Sambut Bulan Dzulhijjah, Ini 5 Amalan yang Sangat Dianjurkan
loading...
A
A
A
Salah satu bulan yang memiliki keistimewaan selain Ramadhan adalah bulan Dzulhijjah. Sebagai muslim yang senantiasa mengharapkan ridha Allah Ta'ala tentu kita tidak akan menyia-nyiakan bulan yang satu ini.
Beberapa hari lagi kita akan memasuki 1 Dzulhijjah 1443 Hijriyah yang insya Allah jatuh pada Kamis 30 Juni 2022 atau Rabu malam (29/6/2022) menurut perhitungan Hijriyah.
Keutamaan Dzulhijjah diterangkan dalam Hadis yang masyhur dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu. Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada hari dimana suatu amal salih lebih dicintai Allah melebihi amal salih yang dilakukan di sepuluh hari ini (10 hari pertama Dzulhijjah)."
Allah Ta'ala mengistimewakan bulan Dzulhijjah sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an :
"Dan demi malam-malam yang sepuluh". (QS Al-Fajr Ayat 2).
Imam Ibnu Katsir, seorang pakar ahli tafsir menyebutkan, "Dan malam-malam yang sepuluh maksudnya adalah sepuluh (pertama) dari bulan Dzulhijjah , sebagaimana telah dikatakan oleh Ibnu 'Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan selain mereka baik dari kalangan salaf maupun khalaf.
Apa saja amalan yang dianjurkan di bulan Dzulhijjah? Berikut paparan Ustaz Muhammad Ajib (pengajar Rumah Fiqih Indonesia) dalam bukunya "Fiqih Qurban Perspektif Madzhab Syafi'i". Kata Ustaz Ajib, amalan apapun dilakukan di bulan Dzulhijjah boleh-boleh saja, seperti memperbanyak shalat sunnah Tahajjud, Dhuha, Shadaqah, membaca Al-Qur'an danlain-lain. Namun, ada beberapa amalan khusus yang bisadilakukan di bulan Dzulhijjah . Berikut amalannya:
1. Puasa Sunnah
Disunnahkan bagi kita untuk berpuasa mulai dari tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah . Dalam hal ini Imam An-Nawawi mengatakan: "Dan di antara puasa sunnah juga adalah puasa sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah ". (An Nawawi, Al Majmu’, Hal. 386 jilid 6)
Bahkan dalam Kitab al-Minhaj syarah shahih muslim beliau dengan sangat tegas menyatakan bahwa puasa tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah sangat disunnahkan. Imam an-Nawawi berkata: "Bahkan sangat disunnahkan untuk berpuasa di hari-hari ini. Karena puasa termasuk amalan yang paling utama". (An Nawawi, Syarah Sahih Muslim)
Dalam Kitab Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, Imam An-Nawawi juga kemudian memberikan dalil shahih mengenai syariat puasa tersebut. Yaitu hadis yang diriwayatkan dari istri-istri Nabi SAW berikut: "Dari Hunaidah ibn Khalid, dari istrinya, dari istri-istri Nabi SAW, merekaberkata, " Rasulullah biasa berpuasa sembilan hari di bulan Dzulhijjah, berpuasa di hari Asyura, berpuasa tiga hari di setiap bulannya, puasa Senin pertama dan juga hari Kamis di setiap bulannya". (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan Nasa'i. Ahmad dan Nasa'i menambahkan, "dan dua kamis". (An Nawawi, Al-Majmu', halaman. 387 jilid. 6)
Dari kesembilan hari tersebut ada puasa yang disebut dengan puasa Arafah yaitu puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah , ada juga puasa tarwiyah yaitu puasa pada tanggal 8 Dzuhijjah . Puasa Arafah ini berdasarkan dalil berikut:Dari Abi Qatadah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya. Puasa Asyura' menghapuskan dosa tahun sebelumnya." (HR Jamaah kecuali Al-Bukhari dan Tirmizy)
2. Menunaikan Haji
Haji jelas memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam. Meski hanya wajib atas mereka yang mampu, akan tetapi karena kerinduan yang dalam, banyak juga yang kemudian berusaha untuk bisa mendapatkan panggilan Allah Ta'ala untuk menjadi tamunya. Ya. Salah satu keutamaan itu adalah bahwa mereka disebut sebagai tamu-tamu Allah. Maka kemuliaan apalagi yang akan dikejar seorang manusia jika dia sudah mendapatkan predikat tamu Allah? Tidak tersisa dari tugasnya kemudian kecuali untuk menjadi tamu yang tidak sekadar tamu.
