diketahui orang.

Dalam keadaan seperti itu, Iblis menyamar sebagai suami perempuan penjual minum-minuman keras dan melaporkan kejadian tersebut kepada hakim dan masyarakat.

Barshisha pun akhirnya ditangkap beramai-ramai dan dihukum jilid sebanyak 80 kali karena minum khamar, 100 kali karena berzina, dan disalib sebab telah membunuh. Dalam keadaan tersalib, Iblis muncul sebagai orang ahli ibadah yang pernah ditemuinya. Kemudian Iblis bertanya: "Bagaimana keadaanmu?".

Barshisha kemudian menjawab: "Barang siapa menuruti ajakan jelek, maka inilah balasannya."

Iblis lalu berkata: "Selama 220 tahun aku tersiksa karena ibadahmu, hingga aku menjerumuskanmu seperti ini. Namun apabila kamu ingin bebas, aku bisa membebaskanmu."

Barshisha lanjut berkata: "Bagaimana caranya?" Iblis lanjut berkata: "Sujudlah kepadaku satu kali!"

Barshisha kemudian berujar: "Aku tidak dapat melakukan itu dalam keadaan tersalib seperti ini".

Iblis lalu berkata lagi: "Sujudlah dengan Isyarah!". Barshisha pun sujud dengan Isyarah dan kufur kepada Allah serta meninggal dunia tanpa membawa keimanan. Na'udzubillahi min dzalik.

Kisah ini juga diceritakan dalam Buku "101 Cerita Penegak Iman Peluhur Budi" karya KH Moch Djamaluddin Ahmad (Pengasuh pondok pesantren Tambakberas) Jombang, Jawa Timur terbitan Pustaka Al-Muhibbin, 2010.

Semoga kisah menjadi ibrah bagi kita. Tiada daya untuk menghindari kemaksiatan dan tiada upaya untuk beribadah kecuali dengan pertolongan Allah.

Wallahu A'lam

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِکُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَۙ
Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

(QS. Al-Baqarah Ayat 183)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More