Cerita tentang Penyaliban Nabi Isa Menurut Tharick Chehab

Jum'at, 27 Januari 2023 - 17:11 WIB
loading...
A A A
11. Ketika musuh-musuh Yesus membawa beliau ke hadapan gubernur dan memberitahukan kepadanya bahwa hakim orang-orang Yahudi menghukum mati bagi Yesus dengan penyaliban menurut Undang-undang Torat, apakah gubernur percaya mereka tanpa memeriksa? Matius berkata bahwa gubernur tidak percaya, tetapi bertanya kepada Yesus: "Apakah engkau rajanya orang-orang Yahudi?" Dan Yesus menjawabnya: "Paduka yang mengatakan."

Dan ketika imam besar dan para sesepuh menuduhnya, beliau tidak menjawab sama sekali. Lalu Pilatus berkata kepadanya: "Dengarlah engkau berapa banyak hal yang dituduh terhadap engkau?"

Dan beliau tidak menjawab sekata pun ... "Orang Nasara menafsirkan ayat tersebut sebagai berarti bahwa Yesus ingin mati di atas salib untuk membebaskan manusia dan untuk memberi maghfirah atas dosa-dosa mereka. Tetapi jika demikian, kenapa beliau meminta agar Tuhan jauhkan dari padanya cawan yang membawa maut? Kenapa beliau berseru ketika di atas salib (sebagaimana kata mereka): "Ya Tuhan, kenapa Engkau tinggalkanku?"



Tharick Chehab mengatakan bagaimana beliau bisa tinggal diam jikalau kebenaran diperkosa, teristimewa jika beliau dikenal dengan khutbah-khutbahnya yang mengilhamkan jiwa menentang para Rabbi Yahudi yang terpelajar? Tidak seorang yang berpikiran sehat dapat percaya kisah ini, dan jika karangan tentang penyaliban direnungkan, atas dasar mana ke Nasranian berdiri, maka hancurlah rukun Nasrani yang utama ini.

12. Bagaimanakah Yesus disalib menurut anggapan Kristen? Matius berkata bahwa mereka menyalibnya antara dua perampok, dan kedua orang ini menuduh beliau sambil berkata kepadanya:

"Jikalau engkau benar, maka selamatkanlah dirimu sendiri"

13. Ini ada suatu malapetaka besar... Apakah yang dikatakan beliau ketika di atas salib menurut Bible? Matius 27:46 berkata: "Yesus berseru dengan suara yang nyaring, katanya: Eli, Eli, lama sabachtani - artinya: Ya Tuhanku, Ya Tuhanku, apakah sebabnya Engkau meninggalkan aku?

Ini adalah suatu kata-kata kutur menurut semua ahli theologi, dan siapa saja yang menghubungkan ini dengan seorang nabi, dia adalah seorang kafir menurut agama-agama yang diwahyukan. Allah Yang Maha Kuasa, dalam Al-Qur'an menegur orang-orang Yahudi dan Nasara tentang fitnah (blasphemy) mereka - kepercayaan mereka bahwa Yesus Kristus adalah penjelmaan Tuhan atau Putra Tuhan atau penolakan mutlak mereka terhadapnya - dan menasihatkan mereka bahwa mereka harus percaya akan Yesus sebagai seorang Rasul-Allah saja:

Al-Qur'an Surah 4 ayat 159: "Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab (orang-orang Yahudi dan Nasara), kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa akan menjadi saksi terhadap mereka."

Maksudnya, kata Tharick Chehab, mereka masing-masing akan percaya bahwa Isa itu Rasul-Allah dan bukannya Anak Allah, pada saat mereka menghembuskan akhir nafasnya.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2389 seconds (0.1#10.140)