Cara Gus Baha Mengamalkan Surat Al-Fatihah 313 Kali
Rabu, 30 November 2022 - 13:21 WIB
Cara Gus Baha mengamalkan surat Al-Fatihah 313 kali sebagai zikir rutin atau zikir dalam momen tertentu sangat baik dicontoh. Bilangan 313 ini, dijelaskan oleh Gus Baha di beberapa kanal YouTube, adalah mengacu pada jumlah Ahlu Badar, yakni kaum muslimin yang berperang melawan kafir Quraisy dalam perang badar yang berjumlah 313 orang.
Jumlah yang 313 orang umat Islam itu berhasil meraih kemenangan melawan sekitar seribuan pasukan kafir Quraisy dalam perang badar terswbut. Gus Baha memberi ijasah umum kepada para jamaah yang hadir dalam pengajiannya, untuk membaca atau mewiridkan (memikirkan) Surat Al Fatihah 313 kali. Membava Al Fatihah 313 kali, adalah seperti yang dilakukan Gus Baha ketika hadir dalam acara tasyakuran haji atau dalam khataman Qur'an.
Fadhilah atau keberkahan membacanya sangat banyak, di antaranya yang masyhur (terkenal) adalah menjadi wasilah untuk memperoleh rezeki yang berlimpah.
Sebagian ulama ahli hikmah menjelaskan bahwasanya mengamalkan sinergi Surah Al Fatihah sejumlah bilangan para ahli badar atau sebanyak jumlah para rasul yaitu sebanyak 313 kali dan sholawat nabi 100 kali dapat menjadi wasilah dahsyat, yakni bertambahnya rezeki dengan izin Allah Ta'ala.
Kyai asal Rembang, Jawa Tengah bernama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim ini mengatakan, muslimin kerap mendapatkan ijazah dari para kyai dan ulama yakni ijazah membaca wirid surat Al-Fatihah, hal ini merupakan sebagai bentuk rutinitas. Akan tetapi jika dilakukan lebih dari 100 kali akan lebih baik.
Selain dijadikan wirid, umat Islam juga perlu mengetahui kenapa Surat al-Fatihah dijadikan surat umul kitab, dan diulang-ulang dalam bacaan sholat. Dari Abu Hurairah, dari Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :
“Barangsiapa yang shalat lalu tidak membaca Ummul Qur’an (yaitu Al Fatihah), maka shalatnya kurang (tidak sah) -beliau mengulanginya tiga kali-, maksudnya tidak sempurna.”
Maka dikatakan oleh Abu Hurairah bahwa kami shalat di belakang imam. Abu Hurairah berkata, “Bacalah Al Fatihah untuk diri kalian sendiri karena aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Allah Ta’ala berfirman: Aku membagi Sholat (makudnya Al-Fatihah) menjadi dua bagian, yaitu antara diri-Ku dan hamba-Ku dua bagian dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta.
Jika hamba mengucapkan ’Alhamdulillahi robbil ‘alamin (segala puji hanya milik Allah), Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah memuji-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan Arrahmanir rahiim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan Maaliki yaumiddiin (Yang Menguasai hari pembalasan), Allah berfirman: Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku. Beliau berkata sesekali: Hamba-Ku telah memberi kuasa penuh pada-Ku. Jika ia mengucapkan Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (hanya kepada-Mu kami menyebah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan), Allah berfirman: Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika ia mengucapkan Ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta ‘alaihim, ghoiril magdhuubi ‘alaihim wa laaddhoollin’ (tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat), Allah berfirman: Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta.” (HR. Muslim).
Terkait makna penjelasan Al-Fatihah, Gus Baha juga mengatakan bahwa Al-Fatihah memiliki ketetapan kata, yaitu memuji Allah (Alhamdulillahirrahmaanirrahiim), maka dengan begitu Allah akan memberikan kenikmatan bagi hambanya yang memuji-Nya. Ini membuktikan bahwa al-fatihah adalah memuji Allah. Bagi yang membaca Al-Fatihah akan diberikan kenikmatan oleh Allah, termasuk nikmat kelancaran rezeki.
Sebab, nikmat itu adalah bentuk rasa percaya kita kepada Allah, memuji Allah adalah tanda kita percaya bahwa kita bersama Allah.
Bacaan Surat Al Fatihah Arab, Latin, dan Artinya :
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
1. Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."
Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn
2. Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Ar-raḥmānir-raḥīm
3. Artinya: "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."
Māliki yaumid-dīn
4. Artinya: "Yang menguasai di Hari Pembalasan."
Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn
5. Artinya: "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan."
Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
6. Artinya: "Tunjukilah kami jalan yang lurus,:
Shirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn
7. Artinya: "(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
Wallahu A'lam
Jumlah yang 313 orang umat Islam itu berhasil meraih kemenangan melawan sekitar seribuan pasukan kafir Quraisy dalam perang badar terswbut. Gus Baha memberi ijasah umum kepada para jamaah yang hadir dalam pengajiannya, untuk membaca atau mewiridkan (memikirkan) Surat Al Fatihah 313 kali. Membava Al Fatihah 313 kali, adalah seperti yang dilakukan Gus Baha ketika hadir dalam acara tasyakuran haji atau dalam khataman Qur'an.
Fadhilah atau keberkahan membacanya sangat banyak, di antaranya yang masyhur (terkenal) adalah menjadi wasilah untuk memperoleh rezeki yang berlimpah.
Sebagian ulama ahli hikmah menjelaskan bahwasanya mengamalkan sinergi Surah Al Fatihah sejumlah bilangan para ahli badar atau sebanyak jumlah para rasul yaitu sebanyak 313 kali dan sholawat nabi 100 kali dapat menjadi wasilah dahsyat, yakni bertambahnya rezeki dengan izin Allah Ta'ala.
Kyai asal Rembang, Jawa Tengah bernama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim ini mengatakan, muslimin kerap mendapatkan ijazah dari para kyai dan ulama yakni ijazah membaca wirid surat Al-Fatihah, hal ini merupakan sebagai bentuk rutinitas. Akan tetapi jika dilakukan lebih dari 100 kali akan lebih baik.
Selain dijadikan wirid, umat Islam juga perlu mengetahui kenapa Surat al-Fatihah dijadikan surat umul kitab, dan diulang-ulang dalam bacaan sholat. Dari Abu Hurairah, dari Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :
“Barangsiapa yang shalat lalu tidak membaca Ummul Qur’an (yaitu Al Fatihah), maka shalatnya kurang (tidak sah) -beliau mengulanginya tiga kali-, maksudnya tidak sempurna.”
Maka dikatakan oleh Abu Hurairah bahwa kami shalat di belakang imam. Abu Hurairah berkata, “Bacalah Al Fatihah untuk diri kalian sendiri karena aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Allah Ta’ala berfirman: Aku membagi Sholat (makudnya Al-Fatihah) menjadi dua bagian, yaitu antara diri-Ku dan hamba-Ku dua bagian dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta.
Jika hamba mengucapkan ’Alhamdulillahi robbil ‘alamin (segala puji hanya milik Allah), Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah memuji-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan Arrahmanir rahiim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan Maaliki yaumiddiin (Yang Menguasai hari pembalasan), Allah berfirman: Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku. Beliau berkata sesekali: Hamba-Ku telah memberi kuasa penuh pada-Ku. Jika ia mengucapkan Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (hanya kepada-Mu kami menyebah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan), Allah berfirman: Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika ia mengucapkan Ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta ‘alaihim, ghoiril magdhuubi ‘alaihim wa laaddhoollin’ (tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat), Allah berfirman: Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta.” (HR. Muslim).
Terkait makna penjelasan Al-Fatihah, Gus Baha juga mengatakan bahwa Al-Fatihah memiliki ketetapan kata, yaitu memuji Allah (Alhamdulillahirrahmaanirrahiim), maka dengan begitu Allah akan memberikan kenikmatan bagi hambanya yang memuji-Nya. Ini membuktikan bahwa al-fatihah adalah memuji Allah. Bagi yang membaca Al-Fatihah akan diberikan kenikmatan oleh Allah, termasuk nikmat kelancaran rezeki.
Sebab, nikmat itu adalah bentuk rasa percaya kita kepada Allah, memuji Allah adalah tanda kita percaya bahwa kita bersama Allah.
Bacaan Surat Al Fatihah Arab, Latin, dan Artinya :
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
1. Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn
2. Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Ar-raḥmānir-raḥīm
3. Artinya: "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
Māliki yaumid-dīn
4. Artinya: "Yang menguasai di Hari Pembalasan."
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn
5. Artinya: "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan."
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ
Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
6. Artinya: "Tunjukilah kami jalan yang lurus,:
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Shirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn
7. Artinya: "(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
Wallahu A'lam
(wid)