Allah Berdialog dengan Hamba-Nya Melalui Surah Al-Fatihah

Senin, 01 Februari 2021 - 18:02 WIB
loading...
Allah Berdialog dengan Hamba-Nya Melalui Surah Al-Fatihah
Ketika membaca Surah Al-Fatihah kita harus meyakini bahwa kita sedang berdialog dengan Allah Azza wa Jalla. Foto/Ist
A A A
Dalam salah satu Hadis Nabi, beliau bersabda: "Tiada shalat yang sah tanpa membaca Surat Al-Fatihah ". Begitulah agungnya Surah Al-Fatihah sehingga kita diwajibkan membaca berulang-ulang (As-Sab'ul-Matsani).

Al-Fatihah juga disebut Faatihatul-Kitaab (pembuka Kitab Al-Qur'an). Selain itu dijuluki Ummul Qur'an (induknya Al-Qur'an) dan As-Syifa (obat/penawar), dan masih banyak lagi julukan bagi Al-Fatihah.



Umat Islam wajib mengetahui kandungan Surah Al-Fatihah. Banyak rahasia yang terkandung di dalamnya, salah satunya adalah percakapan Allah dengan Hamba-Nya. Ketika membaca Surah Al-Fatihah kita harus meyakini bahwa kita sedang berdialog dengan Allah 'Azza wa Jalla.

Baca Juga: Belajar dari Fir'aun dan Namruz: Pemegang Kekuasaan yang Menjadi Musyrik

Hal ini diterangkan dalam hadis berikut:

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلَيْهِ السَّلاَم قاَلَ: لَقَدْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ:

قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: قَسَمْتُ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ بَيْنِيْ وَبَيْنَ عَبْدِي، فَنِصْفُهَا لِيْ وَنِصْفُهَا لِعَبْدِي، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ:

Diriwayatkan dari Amiril Mukminin Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah: Aku telah mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

"Allah telah membagi Surah Al-Fatihah di antara-Ku dan hamba-Ku. Sebagian surah itu untuk-Ku dan sebagian yang lain untuk hamba-Ku. Dan bagi hamba-Ku (Aku mengabulkan) segala yang dia minta:

إِذَا قَالَ الْعَبْدُ : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

قَالَ اللهُ جَلَّ جَلاَ لُهُ : بَدَأَ عَبْدِيْ بِاسْمِيْ وَحَقَّ عَلَيَّ أَنْ أُتَمِّمَ لَهُ أُمُوْرَهُ وَأُبَارِكَ لَهُ فِيْ أَحْوَالِهِ

(Bila Hamba membaca): "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."

Allah menjawab: "Hamba-Ku memulai menyebut dengan asma-Ku dan wajib atas-Ku untuk menyempurnakan urusan-urusannya dan memberkahi keadaannya".

فَإِذَا قَالَ: أَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ

قَالَ اللهُ جَلَّ جَلاَ لُهُ حَمِدَنِيْ عَبْدِيْ، وَ عَلِمَ أَنَّ النِّعَمَ الَّتِيْ لَهُ مِنْ عِنْدِيْ، وَأنَّ الْبَلاَيَا اَلَّتِيْ دَفَعْتُ عَنْهُ فَبِتَطَوُّلِيْ أُشْهِدُكُمْ أَنِّيْ أُضِيْفُ لَهُ إِلَى نِعَمِ الدُّنْيَا نِعَمَ اْلآخِرَةِ، وَأَدْفَعُ عَنْهُ بَلاَيَا اْلآخِرَةِ كَمَا دَفَعْتُ عَنْهُ بَلاَيَا الدُّنْيَا،

(Bila Hamba membaca): "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al-Fatihah: 2)

Allah menjawab: "Hamba-Ku memuji-Ku dan ia sudah mengetahui bahwa nikmat-nikmat yang berada pada dirinya berasal dari sisi-Ku dan semua petaka yang aku hindarkan daripadanya itu juga berasal dari-Ku.

Maka atas limpahan rahmat-Ku, Aku bersaksi pada kalian akan melipatgandakan padanya nikmat-nikmat dunia dan nikmat-nikmat akherat serta menghindarkan dirinya dari petaka akhirat sebagaimana aku menghindarkan darinya petaka dunia.

فَإِذَا قَالَ: اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5670 seconds (0.1#10.140)