Amalan Memperlancar Rezeki dalam Surat Al-Waqiah, Yuk Amalkan!
loading...
A
A
A
Surat Al-Waqiah merupakan bacaan yang dapat memperlancar rezeki dan wasilah menjauhkan seseorang dari kemiskinan. Para ulama menganjurkan surat ini dibaca setiap malam atau sore ba'da Ashar.
Dalam satu riwayat, Rasulullah SAW pernah bersabda:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ كُلَّ لَيْلَةٍ، لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا
Artinya: "Barangsiapa yang membaca Surat Al-Waqi'ah setiap malam, niscaya tidak akan terkena kemiskinan selamanya." (HR Ibnu Asakir)
Meskipun sebagian ulama mengatakan Hadis dhaif (lemah), membaca Surat Al-Waqiah tetap dibolehkan. Bahkan mayoritas ulama membolehkan mengamalkan hadis dhaif dalam hal fadha'il amal (keutamaan beramal).
Dalam Surat Al-Waqiah terdapat beberapa ayat yang bercerita tentang karunia dan kebesaran Allah. Di dalamnya ada satu ayat yang sangat baik dibaca dan ditadabburi umat muslim yaitu Ayat 30.
Berikut firman Allah dalam Surat Al-Waqiah ayat 27-40:
Artinya: "Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, yang tidak terhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya, dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta, lagi sebaya usianya. (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan, (yaitu) golongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian." (QS Al-Waqi'ah ayat 27-40)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan mengenai kenikmatan penduduk surga yakni pohon bidara yang setiap durinya berubah menjadi buah yang bermacam-macam.
Terdapat hadits yang secara spesifik membahas tentang keutamaan ayat 30. Imam Al-Bukhari menyebutkan agar membaca ayat 30 itu berulang jika menyukainya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ -يبلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-قَالَ: "إِنَّ فِي الْجَنَّةِ شَجَرَةً يَسِيرُ الرَّاكِبُ فِي ظِلِّهَا مِائَةَ عَامٍ لَا يَقْطَعُهَا، اقرؤوا إِنْ شِئْتُمْ: {وَظِلٍّ مَمْدُودٍ}
Artinya: "Abu Hurairah menyampaikannya dari Nabi shollallohu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pohon, bila seorang pengendara berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun, ia masih belum menempuhnya. Bacalah oleh kalian jika kalian suka akan firman-Nya: وَظِلٍّ مَمْدُودٍ (dan naungan yang terbentang luas)." (Al-Waqiah: 30).
Surat Al-Waqiah memang dikenal sebagai surat yang mampu mendatangkan rezeki dan menjauhkan dari kemiskinan. Karena itu surat ini terkenal sebagai surat pembuka pintu rezeki.
Dalam satu riwayat, Rasulullah SAW pernah bersabda:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ كُلَّ لَيْلَةٍ، لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا
Artinya: "Barangsiapa yang membaca Surat Al-Waqi'ah setiap malam, niscaya tidak akan terkena kemiskinan selamanya." (HR Ibnu Asakir)
Meskipun sebagian ulama mengatakan Hadis dhaif (lemah), membaca Surat Al-Waqiah tetap dibolehkan. Bahkan mayoritas ulama membolehkan mengamalkan hadis dhaif dalam hal fadha'il amal (keutamaan beramal).
Dalam Surat Al-Waqiah terdapat beberapa ayat yang bercerita tentang karunia dan kebesaran Allah. Di dalamnya ada satu ayat yang sangat baik dibaca dan ditadabburi umat muslim yaitu Ayat 30.
Berikut firman Allah dalam Surat Al-Waqiah ayat 27-40:
وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ (27) فِي سِدْرٍ مَخْضُودٍ (28) وَطَلْحٍ مَنْضُودٍ (29) وَظِلٍّ مَمْدُودٍ (30) وَمَاءٍ مَسْكُوبٍ (31) وَفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ (32) لَا مَقْطُوعَةٍ وَلا مَمْنُوعَةٍ (33) وَفُرُشٍ مَرْفُوعَةٍ (34) إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً (35) فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا (36) عُرُبًا أَتْرَابًا (37) لأصْحَابِ الْيَمِينِ (38) ثُلَّةٌ مِنَ الأوَّلِينَ (39) وَثُلَّةٌ مِنَ الآخِرِينَ (40)
Artinya: "Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, yang tidak terhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya, dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta, lagi sebaya usianya. (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan, (yaitu) golongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian." (QS Al-Waqi'ah ayat 27-40)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan mengenai kenikmatan penduduk surga yakni pohon bidara yang setiap durinya berubah menjadi buah yang bermacam-macam.
Terdapat hadits yang secara spesifik membahas tentang keutamaan ayat 30. Imam Al-Bukhari menyebutkan agar membaca ayat 30 itu berulang jika menyukainya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ -يبلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-قَالَ: "إِنَّ فِي الْجَنَّةِ شَجَرَةً يَسِيرُ الرَّاكِبُ فِي ظِلِّهَا مِائَةَ عَامٍ لَا يَقْطَعُهَا، اقرؤوا إِنْ شِئْتُمْ: {وَظِلٍّ مَمْدُودٍ}
Artinya: "Abu Hurairah menyampaikannya dari Nabi shollallohu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pohon, bila seorang pengendara berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun, ia masih belum menempuhnya. Bacalah oleh kalian jika kalian suka akan firman-Nya: وَظِلٍّ مَمْدُودٍ (dan naungan yang terbentang luas)." (Al-Waqiah: 30).
Surat Al-Waqiah memang dikenal sebagai surat yang mampu mendatangkan rezeki dan menjauhkan dari kemiskinan. Karena itu surat ini terkenal sebagai surat pembuka pintu rezeki.
(rhs)