3 Hadis Kisah Turunnya Nabi Isa Jelang Kiamat
loading...
A
A
A
Tidak sedikit hadis yang menyebutkan perihal akan turunnya Nabi Isa as menjelang hari kiamat . Nantinya, putra Siti Maryam ini akan menjadi imam sholat bagi muslimin dan membunuh Dajjal . Imam Muslim di dalam kitab sahihnya menyampaikan sejumlah hadis dan salah satunya adalah sebagai berikut:
Telah menceritakan kepadaku Zuhair ibnu Harb, telah menceritakan kepada kami Ya'la ibnu Mansur, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Bilal, telah menceritakan kepada kami Suhail, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW telah bersabda:
Kiamat tidak akan terjadi sebelum orang-orang Romawi turun di A'maq atau di Dabiq, lalu keluar menghadapi mereka suatu pasukan dari Madinah yang terdiri atas penduduk bumi yang terpilih di masa itu.
Pada saat mereka saling berhadapan, maka orang-orang Romawi berkata, "Biarkanlah antara kami dan orang-orang yang telah menawan sebagian dari kami, kami akan perangi mereka."
Maka kaum muslim menjawab, "Tidak, demi Allah, kami tidak akan membiarkan antara kalian dan saudara-saudara kami."
Maka kaum muslim berperang melawan mereka. Sepertiga di antara pasukan kaum muslim melarikan diri dan Allah tidak akan menerima tobat mereka selama-lamanya, dan sepertiga dari pasukan kaum muslim gugur; mereka adalah syuhada yang paling utama di sisi Allah.
Sedangkan sepertiga lainnya beroleh kemenangan, mereka tidak terperdaya selama-lamanya, lalu mereka berhasil mengalahkan Qustantiniyah.
Ketika mereka sedang membagi-bagikan ganimah, sedangkan pedang (senjata) mereka telah digantungkan (ditanggalkan) di Zaitun, tiba-tiba setan berseru di antara mereka bahwa sesungguhnya Al-Masih (yakni Dajjal) kini menjadi penguasa bagi keluarga kalian, maka mereka segera berangkat pulang, padahal berita itu batil (dusta).
Ketika mereka tiba di negeri Syam, maka keluarlah Dajjal. Di saat mereka sedang mempersiapkan diri untuk berperang dan merapikan barisannya, tiba-tiba sholat didirikan.
Maka (saat itu) turunlah Nabi Isa ibnu Maryam, lalu ia menjadi imam mereka. Apabila musuh Allah (Dajjal) melihatnya (Isa), maka leburlah tubuhnya bagaikan garam yang lebur di dalam air.
Seandainya Isa membiarkannya, niscaya ia lebur dengan sendirinya hingga binasa, tetapi Allah membunuhnya melalui tangan Nabi Isa as, lalu Nabi Isa memperlihatkan darah Dajjal yang ada pada tombaknya kepada mereka.
Tiga Buah Kota
Selanjutnya Imam Ahmad juga meriwayatkan hadis sejenis dengan waktu yang berbeda. Telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Ali ibnu Zaid, dari Abu Nadrah yang menceritakan:
"Kami datang kepada Usman ibnu Abul As pada hari Jumat untuk menunjukkan kepadanya sebuah mushaf milik kami agar dicocokkan dengan mushaf miliknya.
Ketika waktu sholat Jumat tiba, Usman ibnu Abul As memerintahkan kepada kami untuk mandi. Setelah kami mandi, ia menyodorkan wewangian (parfum), maka kami memakainya. Lalu kami datang ke masjid dan duduk di dekat seorang letaki, kemudian kami membicarakan perihal Dajjal.
Tidak lama kemudian datanglah Usman ibnu Abul As. Maka kami berdiri menghormatnya, lalu duduk lagi. Usman ibnu Abul As mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda:
Kelak kaum muslim mempunyai tiga buah kota; salah satunya terletak di tempal bertemunya dua laut, yang kedua terletak di Hirah, dan yang ketiga terletak di negeri Syam.
Lalu manusia mengalami huru-hara sebanyak tiga kali, dan muncullah Dajjal di tengah-tengah manusia, lalu ia menyerang dari arah timur. Mula-mula kota (kaum muslim) yang didatanginya ialah yang terletak di antara dua laut. Maka penduduknya berpecah belah menjadi tiga golongan.
