Surat Al-Mulk Ayat 14: Sanggahan Allah Terhadap Sikap Kaum Musyrik

Kamis, 24 November 2022 - 22:07 WIB
Ayat ini memperingatkan kaum musyrik yang tidak percaya akan luasnya pengetahuan Allah. Foto/Ist
Surat Al-Mulk ayat 14 ini merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya yang menegaskan sanggahan Allah terhadap kaum musyrik. Ayat ini merupakan respons atas sikap gunjingan kaum musyrik terhadap Rasulullah SAW.

Mereka saling merendahkan bahkan merahasiakan ucapan mereka agar tidak didengar Tuhan-nya Nabi Muhammad. Padahal Allah Maha mengetahui segala isi hati manusia.

Berikut lanjutan firman-Nya dalam Surat Al-Mulk ayat 14:

اَلَا يَعۡلَمُ مَنۡ خَلَقَؕ وَهُوَ اللَّطِيۡفُ الۡخَبِيۡرُ


Alaa ya'lamu man khalaq wa huwal latiiful khabiir.

Artinya: "Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui." (QS Al-Mulk ayat 14)

Dalam tafsir Kemenag dijelaskan, ayat ini seakan-akan memperingatkan kaum musyrik yang tidak percaya akan luasnya pengetahuan Allah. Dia mengetahui segala isi langit dan bumi dan mengetahui segala perkataan yang dirahasiakan.

Pengetahuan Allah dapat menembus dinding yang sangat tebal dan kokoh, sekalipun letaknya paling tersembunyi. Seandainya orang-orang kafir itu mau menggunakan akalnya, tentu mereka akan berpendapat bahwa yang menciptakan seluruh alam ini, termasuk di dalamnya bumi dengan segala isinya, adalah Allah Yang Maha Agung.

Dalam ayat ini, Allah menegaskan apa pun yang terjadi pada ciptaan-Nya, Dia mengetahuinya dengan rinci. Itulah makna kalimat "dan Dia Mahahalus lagi Maha Mengetahui."

Wallahu A'lam

(rhs)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:  Itu adalah shalatnya orang-orang munafik, itu adalah shalatnya orang-orang munafik, itu adalah shalatnya orang-orang munafik.  Salah seorang dari mereka duduk hingga sinar matahari telah menguning, tatkala itu ia sedang berada di antara dua tanduk setan atau pada dua tanduk setan.  Maka dia bengkit untuk shalat, dia shalat empat rakaat dengan sangat cepat (seperti burung mematuk makanan),  dia tidak mengingat Allah padanya kecuali sangat sedikit.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 350)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More