Perbedaan Barakallah dan Tabarakallah yang Jarang Diketahui

Jum'at, 30 Desember 2022 - 17:12 WIB
Kalimat Tabarakallah dan Barakallah sering dikira sama, padahal keduanya memiliki arti berbeda. Tabarakallah artinya Allah pemilik keberkahan yang digunakan sebagai ungkapan ketakjuban. Foto/dok pngtree
Banyak orang mengira kalimat Barakallah (بَارَكَ اللَّهُ) dengan Tabarakallah (تَبَارَكَ اللهُ) itu sama. Padahal kedua kalimat tersebut memiliki arti dan makna yang berbeda.

Bahkan sering kita dengar kalimat "Barakallah" atau "Tabarakallah" diucapkan tidak pada tempatnya. Ya, dikira keduanya sinonim satu sama lain.

Untuk diketahui, Barakallah artinya Semoga Allah memberkahi, menjadi lafadz doa. Sedangkan Tabarakallah artinya Allah pemilik keberkahan, yang merupakan ungkapan kekaguman atau ketakjuban.

Dai lulusan Al-Azhar Mesir, Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq dalam satu kajiannya menjelaskan, penggunaan kalimat Barakallah yang tepat adalah saat hendak mendoakan. Sedangkan Tabarakallah diucapkan ketika kita kagum dengan keindahan ciptaan Allah. Kalimat ini bisa menjadi dzikir untuk mengingat dan mengagungkan Allah.

"Jadi kalau mau mendoakan seseorang ucapkan Barakallah, Allah Yubarik Fik dan kata semisalnya. Jika kagum maka ucapkan Tabarakallah, Tabarakarrahman, MasyaAllah atau Subhanallah," jelas Ustaz Ahmad Syahrin.

Contoh Penggunaan Kalimat:

1. Barakallah

"Barakallah, selamat ya atas kelahiran anak pertamanya."

"Masya Allah. Antum keren dapat menyelesaikan tugas dengan baik, barakallah."

2. Tabarakallah

"Tabarakallah, bagus betul suaramu."

"Masya Allah Tabarakallah, pemandangannya indah sekali."

Demikian perbedaan kalimat Barakallah (بَارَكَ اللَّهُ) dan Tabarakallah (تَبَارَكَ اللهُ) yang sering dikira sama. Semoga bermanfaat.



Wallahu A'lam
(rhs)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفۡسًا اِلَّا وُسۡعَهَا ‌ؕ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡهَا مَا اكۡتَسَبَتۡ‌ؕ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَاۤ اِنۡ نَّسِيۡنَاۤ اَوۡ اَخۡطَاۡنَا ‌ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَاۤ اِصۡرًا كَمَا حَمَلۡتَهٗ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِنَا ‌‌ۚرَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖ‌ ۚ وَاعۡفُ عَنَّا وَاغۡفِرۡ لَنَا وَارۡحَمۡنَا ۚ اَنۡتَ مَوۡلٰٮنَا فَانۡصُرۡنَا عَلَى الۡقَوۡمِ الۡكٰفِرِيۡنَ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala dari kebajikan yang dikerjakannya dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang diperbuatnya. Mereka berdoa, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.

(QS. Al-Baqarah Ayat 286)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More