Keberkahan Sayuran Labu : Disukai Rasulullah SAW dan Para Nabi

Kamis, 29 Desember 2022 - 19:00 WIB
Aneka jenis labu yang bisa dikonsumsi manusia, selain sehat rasanya juga nikmat sangat disuka Rasulullah SAw
Sayuran labu termasuk salah satu sayuran yang disebut dalam Al-Qur'an. Sayuran labu disukai para nabi termasuk disukai oleh Rasulullah Shallalhu 'Alaihi wa Sallam. Bahkan, jika kurma disebut sebagai buah sunnah Rasulullah saat puasa, maka labu termasuk sayuran sunnah Rasulullah dalam menu sehari-hari.

Ummul Mukminin Aisyah pun pernah diperintahkan Rasulullah ketika memasak untuk menambahkan Labu yang lebih banyak karena dapat memperkuat jantung. Rasulullah memang bukan yang pertama di antara nabi yang memakan Labu dan menjelaskan manfaat kesehatannya. Dalam kitab-kitab hadis disebutkan bahwa Rasulullah begitu menyukai sayuran labu .



Misalkan hadis dari Anas bin Malik yang dinukil dari kitab Shahih AL-Bukhari.

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى مَوْلًى لَهُ خَيَّاطًا فَأُتِيَ بِدُبَّاءٍ فَجَعَلَ يَأْكُلُهُ فَلَمْ أَزَلْ أُحِبُّهُ مُنْذُ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْكُلُهُ


Dari Anas bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam mendatangi seorang penjahit yang pernah menjadi budaknya. Beliau lalu diberi buah labu. Lalu beliau memakannya. Aku senantiasa menyukai labu semenjak aku melihat beliau memakannya.” [HR, Bukhari).

Juga dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah, ia mendengar Anas bin Malik berkata, ”Seorang tukang jahit mengundang Nabi Shallalahu 'Alaihi wa Sallam untuk menghadiri jamuan makan yang ia buat. Aku pergi bersama Nabi Shallalahu 'Alaihi wa Sallam memenuhi undangan tersebut. Penjahit itu lalu menyodorkan roti gandum dan kuah yang di dalamnya ada labu dan daging yang telah dikeringkan. Aku melihat Nabi Shallalahu 'Alaihi wa Sallam memilih-milih buah labu di dalam bejana tersebut. Setelah hari itu aku senantiasa menyukai buah labu.” (HR. Bukhari).

Kemudian dari Anas bin Malik ia berkata, ”Aku pernah melihat Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam mencari-cari labu di dalam shahfah (piring besar), hingga aku pun menyukainya.”

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

وَأَنۢبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِّن يَقْطِينٍ


Artinya: Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. (QS. Ash Shaaffaat : 146)

Jadi Labu memang terbukti salah satu sayuran favorit Nabi Muhammad Shallalahu 'Alaihi wa Sallam. Jika ada labu di piring, maka Nabi Shallalahu 'Alaihi wa Sallam akan mengambilnya dibandingkan dengan makanan lain.

Abu Thalut pernah meriwayatkan bahwa: “Saya pernah bertemu Anas bin Malik r.a sedang makan labu dan berkata: ”Sesungguhnya kamu berasal dari pohon yang paling aku sukai, karena Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam sangat menyukaimu.” Dalam Al-Ghailaniyyat disebutkan sebuah hadis dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah r.a yang menceritakan: “Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam pernah berkata kepadaku: Wahai Aisyah, jika kamu memasak makanan, perbanyaklah jumlah labu, memang labu dapat menyembuhkan kesedihan.”

Sementara, selain disukai Rasulullah, labu juga disukai para nabi Allah. Dalam Tafsir Ibnu Katsir, diceritakan bahwa ketika Nabi Yunus 'Alaihi Sallam diselamatkan dan dikeluarkan oleh Allah dari perut ikan Nun, beliau terdampar di daerah tandus dan kelaparan. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menanam pohon untuknya yang disebut ‘Yaqthiin’. Para mufassirain menafsirkannya sebagai pohon labu.

Kisah ini disebutkan dalam al-Qurah Surah ash-Shaaffaat ayat 142-146. Mengapa labu? Allah SWT menanam pohon labu untuk Nabi Yunus karena kandungan Labu menjadi tempat perlindungan dan obat. Daun labu kuning yang banyak dan lebar sebagai pelindung Nabi Yunus dari panasnya terik matahari di pantai terbuka tanpa pepohonan. Daun labu tidak disukai lalat dan menjadi pelindung dari lalat dan gangguannya. Buahnya bisa dimakan mentah tanpa harus dimasak.

Sifatnya yang merayap di tanah dengan mudah dikutip oleh Nabi Yunus. Hal ini juga mudah dikunyah dan dicerna dan dapat memuaskan dahaga. Tidak perlu diminum setelah makan. Buah labu juga bisa menenangkan pikiran.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Al-Qur’an yang artinya:

لَوۡلَاۤ اَنۡ تَدٰرَكَهٗ نِعۡمَةٌ مِّنۡ رَّبِّهٖ لَنُبِذَ بِالۡعَرَآءِ وَهُوَ مَذۡمُوۡمٌ‏

فَاجۡتَبٰهُ رَبُّهٗ فَجَعَلَهٗ مِنَ الصّٰلِحِيۡنَ


“Jika dia (Yunus) tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, niscaya dia akan dilemparkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela, kemudian Tuhannya memilih dia dan menjadikannya termasuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Qalam : 49-50).
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَقُلْ لِّـلۡمُؤۡمِنٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ اَبۡصَارِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوۡجَهُنَّ وَلَا يُبۡدِيۡنَ زِيۡنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَا‌ وَلۡيَـضۡرِبۡنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوۡبِهِنَّ‌ۖ وَلَا يُبۡدِيۡنَ زِيۡنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اٰبَآٮِٕهِنَّ اَوۡ اٰبَآءِ بُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اَبۡنَآٮِٕهِنَّ اَوۡ اَبۡنَآءِ بُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اِخۡوَانِهِنَّ اَوۡ بَنِىۡۤ اِخۡوَانِهِنَّ اَوۡ بَنِىۡۤ اَخَوٰتِهِنَّ اَوۡ نِسَآٮِٕهِنَّ اَوۡ مَا مَلَـكَتۡ اَيۡمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيۡنَ غَيۡرِ اُولِى الۡاِرۡبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفۡلِ الَّذِيۡنَ لَمۡ يَظۡهَرُوۡا عَلٰى عَوۡرٰتِ النِّسَآءِ‌ۖ وَلَا يَضۡرِبۡنَ بِاَرۡجُلِهِنَّ لِيُـعۡلَمَ مَا يُخۡفِيۡنَ مِنۡ زِيۡنَتِهِنَّ‌ ؕ وَتُوۡبُوۡۤا اِلَى اللّٰهِ جَمِيۡعًا اَيُّهَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُوۡنَ
Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.

(QS. An-Nur Ayat 31)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More