Gambaran Kristen Mekkah di Era Rasulullah SAW Menurut William Montgomery Watt
Minggu, 25 Desember 2022 - 08:05 WIB
Pakar studi-studi keislaman dari Britania Raya, dan salah seorang orientalis dan sejarawan utama tentang Islam di dunia Barat, William Montgomery Watt, menyebut umat Kristen golongan Nestorian dan golongan Monofisit pada masa Nabi Muhammd SAW adalah kelompok kultural yang paling penting. Mereka berbeda dengan golongan yang bercampur gaul di bawah kepemimpinan kultur Yunani .
Di sisi lain, seorang ahli teologi, Hans Kung, menyatakan bahwa bentuk Kristiani yang paling baik yang dikenal masyarakat Mekkah di masa itu adalah kelompok-kelompok kecil umat Kristen dari latar belakang Yahudi .
William Montgomery Watt dalam bukunya berjudul "Titik Temu Islam dan Kristen" (Gaya Media Pratama Jakarta, 1996) menyebut kelompok-kelompok kecil ini tidak pernah mau mengakui rumusan kredal Gereja Besar, namun teratur untuk mempertahankan keberadaannya pada isolasi yang relatif. Kelompok-kelompok kecil itu tetap mengakui Yesus sebagai Sang Juru Selamat (Messiah) namun bukan sebagai hypostasis ketuhanan.
William Montgomery Watt (1909-2006) adalah profesor studi-studi Arab dan Islam pada Universitas Edinburgh antara tahun 1964-1979.
Profesor ini berpendapat mustahil untuk mengetahui apakah yang diperluas umat Kristen Yahudi tersebut ataukah jumlah yang lebih besar dari golongan monofisit Arab dan golongan Nestorian yang mempengaruhi ide-ide tentang Kristianitas terakhir di Mekkah
Menurutnya, dalam beberapa cara pandang kultural umum masyarakat Arab Mekkah kiranya paling dekat dengan golongan Nestorian.
Lebih dari itu, di samping hadirnya sejumlah kelompok umat Kristen di tengah bangsa Arab yang nomadik dan bangsa Arab sebagai penduduk yang menetap, agaknya hanya sedikit orang yang mempunyai pengetahuan terpelajar tentang Kristen dan mereka hanya terdiri dari sebagian kecil biarawan dan anggota gereja (kleriks).
"Orang Kristen awam Arab ini diduga hanya mempunyai pengetahuan yang amat sedikit tentang agamanya sendiri," kata William Montgomery Watt.
Tidak ada terjemahan kitab Bibel atau bahkan kitab Perjanjian Baru kedalam bahasa Arab, walaupun hanya sebagian kecil ayat-ayat pendek di biara-biara dan tempat-tempat yang sejenis.
Pernyataan Ibnu Ishaq bahwa Waraqah Ibnu Naufal, saudara sepupu Khadijah yang isteri Nabi Muhammad itu, adalah seorang yang beragama Kristen dan mengetahui tentang kitab-kitab suci.
Menurut William Montgomery Watt, pernyataan ini dimaksudkan bahwa orang ini hanya membaca kitab Bibel dalam bahasa Syria atau apa yang dia pahami dengan bahasa mereka sendiri.
Sejumlah saudagar Mekkah, termasuk Muhammad yang tengah berjalan menuju ke Gaza dan Damascus di wilayah kekaisaran Byzantine dan sebagian ke Abyssinia Kristen. Akan tetapi tiap orang pada umumnya hanya belajar tentang gambaran-gammbaran keabadian Kristianitas mereka yang tertarik secara khusus.
Ada pula sebagian umat Kristen Byzantine di Mekkah dari waktu ke waktu, boleh jadi terutama para ahli pertukangan. Terkadang dikenal dengan bangsa Yahudi di Mekkah karena adanya klen-klen Yahudi di Madinah dan di berbagai oasis Arabia.
"Jadi masyarakat di Mekkah mengetahui adanya agama Yahudi dan Kristen (Nasrani), namun informasi yang akurat tentang kedua agama ini hanya sedikit sekali dan kurang memadai," demikian William Montgomery Watt.
Di sisi lain, seorang ahli teologi, Hans Kung, menyatakan bahwa bentuk Kristiani yang paling baik yang dikenal masyarakat Mekkah di masa itu adalah kelompok-kelompok kecil umat Kristen dari latar belakang Yahudi .
William Montgomery Watt dalam bukunya berjudul "Titik Temu Islam dan Kristen" (Gaya Media Pratama Jakarta, 1996) menyebut kelompok-kelompok kecil ini tidak pernah mau mengakui rumusan kredal Gereja Besar, namun teratur untuk mempertahankan keberadaannya pada isolasi yang relatif. Kelompok-kelompok kecil itu tetap mengakui Yesus sebagai Sang Juru Selamat (Messiah) namun bukan sebagai hypostasis ketuhanan.
William Montgomery Watt (1909-2006) adalah profesor studi-studi Arab dan Islam pada Universitas Edinburgh antara tahun 1964-1979.
Profesor ini berpendapat mustahil untuk mengetahui apakah yang diperluas umat Kristen Yahudi tersebut ataukah jumlah yang lebih besar dari golongan monofisit Arab dan golongan Nestorian yang mempengaruhi ide-ide tentang Kristianitas terakhir di Mekkah
Menurutnya, dalam beberapa cara pandang kultural umum masyarakat Arab Mekkah kiranya paling dekat dengan golongan Nestorian.
Lebih dari itu, di samping hadirnya sejumlah kelompok umat Kristen di tengah bangsa Arab yang nomadik dan bangsa Arab sebagai penduduk yang menetap, agaknya hanya sedikit orang yang mempunyai pengetahuan terpelajar tentang Kristen dan mereka hanya terdiri dari sebagian kecil biarawan dan anggota gereja (kleriks).
"Orang Kristen awam Arab ini diduga hanya mempunyai pengetahuan yang amat sedikit tentang agamanya sendiri," kata William Montgomery Watt.
Tidak ada terjemahan kitab Bibel atau bahkan kitab Perjanjian Baru kedalam bahasa Arab, walaupun hanya sebagian kecil ayat-ayat pendek di biara-biara dan tempat-tempat yang sejenis.
Pernyataan Ibnu Ishaq bahwa Waraqah Ibnu Naufal, saudara sepupu Khadijah yang isteri Nabi Muhammad itu, adalah seorang yang beragama Kristen dan mengetahui tentang kitab-kitab suci.
Menurut William Montgomery Watt, pernyataan ini dimaksudkan bahwa orang ini hanya membaca kitab Bibel dalam bahasa Syria atau apa yang dia pahami dengan bahasa mereka sendiri.
Sejumlah saudagar Mekkah, termasuk Muhammad yang tengah berjalan menuju ke Gaza dan Damascus di wilayah kekaisaran Byzantine dan sebagian ke Abyssinia Kristen. Akan tetapi tiap orang pada umumnya hanya belajar tentang gambaran-gammbaran keabadian Kristianitas mereka yang tertarik secara khusus.
Ada pula sebagian umat Kristen Byzantine di Mekkah dari waktu ke waktu, boleh jadi terutama para ahli pertukangan. Terkadang dikenal dengan bangsa Yahudi di Mekkah karena adanya klen-klen Yahudi di Madinah dan di berbagai oasis Arabia.
"Jadi masyarakat di Mekkah mengetahui adanya agama Yahudi dan Kristen (Nasrani), namun informasi yang akurat tentang kedua agama ini hanya sedikit sekali dan kurang memadai," demikian William Montgomery Watt.
(mhy)