Kemuliaan lain yang akan diperoleh tamu-tamu Allah itu adalah kemudahan jalan ke surga. Jika haji mereka mabrur, maka tidak ada balasan dari Allahkecuali surga. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadits shahih dibawah ini: Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Dari satu umrah ke umrah yang lainnya menjadi penghapus dosa di antara keduanya. Dan haji yang mabrur tidakada balasan baginya kecuali surga." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
3. Berkurban
Ibadah Kurban termasuk ibadah yang pahalanya sangat luar biasa jika dilakukan karena Allah Ta'ala. Dalam banyak riwayat Nabi senantiasa melakukan ibadah kurban setiap bulan Dzulhijjah . Allah Ta'ala berfirman: "Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan bekurbanlah." (QS. Al-Kautsar: ayat 2)
Dalam Hadis Shahih riwayat Imam Ahmad dan Imam al-Hakim yang berbunyi: "Tiga perkara yang bagiku hukumnya fardhu tapi bagi kalian hukumnya tathawwu' (sunnah), yaitu salat witir, menyembelih udhiyah dan salat dhuha." (HR. Ahmad dan Al-Hakim).
Imam an-Nawawi (wafat 676 H) dalam Kitab al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab menyebutkan bahwa sesungguhnya ibadah kurban lebih baik dari pada sedekah sunnah. (Baca Juga: Keutamaan Berkurban Saat Idul Adha, Pahalanya Tak Terhitung)
4. Berdzikir
Selain berpikir, berdzikir adalah salah satu aktivitas paling penting yang dilakukan oleh seorang muslim yang disebut sebagai Ulil Albab. Merekalah yang selalu berdzikir dalam berbagai kondisi. Saat berdiri, duduk, bahkan juga saat berbaring. Kalau dzikir dalam bentuk salat ada yang wajib dan ada yang sunnah, maka dzikir di luar salat rata-rata adalah anjuran yang sangat baik sekali untuk diamalkan. Dan salat adalah salah satu syariat yang
berfungsi agar kita selalu ingat Allah Ta'ala. Tentu saja dzikir juga memiliki fungsi tersebut.
Aktivitas muslim akan semakin utama ketika hal tersebut bertemu dengan momentum yang penuh dengan beragam keutamaan. Itulah momentum sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah dengan memperbanyak dzikir
kepada Allah Ta'ala. Rasulullah SAW secara tegas memerintahkan kita memperbanyak dzikir tahlil, takbir, tasbih, dan tahmid. Tidak ada jumlah dan waktu baku terkait Semakin banyak tentu saja akan semakin berpahala.
5. Salat Idul Adha
Rukun Islam yang kedua ini adalah syiar paling tampak dalam kehidupan seorang muslim. Dan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah bisa dijadikansebagai momentum untuk semakin memperkuat lagi semangat melaksanakannya dengan cara terbaik yang bisa kita lakukan. Karena salat di hari-hari itu, berjamaahnya, apalagi ditambah dengan segala macam sunnah-sunnahnya, adalah amalan utama yang dilakukan di hari-hari utama pada 10 pertama Dzulhijjah .
Beberapa hari lagi kita akan memasuki 1 Dzulhijjah 1443 Hijriyah yang insya Allah jatuh pada Kamis 30 Juni 2022 atau Rabu malam (29/6/2022) menurut perhitungan Hijriyah.
Keutamaan Dzulhijjah diterangkan dalam Hadis yang masyhur dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu. Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada hari dimana suatu amal salih lebih dicintai Allah melebihi amal salih yang dilakukan di sepuluh hari ini (10 hari pertama Dzulhijjah)."
Allah Ta'ala mengistimewakan bulan Dzulhijjah sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an :
وَلَيَالٍ عَشۡرٍۙ
"Dan demi malam-malam yang sepuluh". (QS Al-Fajr Ayat 2).
Imam Ibnu Katsir, seorang pakar ahli tafsir menyebutkan, "Dan malam-malam yang sepuluh maksudnya adalah sepuluh (pertama) dari bulan Dzulhijjah , sebagaimana telah dikatakan oleh Ibnu 'Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan selain mereka baik dari kalangan salaf maupun khalaf.
