Asbabun Nuzul Surat Al-Humazah, Peringatan Bagi Pengumpat dan Pencela
Kamis, 29 Desember 2022 - 21:49 WIB
Surat Al-Humazah merupakan surat ke-104 dalam mushaf Al-Qur'an. Terdiri dari 9 ayat dan termasuk surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah Surat Al-Qiyamah. Asbabun Nuzul (sebab turunnya) surat ini berkaitan dengan orang yang suka mencela dan mengejek Rasulullah SAW.
Dinamai Al-Humazah (pengumpat) diambil dari kata Humazah yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Ada juga yang menyebutnya sebagai Surat Al-Huthamah atau Surat Wailul Likulli Humazah.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa Al-Humazah Lumazah artinya tukang menjatuhkan orang lain lagi pencela. Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan bahwa Al-Humazah mengejek di hadapan, sedangkan Lumazah mengejek dari belakang.
Dalam surat ini, Allah memberi peringatan kepada para pencela dan pengumpat. Berikut firman-Nya dalam Surat Al-Humazah :
Artinya: "Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela. Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah. Dan tahukan kamu apakah Hutamah itu? (Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan. Yang (membakar) sampai ke hati. Sungguh api itu ditutup rapat atas mereka. (Sedangkan mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang." (QS Al-Humazah ayat 1-9)
Asbabun Nuzul
Mengutip keterangan dari skripsi berjudul "Harta dalam Al-Qur'an: Studi Penjelasan QS Al-Humazah Menurut Mutawalli Al-Sya'rawi" karya Aliyyul 'Azhiim, dijelaskan bahwa turunnya Surat Al-Humazah ini memiliki kaitan dengan Umayyah bin Khallaf.
Setiap kali bertemu Rasulullah SAW, dia sangat suka memberi hinaan dan celaan. Sehingga Allah menurunkan surat ini sebagai peringatan kepadanya.
Sekadar informasi, Umayyah bin Khallaf ini adalah salah seorang pemimpin Quraisy yang cukup terpandang. Dalam kehidupannya, dia telah berkecukupan harta yang berasal dari orang tuanya.
Hal tersebut menjadikannya sosok yang kikir dan sombong ketika beranjak dewasa. Umayyah bin Khallaf merasa bahwa kekayaannya ini menjadi nilai tertinggi dalam kehidupan.
Seiring waktu, saat Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah, Umayyah menjadi salah satu tokoh yang selalu membenci dan menghalanginya. Setiap kali bertemu Rasulullah SAW, dia selalu mencaci dan mengumpat beliau. Selain itu, Umayyah juga selalu menghalangi dakwah Nabi saat di Makkah. Pada akhirnya, dia terbunuh saat perang Badar.
Allah juga mengingatkan manusia agar menjauhi perbuatan tercela ini sebagaiman firman-Nya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." (QS Al-Hujurat ayat 12)
Wallahu A'lam
Dinamai Al-Humazah (pengumpat) diambil dari kata Humazah yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Ada juga yang menyebutnya sebagai Surat Al-Huthamah atau Surat Wailul Likulli Humazah.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa Al-Humazah Lumazah artinya tukang menjatuhkan orang lain lagi pencela. Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan bahwa Al-Humazah mengejek di hadapan, sedangkan Lumazah mengejek dari belakang.
Dalam surat ini, Allah memberi peringatan kepada para pencela dan pengumpat. Berikut firman-Nya dalam Surat Al-Humazah :
وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ (1) الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ (2) يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ (3) كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ (4) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ (5) نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ (6) الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ (7) إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ (8) فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ (9)
Artinya: "Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela. Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah. Dan tahukan kamu apakah Hutamah itu? (Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan. Yang (membakar) sampai ke hati. Sungguh api itu ditutup rapat atas mereka. (Sedangkan mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang." (QS Al-Humazah ayat 1-9)
Asbabun Nuzul
Mengutip keterangan dari skripsi berjudul "Harta dalam Al-Qur'an: Studi Penjelasan QS Al-Humazah Menurut Mutawalli Al-Sya'rawi" karya Aliyyul 'Azhiim, dijelaskan bahwa turunnya Surat Al-Humazah ini memiliki kaitan dengan Umayyah bin Khallaf.
Setiap kali bertemu Rasulullah SAW, dia sangat suka memberi hinaan dan celaan. Sehingga Allah menurunkan surat ini sebagai peringatan kepadanya.
Sekadar informasi, Umayyah bin Khallaf ini adalah salah seorang pemimpin Quraisy yang cukup terpandang. Dalam kehidupannya, dia telah berkecukupan harta yang berasal dari orang tuanya.
Hal tersebut menjadikannya sosok yang kikir dan sombong ketika beranjak dewasa. Umayyah bin Khallaf merasa bahwa kekayaannya ini menjadi nilai tertinggi dalam kehidupan.
Seiring waktu, saat Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah, Umayyah menjadi salah satu tokoh yang selalu membenci dan menghalanginya. Setiap kali bertemu Rasulullah SAW, dia selalu mencaci dan mengumpat beliau. Selain itu, Umayyah juga selalu menghalangi dakwah Nabi saat di Makkah. Pada akhirnya, dia terbunuh saat perang Badar.
Allah juga mengingatkan manusia agar menjauhi perbuatan tercela ini sebagaiman firman-Nya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." (QS Al-Hujurat ayat 12)
Wallahu A'lam
(rhs)
Lihat Juga :