4 Fakta Mehmed VI, Sultan Terakhir Dinasti Turki Utsmani
loading...
A
A
A
Sultan Mehmed VI bernama asli Mehmed Vahdettin atau Mehmed Vahideddin (1861-1926). Beliau merupakan sultan ke-36 atau penguasa terakhir Kesultanan Turki Utsmani sebelum keruntuhannya.
Sultan Mahmed VI menjabat dari 4 Juli 1918 sampai 1 November 1922. Namun pemerintahannya berada dalam kondisi tidak baik karena banyaknya ancaman dari luar maupun dari dalam.
Ada beberapa faktor yang membuat pemerintahannya diambang kehancurannya, salah satunya karena kekalahan pada Perang Dunia. Berikut empat fakta Sultan Mehmed VI, penguasa terakhir Turki Utsmani sebelum keruntuhannya:
1. Latar Belakang
Sultan Mehmed VI lahir pada 14 Januari 1861 di Istana Dolmabahce, Konstantinopel (Istanbul). Dia diketahui sebagai putra dari Sultan Abdul Majid I serta Ratu Gulustu Hanim.
Dalam riwayatnya, Mehmed VI mendapat status Putra Mahkota kala menggantikan putra dari Sultan Abdulaziz, yaitu Pangeran Sehzade Yusuf Izzedin yang diketahui bunuh diri.
2. Pertama Kali Naik Tahta
Mehmed VI menjadi penguasa Turki Utsmani menggantikan Mehmed yang telah meninggal dunia. Dia naik tahta pada 3 Juli 1918 dan langsung mengambil kendali atas pemerintahan.
Akan tetapi, saat itu kondisi Turki Utsmani dalam keadaan buruk pasca kalah dalam Perang Dunia I. Salah satu buktinya adalah dengan penandatanganan Perjanjian Sevres yang berisi pengakuan atas Hajaz sebagai daerah merdeka.
3. Penolakan Kekuasaan
Pada 23 April 1920, muncul sebuah pemerintahan baru bernama Dewan Nasional Tertinggi yang dipimpin Mustafa Kemal Ataturk. Dalam hal ini, tujuan mereka adalah untuk menolak kekuasaan dari Sultan Mehmed VI.
Seiring waktu, kekuasaan Mehmed VI semakin terjepit. Pascakekalahan dari Yunani, kalangan nasionalis menjadi lebih berpengaruh di Turki. Pada akhirnya, Dewan Nasional menghapus Kesultanan Turki Utsmani pada 1 November 1922.
4. Pengasingan dan Akhir Hayatnya
Pasca penghapusan Kesultanan Turki Utsmani, Sultan Mehmed VI diusir dari negaranya. Setelahnya, dia sempat menumpang kapal perang Inggris HMS Malaya menuju Malta pada 17 November 1922.
Pada akhir hayatnya, Mehmed VI wafat di Sanremo (wilayah kerajaan Italia) pada 16 Mei 1926. Jenazahnya dimakamkan di Masjid Tekkiye Sultan Suleiman Agung di Damaskus, Suriah.
Demikian sekelumit kisah Sultan Mehmed VI. Untuk diketahui, pada Tahun 1922 sepupu dan pewaris pertama Mehmed, Abdul Mejid Efendi terpilih sebagai Khalifah dan menjadi kepala baru Kekaisaran Turki Utsmani. Abdul Mejid II menjadi Khalifah terakhir Turki Utsmani sebelum dihapuskan oleh Majelis Agung Nasional Turki pada Tahun 1924.
Sultan Mahmed VI menjabat dari 4 Juli 1918 sampai 1 November 1922. Namun pemerintahannya berada dalam kondisi tidak baik karena banyaknya ancaman dari luar maupun dari dalam.
Ada beberapa faktor yang membuat pemerintahannya diambang kehancurannya, salah satunya karena kekalahan pada Perang Dunia. Berikut empat fakta Sultan Mehmed VI, penguasa terakhir Turki Utsmani sebelum keruntuhannya:
1. Latar Belakang
Sultan Mehmed VI lahir pada 14 Januari 1861 di Istana Dolmabahce, Konstantinopel (Istanbul). Dia diketahui sebagai putra dari Sultan Abdul Majid I serta Ratu Gulustu Hanim.
Dalam riwayatnya, Mehmed VI mendapat status Putra Mahkota kala menggantikan putra dari Sultan Abdulaziz, yaitu Pangeran Sehzade Yusuf Izzedin yang diketahui bunuh diri.
2. Pertama Kali Naik Tahta
Mehmed VI menjadi penguasa Turki Utsmani menggantikan Mehmed yang telah meninggal dunia. Dia naik tahta pada 3 Juli 1918 dan langsung mengambil kendali atas pemerintahan.
Akan tetapi, saat itu kondisi Turki Utsmani dalam keadaan buruk pasca kalah dalam Perang Dunia I. Salah satu buktinya adalah dengan penandatanganan Perjanjian Sevres yang berisi pengakuan atas Hajaz sebagai daerah merdeka.
3. Penolakan Kekuasaan
Pada 23 April 1920, muncul sebuah pemerintahan baru bernama Dewan Nasional Tertinggi yang dipimpin Mustafa Kemal Ataturk. Dalam hal ini, tujuan mereka adalah untuk menolak kekuasaan dari Sultan Mehmed VI.
Seiring waktu, kekuasaan Mehmed VI semakin terjepit. Pascakekalahan dari Yunani, kalangan nasionalis menjadi lebih berpengaruh di Turki. Pada akhirnya, Dewan Nasional menghapus Kesultanan Turki Utsmani pada 1 November 1922.
4. Pengasingan dan Akhir Hayatnya
Pasca penghapusan Kesultanan Turki Utsmani, Sultan Mehmed VI diusir dari negaranya. Setelahnya, dia sempat menumpang kapal perang Inggris HMS Malaya menuju Malta pada 17 November 1922.
Pada akhir hayatnya, Mehmed VI wafat di Sanremo (wilayah kerajaan Italia) pada 16 Mei 1926. Jenazahnya dimakamkan di Masjid Tekkiye Sultan Suleiman Agung di Damaskus, Suriah.
Demikian sekelumit kisah Sultan Mehmed VI. Untuk diketahui, pada Tahun 1922 sepupu dan pewaris pertama Mehmed, Abdul Mejid Efendi terpilih sebagai Khalifah dan menjadi kepala baru Kekaisaran Turki Utsmani. Abdul Mejid II menjadi Khalifah terakhir Turki Utsmani sebelum dihapuskan oleh Majelis Agung Nasional Turki pada Tahun 1924.
(rhs)