Apa saja amalan yang dianjurkan di bulan Dzulhijjah? Berikut paparan Ustaz Muhammad Ajib (pengajar Rumah Fiqih Indonesia) dalam bukunya "Fiqih Qurban Perspektif Madzhab Syafi'i". Kata Ustaz Ajib, amalan apapun dilakukan di bulan Dzulhijjah boleh-boleh saja, seperti memperbanyak shalat sunnah Tahajjud, Dhuha, Shadaqah, membaca Al-Qur'an danlain-lain. Namun, ada beberapa amalan khusus yang bisadilakukan di bulan Dzulhijjah . Berikut amalannya:
1. Puasa Sunnah
Disunnahkan bagi kita untuk berpuasa mulai dari tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah . Dalam hal ini Imam An-Nawawi mengatakan: "Dan di antara puasa sunnah juga adalah puasa sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah ". (An Nawawi, Al Majmu’, Hal. 386 jilid 6)
Bahkan dalam Kitab al-Minhaj syarah shahih muslim beliau dengan sangat tegas menyatakan bahwa puasa tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah sangat disunnahkan. Imam an-Nawawi berkata: "Bahkan sangat disunnahkan untuk berpuasa di hari-hari ini. Karena puasa termasuk amalan yang paling utama". (An Nawawi, Syarah Sahih Muslim)
Dalam Kitab Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, Imam An-Nawawi juga kemudian memberikan dalil shahih mengenai syariat puasa tersebut. Yaitu hadis yang diriwayatkan dari istri-istri Nabi SAW berikut: "Dari Hunaidah ibn Khalid, dari istrinya, dari istri-istri Nabi SAW, merekaberkata, " Rasulullah biasa berpuasa sembilan hari di bulan Dzulhijjah, berpuasa di hari Asyura, berpuasa tiga hari di setiap bulannya, puasa Senin pertama dan juga hari Kamis di setiap bulannya". (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan Nasa'i. Ahmad dan Nasa'i menambahkan, "dan dua kamis". (An Nawawi, Al-Majmu', halaman. 387 jilid. 6)
Dari kesembilan hari tersebut ada puasa yang disebut dengan puasa Arafah yaitu puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah , ada juga puasa tarwiyah yaitu puasa pada tanggal 8 Dzuhijjah . Puasa Arafah ini berdasarkan dalil berikut:Dari Abi Qatadah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya. Puasa Asyura' menghapuskan dosa tahun sebelumnya." (HR Jamaah kecuali Al-Bukhari dan Tirmizy)
2. Menunaikan Haji
Haji jelas memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam. Meski hanya wajib atas mereka yang mampu, akan tetapi karena kerinduan yang dalam, banyak juga yang kemudian berusaha untuk bisa mendapatkan panggilan Allah Ta'ala untuk menjadi tamunya. Ya. Salah satu keutamaan itu adalah bahwa mereka disebut sebagai tamu-tamu Allah. Maka kemuliaan apalagi yang akan dikejar seorang manusia jika dia sudah mendapatkan predikat tamu Allah? Tidak tersisa dari tugasnya kemudian kecuali untuk menjadi tamu yang tidak sekadar tamu.
Kemuliaan lain yang akan diperoleh tamu-tamu Allah itu adalah kemudahan jalan ke surga. Jika haji mereka mabrur, maka tidak ada balasan dari Allahkecuali surga. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadits shahih dibawah ini: Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Dari satu umrah ke umrah yang lainnya menjadi penghapus dosa di antara keduanya. Dan haji yang mabrur tidakada balasan baginya kecuali surga." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
3. Berkurban
Ibadah Kurban termasuk ibadah yang pahalanya sangat luar biasa jika dilakukan karena Allah Ta'ala. Dalam banyak riwayat Nabi senantiasa melakukan ibadah kurban setiap bulan Dzulhijjah . Allah Ta'ala berfirman: "Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan bekurbanlah." (QS. Al-Kautsar: ayat 2)
Dalam Hadis Shahih riwayat Imam Ahmad dan Imam al-Hakim yang berbunyi: "Tiga perkara yang bagiku hukumnya fardhu tapi bagi kalian hukumnya tathawwu' (sunnah), yaitu salat witir, menyembelih udhiyah dan salat dhuha." (HR. Ahmad dan Al-Hakim).
Imam an-Nawawi (wafat 676 H) dalam Kitab al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab menyebutkan bahwa sesungguhnya ibadah kurban lebih baik dari pada sedekah sunnah. (Baca Juga: Keutamaan Berkurban Saat Idul Adha, Pahalanya Tak Terhitung)
4. Berdzikir
Selain berpikir, berdzikir adalah salah satu aktivitas paling penting yang dilakukan oleh seorang muslim yang disebut sebagai Ulil Albab. Merekalah yang selalu berdzikir dalam berbagai kondisi. Saat berdiri, duduk, bahkan juga saat berbaring. Kalau dzikir dalam bentuk salat ada yang wajib dan ada yang sunnah, maka dzikir di luar salat rata-rata adalah anjuran yang sangat baik sekali untuk diamalkan. Dan salat adalah salah satu syariat yang
berfungsi agar kita selalu ingat Allah Ta'ala. Tentu saja dzikir juga memiliki fungsi tersebut.
Aktivitas muslim akan semakin utama ketika hal tersebut bertemu dengan momentum yang penuh dengan beragam keutamaan. Itulah momentum sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah dengan memperbanyak dzikir
kepada Allah Ta'ala. Rasulullah SAW secara tegas memerintahkan kita memperbanyak dzikir tahlil, takbir, tasbih, dan tahmid. Tidak ada jumlah dan waktu baku terkait Semakin banyak tentu saja akan semakin berpahala.
5. Salat Idul Adha
Rukun Islam yang kedua ini adalah syiar paling tampak dalam kehidupan seorang muslim. Dan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah bisa dijadikansebagai momentum untuk semakin memperkuat lagi semangat melaksanakannya dengan cara terbaik yang bisa kita lakukan. Karena salat di hari-hari itu, berjamaahnya, apalagi ditambah dengan segala macam sunnah-sunnahnya, adalah amalan utama yang dilakukan di hari-hari utama pada 10 pertama Dzulhijjah .