Sambut Lebaran Ketupat, Warga Madura Buru Janur

Rabu, 22 Juli 2015 - 14:25 WIB
Sambut Lebaran Ketupat, Warga Madura Buru Janur
Sambut Lebaran Ketupat, Warga Madura Buru Janur
A A A
BANGKALAN - Warga Madura memburu janur muda untuk dibuat orong (bungkus) ketupat. Sebab, masyarakat Madura mempunyai tradisi merayakan lebaran ketupat setiap H+7 atau satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri.

Akibatnya, harga janur muda melambung tinggi. Bila sebelumnya harga janur dipatok Rp1.000 per 10 lembar, kini harga janur naik menjadi Rp5 ribu per 10 lembar.

Biasanya, janur akan dibuat orong (bungkus) ketupat. Selain itu, juga dibuat bungkus kue khas Madura yakni kue leppet (bahan dasarnya terbuat dari ketan). Meskipun harga janur melonjak, warga tidak merasa keberatan.

"Kenaikan harga janur tidak bisa dihindari karena masyarakat yang butuh pada janur banyak. Janur sendiri dibuat bungkus ketupat," terang salah seorang warga Burneh, Dewi Fatima, Rabu (22/7/2015).

Menurut Dewi, jika lebaran ketupat tidak membuat bungkus ketupat dari janur, serasa ada yang kurang saat lebaran. Kemudian, tidak ada bedanya dengan hari biasa kalau bungkus ketupat terbuat dari plastik dan daun.

"Mekipun harga janur naik, saya tetap membeli. Saya menilai kenaikannya masih tergolong wajar dan masyarakat sepertinya mampu membeli janur seharga itu," ucapnya.

Sementara itu, salah seorang penjual janur, Nur Jasilah menyatakan, setiap menjelang lebaran ketupat selalu menjual janur. Adapun bahan bakunya didatangkan langsung dari Kabupaten Sumenep.

"Kulaannya harga janur memang naik sekarang, ya mau gimana terpaksa saya harus menaikkan harga janur mengikuti harga kulaan. Jika tidak begitu, saya akan rugi. Setiap 10 lembar janur, saya jual Rp5 ribu. Permintaan dari masyarakat memang sangat tinggi," ujar Nur.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4534 seconds (0.1#10.140)