Kisah Lengkap Isra Miraj: Perjalanan Rasulullah SAW Menuju Sidratul Muntaha

Jum'at, 17 Februari 2023 - 17:51 WIB
loading...
A A A
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu, dinamakan Sidratul Muntaha karena semua ketetapan Allah yang turun, pangkalnya dari sana dan semua yang naik, ujungnya ada di sana." (Ta'liqat 'ala Shahih Muslim, Muhammad Fuad Abdul Baqi, 1/145).

Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku melihat Sidratul Muntaha di langit ke tujuh. Buahnya seperti kendi daerah Hajar, dan daunnya seperti telinga gajah. Dari akarnya keluar dua sungai luar dan dua sungai dalam. Kemudian aku bertanya: "Wahai Jibril, apakah keduanya ini?" Dia menjawab, "Adapun dua yang dalam itu ada di surga sedangkan dua yang di luar itu adalah Nil dan Eufrat." (HR Al-Bukhari 3207)

Di tempat tertinggi inilah Nabi Muhammad SAW menerima perintah sholat sebanyak 50 waktu sehari. Ketika hendak turun Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa, dan beliau bercerita tentang perintah sholat yang diterimanya dari sang Khaliq.

Mendengar itu, Nabi Musa meminta Nabi Muhammad SAW untuk kembali menghadap Allah guna meminta keringanan. Akhirnya berkat kasih sayang Allah, Nabi Muhammad mendapat keringanan menjadi 5 waktu sholat dalam sehari.

Kembali ke Mekkah
Setelah menempuh perjalanan agung menembus tujuh lapis langit, Nabi Muhammad SAW kembali ke Mekkah. Rasulullah dibuat sedih karena Abu Jahal dan kaumya mendustakan beliau. Sayyidina Abu Bakar-lah orang pertama yang membenarkan perjalanan Nabi Muhammad SAW.

Kaum musyrik Mekkah bertanya kepada Abu Bakar: "Apakah kamu mempercayainya bahwa dia telah berjalan semalam ke Baitul Maqdis dan kembali ke Mekkah sebelum Subuh?". Abu Bakar menjawab: "Iya, sungguh aku mempercayai apa yang lebih hebat dari itu semua. Aku mempercayainya dengan segala kabar langit yang dia kabarkan setiap pagi maupun sore hari." Oleh sebab itulah Abu Bakar dijuluki Ash-Shiddiq (yang berkata benar).

Demikian kisah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang penuh hikmah dan pelajaran berharga. Kiranya tidak berlebihan ungkapan yang disampaikan Habib Ahmad bin Novel Jindan dalam satu kajiannya: "Sungguh jika seluruh masa dihabiskan hanya untuk membicarakan tentang peristiwa agung Isra Miraj, maka masa akan sirna sedangkan mutiara-mutiara Isra Miraj tak kunjung habis untuk dipetik."

Wallahu A'lam
(rhs)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3500 seconds (0.1#10.140)