Asbabun Nuzul Surat At-Tin, Kabar Gembira Bagi Mukmin yang Pikun

Sabtu, 24 Desember 2022 - 07:30 WIB
Asbabun Nuzul Surat...
Disebut dalam beberapa riwayat bahwa sebab turunnya Surat At-Tin berhubungan dengan kedudukan orang yang mengalami pikun. Foto ilustrasi/dok Channel See Gate
Sebagian muslim mungkin belum mengetahui Asbabun Nuzul (sebab turunnya) Surat At-Tin yang sering kita baca dalam sholat. Surat At-Tin (التِّيۡنِ) merupakan surah ke-95 dalam Al Quran terdiri 8 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah.

Kandungan surat ini menegaskan kekuasaan Allah menciptakan manusia sebagai ciptaan-Nya paling sempurna (dalam bentuk paling baik). Allah juga bersumpah dalam surat ini dengan nama buah yang diberkahi (buah Tin dan Zaitun).

Kemudian mengabarkan pahala tak putus-putus bagi orang beriman yang senantiasa mengerjakan amal saleh. Adapun Asbabun Nuzul Surat At-Tin berhubungan dengan orang yang mengalami pikun.

Dalam Buku "Asbabun Nuzul: Sebab-Sebab Turunnya Al-Quran" karya Imam As-Suyuti mengetengahkan riwayat dari Ibnu Jarir dari Al-Aufi yang bersumber dari Ibnu Abbas tentang firman Allah: "Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat serendah rendahnya." (QS At-Tin ayat 5)

Al-Aufi berkata: "Mereka adalah sekelompok orang yang dikembalikan ke umur paling rendah (menjadi pikun). Keberadaan orang-orang tersebut ketika akalnya sudah tidak bisa dipakai lagi, maka Allah menurunkan uzur, bahwa mereka memiliki pahala atas amal-amal yang mereka kerjakan sebelum hilangnya akal mereka."

Dikisahkan, Rasulullah SAW pernah ditanya tentang kedudukan orang-orang pikun atau amalan hamba yang mengalami kondisi berkurangnya daya ingat, maka Allah menurunkan Surat At-Tin untuk menjawabnya.

Allah menurunkan Surat At-Tin ayat 6 yang menegaskan bahwa mereka yang beriman dan beramal saleh sebelum pikun, akan mendapat pahala yang tiada putus-putusnya. Artinya, meskipun seseorang telah mengalami pikun, akan tetap mendapat pahala bila semasa hidupnya (sebelum pikun) diisi dengan ketakwaan.

Karena itu Surat At-Tin mengajarkan umat manusia untuk bertakwa kepada Allah sekaligus memberikan peringatan bagi manusia yang tidak mau beriman.

Berikut Surat At-Tin ayat 1-8 dan Terjemahannya:

وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ (1) وَطُورِ سِينِينَ (2) وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ (3) لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ (4) ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ (5) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ (6) فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ (7) أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ (8)


Artinya: "Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?" (QS. At-Tiin: ayat 1-8)



Wallahu A'lam
(rhs)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More