Golongan yang pertama mengatakan, "Kita tetap tinggal dan menentangnya, lalu kita lihat apa yang akan terjadi. Segolongan yang lain melarikan diri bergabung dengan orang-orang Badui (daerah pedalaman), dan yang segolongan lagi bergabung ke kota yang berdekatan dengan mereka.
Telah menceritakan kepadaku Zuhair ibnu Harb, telah menceritakan kepada kami Ya'la ibnu Mansur, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Bilal, telah menceritakan kepada kami Suhail, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW telah bersabda:
Kiamat tidak akan terjadi sebelum orang-orang Romawi turun di A'maq atau di Dabiq, lalu keluar menghadapi mereka suatu pasukan dari Madinah yang terdiri atas penduduk bumi yang terpilih di masa itu.
Pada saat mereka saling berhadapan, maka orang-orang Romawi berkata, "Biarkanlah antara kami dan orang-orang yang telah menawan sebagian dari kami, kami akan perangi mereka."
Maka kaum muslim menjawab, "Tidak, demi Allah, kami tidak akan membiarkan antara kalian dan saudara-saudara kami."
Maka kaum muslim berperang melawan mereka. Sepertiga di antara pasukan kaum muslim melarikan diri dan Allah tidak akan menerima tobat mereka selama-lamanya, dan sepertiga dari pasukan kaum muslim gugur; mereka adalah syuhada yang paling utama di sisi Allah.
Sedangkan sepertiga lainnya beroleh kemenangan, mereka tidak terperdaya selama-lamanya, lalu mereka berhasil mengalahkan Qustantiniyah.
Ketika mereka sedang membagi-bagikan ganimah, sedangkan pedang (senjata) mereka telah digantungkan (ditanggalkan) di Zaitun, tiba-tiba setan berseru di antara mereka bahwa sesungguhnya Al-Masih (yakni Dajjal) kini menjadi penguasa bagi keluarga kalian, maka mereka segera berangkat pulang, padahal berita itu batil (dusta).
Ketika mereka tiba di negeri Syam, maka keluarlah Dajjal. Di saat mereka sedang mempersiapkan diri untuk berperang dan merapikan barisannya, tiba-tiba sholat didirikan.
Maka (saat itu) turunlah Nabi Isa ibnu Maryam, lalu ia menjadi imam mereka. Apabila musuh Allah (Dajjal) melihatnya (Isa), maka leburlah tubuhnya bagaikan garam yang lebur di dalam air.
Seandainya Isa membiarkannya, niscaya ia lebur dengan sendirinya hingga binasa, tetapi Allah membunuhnya melalui tangan Nabi Isa as, lalu Nabi Isa memperlihatkan darah Dajjal yang ada pada tombaknya kepada mereka.
Tiga Buah Kota
Selanjutnya Imam Ahmad juga meriwayatkan hadis sejenis dengan waktu yang berbeda. Telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Ali ibnu Zaid, dari Abu Nadrah yang menceritakan:
"Kami datang kepada Usman ibnu Abul As pada hari Jumat untuk menunjukkan kepadanya sebuah mushaf milik kami agar dicocokkan dengan mushaf miliknya.
Ketika waktu sholat Jumat tiba, Usman ibnu Abul As memerintahkan kepada kami untuk mandi. Setelah kami mandi, ia menyodorkan wewangian (parfum), maka kami memakainya. Lalu kami datang ke masjid dan duduk di dekat seorang letaki, kemudian kami membicarakan perihal Dajjal.
Tidak lama kemudian datanglah Usman ibnu Abul As. Maka kami berdiri menghormatnya, lalu duduk lagi. Usman ibnu Abul As mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda:
Kelak kaum muslim mempunyai tiga buah kota; salah satunya terletak di tempal bertemunya dua laut, yang kedua terletak di Hirah, dan yang ketiga terletak di negeri Syam.
Lalu manusia mengalami huru-hara sebanyak tiga kali, dan muncullah Dajjal di tengah-tengah manusia, lalu ia menyerang dari arah timur. Mula-mula kota (kaum muslim) yang didatanginya ialah yang terletak di antara dua laut. Maka penduduknya berpecah belah menjadi tiga golongan.
Golongan yang pertama mengatakan, "Kita tetap tinggal dan menentangnya, lalu kita lihat apa yang akan terjadi. Segolongan yang lain melarikan diri bergabung dengan orang-orang Badui (daerah pedalaman), dan yang segolongan lagi bergabung ke kota yang berdekatan dengan mereka.