Amalan Sunnah di Waktu Fajar yang Banjir Pahala
Minggu, 25 Desember 2022 - 05:10 WIB
Waktu fajar merupakan waktu krusial yang penuh dengan pahala dan berkah. Dikutip dari buku 'Belajar Sunnah Nabi Sehari-hari' yang ditulis Junaidi Ahmad, berikut beberapa amalan di waktu fajar yang biasa dilakukan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, yakni:
1. Membaca doa saat bangun tidur
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menganjurkan umatnya untuk membaca doa setelah bangun tidur. Sebagaimana hadis dari Hudzaifah bin AL-Yaman, dia mengatakan,
"Biasanya Rasulullah ketika bangun dari tidurnya beliau berdoa, "Alhamdulillahilladzi ahyaana ba'da maa amaatana wa ilaihin nusyuur" (Segala puji bagi Allah yang menghidupkanku dan mematikanku dan kepada-Nya lah kita dikembalikan)." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis lainnya, dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidur, hendaknya dia mengucapkan, "Alhamdulillahilladzi afaaniy fii jasadiy, wa rodda 'alayya ruhiy, wa adzina lii bi dzikrihi (segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan pada jasadku dan telah mengembalikan rohku serta mengizinkanku untuk berdzikir kepada-Nya" (HR. Tirmidzi).
2. Menatap langit dan membaca 10 ayat terakhir surah Ali Imran
Ibnu Abbas menceritakan, "Ia menginap pada suatu malam di rumah Maimunah, istri Nabi dan ia adalah bibinya. Aku berbaring di sisi bantal, sementara Rasulullah dan istrinya berbaring di sepanjangnya. Rasulullah tidur. Hingga pada waktu pertengahan malam, atau sedikit sebelumnya, atau sedikit setelahnya, Rasulullah bangun, duduk dan mengusap kedua matanya dengan tangannya. Lalu beliau membaca ayat-ayat penutup Ai Imran lalu bangkit dan mengambil kantong air yang tergantung, lalu berwudhu menggunakan air tersebut dan memperbagus wudhunya, lalu berdiri dan salat." (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Mengusap bekas tidur di wajah
Saat bangun tidur, kebiasaan Rasulullah juga mengusap bekas tidur di wajahnya dengan tangan. Sebagaimana hadis berikut, Ibnu Abbas menceritakan bahwa beliau pernah menginap di rumah bibinya, Maimunah, salah satu istri Nabi Muhammad. Kemudian ketika sudah masuk pertengahan malam, Rasulullah bangun, kemudian beliau duduk, lalu mengusap bekas kantuk yang ada di wajahnya dengan tangannya." (HR. Ahmad, Bukhari, Nasai dan Muslim).
4. Menggosok gigi dengan siwak
Saat bangun di pagi hari, Rasulullah menggosok giginya dengan siwak. Sebagaimana hadis berikut, Dari Hudzaifah, ia berkata, "Nabi Shalallahu alaihi wa sallam jika beliau bangun pada malam hari, beliau menggosok giginya dengan siwak." (HR. Bukhari).
Dalam hadis lain menyebutkan, "Jika Rasulullah bangun untuk melaksanakan salat tahajud, beliau menggosok giginya dengan siwak." (HR. Muslim).
5. Mencuci kedua tangan tiga kali
Dari Abu Hurairah, bahwa RasulullahShalallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka jangan mencelupkan tangannya ke dalam bejana sebelum ia mencucinya tiga kali. Karena ia tidak mengetahui di mana letak tangannya semalam." (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikianlah, beberapa amalan sunnah yang dilakukan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, di waktu fajar, salah satu waktu yang diberkahi Allah Ta'ala.
Wallahu A'lam
1. Membaca doa saat bangun tidur
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menganjurkan umatnya untuk membaca doa setelah bangun tidur. Sebagaimana hadis dari Hudzaifah bin AL-Yaman, dia mengatakan,
"Biasanya Rasulullah ketika bangun dari tidurnya beliau berdoa, "Alhamdulillahilladzi ahyaana ba'da maa amaatana wa ilaihin nusyuur" (Segala puji bagi Allah yang menghidupkanku dan mematikanku dan kepada-Nya lah kita dikembalikan)." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis lainnya, dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidur, hendaknya dia mengucapkan, "Alhamdulillahilladzi afaaniy fii jasadiy, wa rodda 'alayya ruhiy, wa adzina lii bi dzikrihi (segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan pada jasadku dan telah mengembalikan rohku serta mengizinkanku untuk berdzikir kepada-Nya" (HR. Tirmidzi).
2. Menatap langit dan membaca 10 ayat terakhir surah Ali Imran
Ibnu Abbas menceritakan, "Ia menginap pada suatu malam di rumah Maimunah, istri Nabi dan ia adalah bibinya. Aku berbaring di sisi bantal, sementara Rasulullah dan istrinya berbaring di sepanjangnya. Rasulullah tidur. Hingga pada waktu pertengahan malam, atau sedikit sebelumnya, atau sedikit setelahnya, Rasulullah bangun, duduk dan mengusap kedua matanya dengan tangannya. Lalu beliau membaca ayat-ayat penutup Ai Imran lalu bangkit dan mengambil kantong air yang tergantung, lalu berwudhu menggunakan air tersebut dan memperbagus wudhunya, lalu berdiri dan salat." (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Mengusap bekas tidur di wajah
Saat bangun tidur, kebiasaan Rasulullah juga mengusap bekas tidur di wajahnya dengan tangan. Sebagaimana hadis berikut, Ibnu Abbas menceritakan bahwa beliau pernah menginap di rumah bibinya, Maimunah, salah satu istri Nabi Muhammad. Kemudian ketika sudah masuk pertengahan malam, Rasulullah bangun, kemudian beliau duduk, lalu mengusap bekas kantuk yang ada di wajahnya dengan tangannya." (HR. Ahmad, Bukhari, Nasai dan Muslim).
4. Menggosok gigi dengan siwak
Saat bangun di pagi hari, Rasulullah menggosok giginya dengan siwak. Sebagaimana hadis berikut, Dari Hudzaifah, ia berkata, "Nabi Shalallahu alaihi wa sallam jika beliau bangun pada malam hari, beliau menggosok giginya dengan siwak." (HR. Bukhari).
Dalam hadis lain menyebutkan, "Jika Rasulullah bangun untuk melaksanakan salat tahajud, beliau menggosok giginya dengan siwak." (HR. Muslim).
5. Mencuci kedua tangan tiga kali
Dari Abu Hurairah, bahwa RasulullahShalallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka jangan mencelupkan tangannya ke dalam bejana sebelum ia mencucinya tiga kali. Karena ia tidak mengetahui di mana letak tangannya semalam." (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikianlah, beberapa amalan sunnah yang dilakukan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, di waktu fajar, salah satu waktu yang diberkahi Allah Ta'ala.
Wallahu A'lam
(wid)